a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang terdepan dalam mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai islam secara kaffah.
b. Misi
1 Mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berbasis nilai-nilai Islam. 2
Mengajarkan nilai-nilai entrepreneurship dan life skill dalam menghadapi tantangan global.
3 Mengembangkan kemampuan tahsin dan tahfidz Al-Qur’an.
4 Mengembangkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris.
5 Mengembangkan dakwah Islam.
c. Tujuan Umum Pendidikan
1 Memiliki hapalan minimal 12 Juz dan surat pilihan
2 Mampu membaca Al-Quran
3 Memiliki kemampuan mempraktekkan fiqih amaliah
4 Mahir berbahasa Arab dan Inggris
5 Memiliki hapalan do’a ma’tsurat
6 Memliki jiwa entrepreneurship dan life skill
7 Beraqidah lurus
8 Beribadah dengan benar
9 Berakhlak mulia
10 Berilmu dan berwawasan luas
11 Berbadan sehat dan kuat
12 Terampil, mandiri
13 Bermanfaat bagi masyarakat,agama dan bangsa
B. Program Boarding School dalam Pembinaan Akhlak
Salah satu keunggulan yang terdapat pada model pendidikan yang mengadopsikan sistem boarding school adalah kegiatan siswa yang padat dalam
rangka membentuk kepribadian siswa. Semua siswa hidup bersama dan bergaul dengan sesama teman dalam sebuah asrama yang disediakan pihak sekolah. Semua
kegiatan pada dasarnya mengarah pada pembentukan perilaku siswa sehingga sesuai dengan tuntutan agama dan lingkungannya. Oleh karena itu, rutinitas sekolah harus
dipandang sebagai usaha dan tanggungjawab sekolah mendidik akhlak siswanya. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bersifat komplementer yakni saling mendukung
dan melengkapi antara sekolah dan asrama. Jadi, ketika siswa memutuskan untuk masuk ke sekolah ini semua siswa sudah ditetapkan jadwalnya sedemikian rupa
sehingga terjadi keseimbangan antara kegiatan sekolah dengan kegiatan asrama. Dari kegiatan yang ditawarkan sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
kegiatan sekolah formal dan kegiatan ke-asrama-an. Namun secara garis besarnya bisa dibaca pada skema dibawah ini.
1. Program Kurikuler
Program kurikuler merupakan program yang sudah dijadwalkan oleh pihak sekolah yang harus diikuti oleh semua siswa HBS sehingga aktifitas siswa jadwalnya
sudah diatur dan didesign oleh sekolah. Adapun kurikulum yang digunakan di Al- Hidayah Boarding School Depok adalah KTSP Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Kegiatan kurikuler ini berlangsung setiap hari selain hari minggu. Dimulai
pada Pukul 07.00 sampai 15.00, khususnya siswa kelas 9 yang akan menghadapi ujian nasional untuk kegiatan belajar mengajar ini durasinya ditambah jam
pembelajarannya. Di antara mata pelajaran yang dipelajari di sekolah diantaranya mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika, Biologi, Fisika, Agama, IPS, Bahasa Inggris dan beberapa mata pelajaran yang menjadi pelajaran muatan lokal yang dikembangkan
berdasarkan kultur yang sesuai dengan sekolah. Sistem pengajaran mata pelajaran
tersebut dilaksanakan menurut sistem formal, sebagaimana sekolah yang lain, sistem ini berbeda dengan sistem bandongan yang menjadi ciri khas di pesantren.
2. Kegiatan Extrakurikuler
Selain program kurikuler sekolah Al-Hidayah Boarding School mempunyai program ekstra kurikuler yang berkonsentrasi untuk mengembangkan bakat yang
dimiliki oleh siswa. Secara definitive dapat dijelaskan bahwa program ektrakurikuler adalah program tambahan di luar jam sekolah formal untuk mengembangkan
kompetensi siswa. Berdasarkan brosur sekolah HBS, ekstra kurikuler tercakup pada kegiatan
aplikatif sesuai hobi dan minat siswa. Arenanya terdapat dalam pengembangan psikomotorik siswa seperti menjahit, bela diri, nagham, nasyid, namun ada dua materi
yang terdapat pada kurikuler juga ada dalam ekstra kurikulker seperti Dirasat Kitab.
