Berdasarkan Tabel diatas dapat di deskripsikan bahwa aspek yang perlu ditingkatkan lagi dalam pembelajaran menulis berita dengan menggunakan teknik
pengamatan obyek langsung, Perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran dan kerjasama kelompok. sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan
sebelum diberi tindakan. Pada siklus I ini, siswa sudah cukup aktif bertanya serta merespon pertanyaan yang diajukan guru.
d Tahap Refleksi Pada tahap pertemuan pertama meridapat hasil Siklus 1 siswa secara
tertulis mengenai kemampuan menulis teks berita siswa. Dan hasil yang didapat masih banyak siswa yang sulit dalam menulis teks berita terutama pada bagian
judul, sistematika penulisan, serta kefaktualan sebuah berita. maka pada pertemuan selanjutnya peneliti akan menjelaskan kembali mengenai materi
menulis teks berita serta membedakannya dengan menggunakan Teknik pengamatan obyek langsung.
3. Pertemuan kedua Siklus 2
a Tahap Perencanaan Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek-
aspek yang belum tercapai pada siklus I. Aspek-aspek tersebut sebenarnya sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih maksimal.
a Guru sebagai kolaborator akan meningkatkan kembali terkait dengan penggunaan Teknik pengamatan obyek langsung, yaitu dengan cara lebih
banyak berinteraksi dengan siswa dan memberikan motivasi. b Guru berusaha memotivasi siswa supaya semua aspek mendapatkan hasil
yang maksimal, tetapi guru lebih memfokuskan pada aspek pengamatan obyek langsung.
c Mempersiapkan instrumen yang meliputi lembar pengamatan, lembar penilaian keterampilan menuris , catatan lapangan, dan alat dokumentasi.
e Menentukan pelaksanaan tindakan yaitu 2 kali pertemuan Pada tahap perencanaan kedua, guru membuka pelajaran dengan kembali
menjelaskan tujuan pembelajaran yakni menulis teks berita dengan menggunakan Teknik pengamatan obyek langsung. Setelah kegiatan tersebut, peneliti mencoba
merefleksi mengenai materi yang sebelumnya telah diajarkan pada pertemuan pertama. Peneliti kembali menjelaskan mengenai materi menulis teks berita.
kemudian, peneliti member kan Siklus 2 kepada siswa. Tindakan terakhir, peneliti menutup pelajaran dengan pengutan.
b Tahap Pelaksanaan Pada tahap pertemuan kedua ini, dilaksanakan pada hari Jumat 16 Mei
2014 pada pukul 13.00-14.10. Suasana dikelas cukup gaduh sebelum peneliti masuk terdengar dari ruang kelas. Sebelum melakukan pelaksanaan peneliti
mengkondisikan siswa untuk kembali siap untuk belajar. Setelah berhasil mengkondisikan siswa peneliti baru memulai pembelajaran. Kegiatan awal
pembelajaran peneliti mulai dengan menanyakan kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan pertama. Kegiatan selanjutnya, peneliti menanyakan
kepada siswa tentang pemahaman mereka mengenai cara menulis teks berita dengan menggunkan Teknik pengamatan obyek langsung. Pada tahap tersebut,
terjadi proses tanya jawab antara siswa terhadap guru. Kegiatan kedua pada tahap pelaksanaan yaitu dilanjutkan dengan
memberikan Siklus 2 kepada siswa. Seperti pada pertemuan kedua siswa diminta untuk memperhatikan Teknik pengamatan obyek langsung yang berlangsung,
setelah itu siswa diminta untuk menulis sebuah teks berita berdasarkan Teknik pengamatan obyek langsung tersebut. Penggunaan Teknik pengamatan obyek
langsung ini sengaja peniliti gunakan agar mempermudah siswa dalam menulis sebuah teks berita.
Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan Siklus 2 selama 30 menit, siswa terlihat lebih tenang dan lebih terfokus pada saat mengerjakan. Siswa
terlihat lebih antusias mengerjakan tes karena sebelumnya mereka sudah melakukan tes yang sama dengan menggunakan media yang sama pula. Dalam
proses Siklus 2 berlangsug, peneliti berperan aktif dalam membimbing siswa menulis sebuah teks berita. Ketika waktu mengerjakan tugas sudah habis, siswa
mengumpulkan tugas tersebut dengan seksama.
c. Tahap Observasi Peneliti bersama kolaborator melakukan pengamatan terhadap
tindakan yang telah dilakukan pada siklus II. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ini meliputi dampak tindakan terhadap hasil pembelajaran
atau biasa dikenal dengan keberhasilan proses dan produk akan dideskripsikan sebagai berikut :
a Keberhasilan Proses Hasil pengamatan peneliti bersama kolaborator menunjukkan
bahwa tindakan pada siklus II ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, pengamatan ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan atau
peningkatan dalam hal perilaku subjek. Peran siswa pada siklus ini juga lebih baik dari pada siklus sebelumnya. Keaktifan siswa meningkat yaitu
aktifnya bertanya, aktif menjawab pertanyaan, dan aktif mengerjakan tugas dari guru. Secara keseluruhan siswa memperhatikan serta
konsentrasi dalam pembelajaran menulis. Setelah digunakannya pengamatan obyek langsung dalam pembelajaran keterampilan menulis,
maka keberanian siswa untuk menulis pun meningkat. Hal ini diawali dari rasa percaya diri yang muncul dari masing-masing siswa karena banyak
siswa yang menyukai berita terbaru. Selanjutnya minat pun muncul dan diikuti dengan perhatian dan konsentrasi siswa dalam menerima pelajaran.
Dengan adanya teknik obyek langsung, siswa mempunyai ide menulis siswa lebih terkonsep dengan baik. Sehingga, siswa lebih memahami.
Terlihat bahwa semua aspek mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Adapun hasil pengamatan proses pembelajaran keterampilan
menulis sebagai berikut.
Tabel 4.4
Observasi Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Siklus II
No Aspek Observasi
Jumlah Skor
1. Keaktifan Siswa
81 2.
Perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran
85 3.
Minat siswa selama pembelajaran 78
4. Keberanian siswa dalam menulis
teks berita 85
5. Kerjasama kelompok
80 Jumlah
409 Rata-Rata
81.8
Berdasarkan Tabel diatas, dapat diketahui peningkatan skor aspek pengamatan proses pembelajaran keterampilan menulis siswa menggunakan
teknik obyek langsung siklus II meningkat menjadi 81,8. Pada siklus II ini sudah lebih baik dan sesuai rencana dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Siswa
semakin aktif dalam pembelajaran dan siswa mengerjakan tugas dengan baik. Siswa memperhatikan serta konsentrasi dalam mengikuti pembelajran
keterampilan menulis. Selain itu, siswa juga berminat dan antusias mengembangkan berita dan merangkai pokok-pokok berita menjadi sebuah brita
yang menarik. Kerja sama timpun lebih kompak dibandingkan dengan siklus sebelumnya, mereka saling memberikan ide untuk merangkai berita.