sangat seirama dengan cita-cita sekolah yang tercantum dalam visi, misi dan tujuan umum sekolah.
Apakah tujuan ideal pendidikan islam itu masih tetap terjaga dalam sekolah yang sudah mengadopsi sistem sekolah modern, atau justru berbalik arah ketika
muatan ilmu ilmu lebih dominan dalam desain kurikulum. Penelitian ini berusaha menemukan langkah-langkah strategis sekolah sehingga mampu mendidik dan
membentuk perilaku siswa ditengah jadwal yang padat.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Lapangan Field Research dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara mendatangi langsung obyek
penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Kualitatif.Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif adalah sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
1
Penelitian ini berusaha mengungkapkan, menggambarkan berbagai kondisi atau fenomena
realitabudaya interaksi edukasi dan program yang relevan untuk pembinaan akhlak di MTs. Al-Hidayah Boarding School. Dengan ini, peneliti mampu
memahami dan memberikan makna terhadap rangkaian gambaran realita di sekolahtersebut.Adapun metode yang penulis gunakan adalah metode Naturalistic
yaitu peneliti masuk dan menghabiskan waktu di sekolah, kelompok masyarakat, dan
lokasi-lokasi lain
untuk mempelajari
seluk beluk
pendidikan.
2
Penelitiandigunakan untuk memperoleh data dan mengidentifikasi bagaimana proses pembinaan akhlak siswa yang berlangsung di MTs. Al-Hidayah Boarding
School.
1
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997, cet. ke-8, h. 3
2
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, h. 2-3
D. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian ini bersifat interaktif, berlangsung dalam lingkaran yang saling tumpang tindih.Langkah-langkahnya biasanyadisebut
strategi pengumpulan dan analisis data, teknik yang digunakan dan data yang telah diperoleh. Secara umum langkah-langkahnya ada kesamaan antara satu
penelitian dengan penelitian lainnya, tetapi di dalamnnya ada variasi: 1.
Perencanaan Meliputi perumusan dan pembatasan masalah serta merumuskan
pertanyaan-pertanyaan penelitian yang diarahkan pada kegiatan pengumpulan data. Kemudian merumuskan situasi penelitian, satuan dan
lokasi yang dipilih serta informasn-informan sebagai sumber data. Deskripsi tersebut merupakan pedoman bagi pemilihan dan penentuan
sampel purposif. 2.
Memulai Pengumpulan Data Sebelum pengumpulan data dimulai, peneliti berusaha menciptakan
hubungan baik, menumbuhkan kepercayaan serta hubungan yang akrab dengan individu-individu dan kelompok yang menjadi sumber
data.Peneliti memulai wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih kemudian dilanjutkan dengan teknik bola salju.Pengumpulan data
melalui interview dilengkapi dengan data pengamatan, dan data dokumen.Data dikelompokkan secara intnesif kemudian diberi kode agar
memudahkan dalam analisis data. 3.
Pengumpulan Data Dasar Pengumpulan data diintensifkan dengan wawancara yang lebih
mendalam, observasi dan pengumpulan dokumen yang lebih intensif.Sementara pengumpulan data terus berjalan, analisis data mulai
dilakukan, dan keduanya terus dilakukan berdampingan sampai tidak ditemukan data baru lagi.Deskripsi dan konseptualisasi diterjemahkan
dan dirangkumkan dalam diagram-diagram yang bersifat integratif.
4. Pengumpulan Data Penutup
Pengumpulan data berakhir setelah peneliti meninggalkan lokasi penelitian, dan tidak melakukan pengumpulan data lagi.Batas akhir
penelitian tidak bisa ditentukan sebelumnya seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dalam proses penelitian sendiri. Akhir masa penelitian
terkait dengan masalah, kedalaman dan kelengkapan data yang diteliti.Peneliti mengakhiri pengumpulan data setelah mendapatkan
semua informasi yang dibutuhkan atau ditemukan lagi data baru. Secara konkrit Langkah-langkah pengumpulan datayang dilaksanakan
adalah sebagai berikut: a.
Mendefinisikan sasaran yang ingin dicapai melalui program perubahan yang akan dilakukan setelah dilaksanakannya proses pembinaan akhlak
yang dilakukan selama 24 jam di sekolah. b.
Mengidentifikasikan variabel-variabel sentral yang terdapat dalam membentuk akhlak santri. Diantaranya seperti pihak sekolah melakukan
pembinaan melalui program-program serta parameter dalam mengukur keberhasilan sikap siswa sebagai hasil dari pembinaan.
c. Pemilihan metode yang sesuai untuk mengumpulkan data serta
penentuan metode yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat. d.
Mengkondisikan target penelitian, jenis dan mutu informasi yang diperlukan, penggunaan informasi yang terkumpul, berbagai instrumen
lain yang dapat digunakan. e.
Melakukan wawancara untuk memperoleh data secara detail dari dua narasumber yakni kepala sekolah dan pengurus asrama. Wawancara
dengan kepala sekolah mengarah pada manajerial sekolah sedangkan dengan pengurus asrama mengarah pada sikap keseharian siswa serta
kurikulum-kurikulum yang tidak tertulis. Penelusuran ini sangat penting karena pada umumnya sekolah berasrama banyak mengandung
kurikulum-kurikulum disepakati dengan tidak tertulis.