2
Peneliti menanyakan hal tersebut untuk memperjelas program-programnya kepada Anshori Jayadi M.A selaku direktur HBS. Untuk menjelaskannya mata pelajaran
Fikih dan Hadits diajarkan pada jam sekolah formal, materi yang diajarkan sesuai dengan ketentuan kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah. Sedangkan pengajian
kitab Dirasat Kitab, selain mempelajari materi yang berbeda juga menggunakan metode pengajaran yang berbeda yaitu sistem bandongan.
Di sekolah HBS dapat dibagi menjadi tiga kegiatan utama. Pertama kegiatan kurikuler mencakup mata pelajaran formal seperti sekolah-sekolah umumnya. Kedua
ektsra kurikuler mencakup kegiatan yang mengembangkan hard skill siswa serta keterampilan lainnya. Ketiga kegiatan keagamaan yang sangat samar, terkadang
tumpang tindih dengan program ektsra kurikuler namun cenderung pada pengembangan sikap islami. Salah satu contohnya adalah pengajian kitab yang bisa
masuk pada ektsra juga bisa masuk dalam kategori keagamaan. Sekolah HBS cenderung memisahkan eskul yang menekankan pada skill aplikatif dengan
keagamaan yang menekan pada pemahaman nilai agama melalui pengajian.
2
Dilihat di Brosur Sekolah Al-Hidayah Boarding School Depok
Pengajian kitab itu dilaksanakan dua kali dalam seminggu, malam Senin dan malam Sabtu. Pada malam Senin mempelajari kitab Safinatunnajah, malam Sabtu
kitab Tafsir Jalalein. Terkadang juga terdapat perubahan kitab yang dipelajari pada Dirasat Kitab. Bagi siswa yg 3 kali tidak mengikuti dirasat kitab akan diberikan
sanksi lari dilapangan.
3
Kegiatan ekstrakurikuler menurut Anshori Jayadi sangat signifikan mempengaruhi pembentukan kepribadian siswa. Anshori Jayadi mencontohkan
kegiatan pramuka, pada dasarnya membentuk pribadi yang bertanggungjawab minimal pada dirinya sendiri. Kegiatan seperti ini juga menumbuhkan kepedulian
siswa pada lingkungan sekolahnya sehingga banyak sekali keterlibatan siswa dalam membantu masyarakat sekitar dalam gotongroyong maupun acara lain seperti
persiapan maulid.
4
Kalau prestasi diukur melalui apresiasi sekolah HBS juga banyak sekali mendapat penghargaan dan kejuaraan dalam beberapa event. Pada tahun 2009
mendapat juara I dalam lomba Tahfidz Qur’an Gebyar Ramadhan tingkat remaja,
dan tahun 2010 mendapat juara II MTQ tingkat kota Depok. Pada cabang yang lain tahun 2010 sekolah HBS pernah mendapat juara I lomba Bulu tangkis putri tingkat
tingkat kota Depok, juara III Tenis meja putri sekota depok, juara II lomba atlet lari 100m sekota Depok.
5
Jika dicermati program ektrakurikuler ini dapat diklasifikasi menjadi lima cabang, di antaranya:
a
Mempelajari Al-Quran
Al-Quran merupakan sumber utama yang dijadikan pedoman kehidupan. Oleh karena itu sekolah HBS berkomitmen untuk mempelajarinya secara detail, tidak
sekedar membaca tetapi juga menghafal, sima ’an Al-Quran dan mempelajari isi
3
Wawancara dengan Esalaila adalah salah satu pembina asrama HBS, Depok, Senin, 18 Februari 2013 di asrama putri.
4
Wawancara dengan Anshori Jayadi adalah Direktur Al-Hidayah Boarding School Depok, Senin, 11 Februari 2013 di ruang kantor.
