Tabel 4.1
4. Jumlah Siswa MTs Al - Ishlahat Kota Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014
NO. KELAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN JUMLAN
1. VII
31 14
45 2.
VIII 40
46 86
3. IX
23 23
46 Jumlah
94 103
177
Tabel 4.2
5. Keadaan Guru Pengajar Mts Al Ishlahat Kota Tangerang
No. Nama Jk. Pendidikan
Terakhir Mengajar Bid Studi
1. Ashabul kahfi, S.Pd.I
L S1
Agama Islam, Fikih 2.
Adam Ridho, S.Pd L
S1 Bahasa Indonesia
3. Lisa Maisaroh, S.Pd
P S1
Bahasa Inggris 4.
Lusiana, S.Pd.I P
S1 PKn
5. Djumilah, SE
P S1
IPS 6.
Hety Maharani, S.Pd P
S1 IPA
7. Fijriah, S.Pd
P S1
SBK 8.
Yulia Fitri, S.Pd P
S1 Budi Pekerti
9. Drs Rahmat Utomo
L S1
Matematika 10. Dian Isnatun, S.Kom
P S1
TIK 11. Heru Widiarto, S.Pd
L S1
Penjaskes 12. Mushowir, A,Md
L D3
QurDis 13
Rohmat, S.Pd L
S1 BTQ
14. Supriono L
D1 Pramuka
15. Yudi, SE L
S1 Karate
B. Deskripsi Data Hasil PengamatanHasil Intervensi Pengamatan 1. Tindakan Pembelajaran
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII MTs Al - Ishlahat Kota Tangerang yang berlangsung
selama dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang dapat memungkinkan meningkatnya hasil belajar yang lebih
optimal dari sebelumnya. Pada bab ini juga secara garis besar akan memaparkan deskripsi awal penelitian, perencanaan sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran menulis teks berita sebelum dan sesudah menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, serta mengambarkan hasil yang dicapai dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung dalam menulis teks berita pada tahap Siklus 1 dan Siklus 2.
Proses penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan diawali dengan penelitian melalui kegiatan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan
guru bidang bidang studi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada bab I sebelumnya, beliau mengungkapkan bahwa pembelajaran
menulis teks berita masih rendah, terutama dalam menentukan ide serta menuliskannya dengan bahasa berita.
Proses penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan Siklus 1 terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui presentasi kemampuan awal siswa dalam
menulis teks berita. Dalam melakukan Siklus 1 ini peneliti tidak menggunakan media fhoto sebagai media pembelajaran. Tetapi pada proses Siklus 1 ini peneliti
mencoba merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita, karena materi tersebut sudah pernah dipelajari sebelumnya. Tindakan selanjutnya
peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi.
2. Pertemuan Pertama Siklus 1
a Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana pembelajaran.
Rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dan silabus, guru menjelaskan tujuan dan maksud dari materi yang akan diajarkan, merangsang kembali ingatan siswa
mengenai materi menulis teks berita, serta bertanya mengenai sebagian dari materi menulis teks berita kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
dasar siswa. Proses selanjutnya yaitu memberikan Siklus 1, pada Siklus 1 ini siswa dibebaskan menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan
baru terjadi. b Tahap tindakan
Pada tahap tindakan ini, peneliti merealisasikan apa yang telah direncanakan
dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 pada pukul 13.00
sampai 02.10. Diawal pertemuan peneliti mendapat respon yang baik dari guru bidang studi bahasa Indonesia maupun dari siswa memperkenalkan diri serta
menjelaskan maksud kedatangan ke dalam kelas tersebut. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan dari peneliti. Selaniutnya, peneliti mengabsen siswa
satu persatu. Proses pembelajaran dimulai dengan bertanya mengenai pemahaman
mereka tentang berita dengan tujuan merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita. Namun tidak ada siswa yang menjawab, peneliti
menganggap siswa masih merasa malu untuk menjawab. Kemudian peneliti kembali bertanya, namun kali ini pertanyaan peneliti ajukan kepada seorang
siswa. Siswa tersebut menjawab bahwa berita itu adalah suatu fakta, kemudian peneliti mencoba melempar pertanyaan yang lama kepada siswa yang lain, dan dia
menjawab bahwa berita yaitu kejadian. Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan definisi mengenai sebuah berita
serta cara menulis sebuah teks berita. kebanyakan dari siswa masih terlihat sangat bingung, maka peneliti memberikan sebuah contoh berita untuk dianalisis
bersama-sama sesuai dengan apa yang telah peneliti sampaikan sebelumnya.