5
Wawancara dengan bagian tata usaha dan melihat dokumentasi prestasi siswa, Selasa 12 Februari 2013 di ruang kantor.
kandungan Al-Quran. Kegiatan-kegiatan itu langsung dipandu oleh dewan guru HBS. Sima’an Al-Quran dilaksanakan dengan cara membaca Al-Quran secara bergantian,
dan yang lain menyimaknya. Kalau terdapat kesalahan dalam pembacaan, makhraj, tajwid rekan yang lain akan memberikan koreksiannya.
Selain mempelajari Al-Quran hal yang ditekankan juga kepada siswa adalah pengamalan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Mempelajari dalam
bentuk yang lain bisa dilihat dengan mempelajari tafsirnya, mencermati kandungan- kandungan ayat dan menerapkannya ke dalam kehidpan.
b Dasar Agama dan Ibadah
Selain konsisten mengembangkan kecakapan intelektual dan psikomotorik, HBS memandang aspek agama merupakan aspek vital bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Program-program agama menjadi titik tekan bagi terbentuknya siswa-siswa yang berakhlak mulia sesuai dengan tuntunan agama dan mampu
bersikap sebagai orang yang beragama dalam lingkungannya. Pada sisi agama, HBS mencoba mengembangkan kecakapan siswa tidak
sekedar mengetahui dan memahami materi namun mampu bersikap seperti nilai-nilai yang diajarkan di dalam Islam. Pola ini dikembangkan mengingat kemampuan dalam
bidang agama kadang-kadang tidak menunjukkan hasil yang berbanding lurus pengetahuannya. Namun di sinilah letak peran bagi boarding school, yang tidak
sekedar mengajarkan pengetahuan dalam bentuk materi-materi tetapi juga turut memantau perkembangan siswa. Selain itu pula, pihak boarding school juga berperan
melalui guru-gurunya memberikan contoh tauladan yang baik untuk ditiru oleh siswanya. Dengan demikian kemampuan siswa dalam bidang agama tidak hanya
sekedar pemahaman materi yang _ormative tetapi pemahaman yang menjadi sumber tingkah lakunya.
Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang agama, HBS memberikan program-program keagamaan, antara lain:
Table I No
Nama Kegiatan Target
Manfaat
1 Zikir
Menguasai qiraah
mahmudah ~ Mendekatkan diri dengan
Tuhan melalui zikir 2
Praktek fiqih
amaliah Sholat Berjamaah
Melaksanakan sholat jamaah setiap 5 waktu
~ Melatih kedisiplinan siswa mengerjakan solat tepat pada
waktunya 3
Dirasat kitab Menguasai
materi tentang
nilai-nilai akhlak
~Mengamalkan nilai-nilai
akhlak dalam
kehidupan sehari-hari
4 Ziarah kubur
Siswa menghargai
nikmat Tuhan dalam bentuk kesehatan dan
hidup. ~Meningkatkan
ketaqwaan kepada Allah SWT
data ini diolah dari hasil penelitian
Dalam tradisi yang hidup di HBS, zikir merupakan sarana mengingat kekuasaan Allah. Menurutnya zikir tidak terbatas hanya pada mengingat Allah akan
tetapi zikir juga turut memberikan kenyamanan hati bagi seorang muslim. Kemudian jika dijalankan dengan konsekuen akan memantapkan hati untuk mengimani-Nya.
Pada aspek spiritualnya, zikir mampu mengantarkan diri pada derajat keimanan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Level keimanan dari yakin menjadi
haqqul yaqin. Atas dasar itu pula dalam keyakinannya jika zikir dijalankan dengan baik ikhlas, zikir akan membuahkan hasil keberkahan dalam kehidupan muslim.
Kalimat-kalimat yang menjadi isi dalam kegiatan zikir ini ialah kalimat- kalimat thaibah yang memuji Allah. Zikir tersebut adalah Zikrul Ghafilin yaitu terdiri