Unsur-unsur Boarding School Boarding School

yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka serta memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan yang telah dipelajari. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah: 1 meningkatkan dan memantapkan pembangkan bakat, minat, kemampuan, dan keterampilan dalam upaya pembinaan pribadi. 2 mengenali hubungan antar pelajaran dalam kehidupan di masyarakat

c. Keagamaan

Pembinaan keagamaan siswa yang merupakan bagian dari kepengasuhan asrama diperkaya dengan menerapkan kegiatan yang sejalan dengan prinsip pesantren, seperti Shalat berjama’ah, tadarus Al-Qur’an, pengajian kitab dan sebagainya. Hal ini bertujuan pada pembentukan pribadi keagamaan siswa. Di samping itu, sebagai nilai tambah dan keunggulan boarding school juga diselenggarakan program-program unggulan seperti penguasaan bahasa asing, teknologi, tahfidh Al- Qur’an dan lain sebagainya. 61

4. Segi-segi Positif Boarding School dalam Pendidikan

Ada beberapa segi positif Boarding School jika dibandingkan dengan pendidikan sekolah regular.yaitu: a. Program Pendidikan Paripurna Umumnya sekolah-sekolah regular terkonsentrasi pada kegiatan-kegiatan akademis sehingga banyak aspek kehidupan anak yang tidak tersentuh. Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu yang ada dalam pengelolaan program pendidikan pada sekolah regular. Sebaliknya, sekolah berasrama dapat merancang program pendidikan yang komprehensif-holistic dari program pendidikan keagamaan, academic development, life skill soft skill dan hard skill sampai membangun wawasan global. Bahkan 61 Sarbini, Pendidikan Kepatuhan Anak,http:www.slideshare.netiniabraspembinaan- kepatuhan-peserta-didik-di-sekolah. Diakses 20 Januari 2013pukul 22.30. pembelajaran tidak hanya sampai pada tataran teoritis, tapi juga implementasi baik dalam konteks belajar ilmu ataupun belajar hidup. b. Lingkungan yang Kondusif Dalam sekolah berasrama semua elemen yang ada dalam komplek sekolah terlibat dalam proses pendidikan. Aktornya tidak hanya guru atau bisa dibalik gurunya bukan hanya guru mata pelajaran, tapi semua orang dewasa yang ada di Boarding School adalah guru. Siswa tidak bisa lagi diajarkan bahasa-bahasa langit, tapi siswa melihat langsung praktek kehidupan dalam berbagai aspek. Guru tidak hanya dilihatnya di dalam kelas, tapi juga kehidupan kesehariannya. Sehingga ketika kita mengajarkan tertib bahasa asing misalnya maka semuanya dari mulai tukang sapu sampai principal berbahasa asing. Begitu juga dalam membangun religius socity, maka semua elemen yang terlibat mengimplementasikan agama secara baik. c. Siswa yang heterogen Sekolah berasrama mampu menampung siswa dari berbagai latar belakang yang tingkat heteroginitasnya tinggi. Siswa berasal dari berbagai daerah yang mempunyai latar belakang sosial, budaya, tingkat kecerdasan, kemampuan akademik yang sangat beragam. Kondisi ini sangat kondusif untuk membangun wawasan national dan siswa terbiasa berinteraksi dengan teman-temannya yang berbeda sehingga sangat baik bagi anak untuk melatih anak dan menghargai pluralitas. d. Jaminan Keamanan Sekolah berasrama berupaya secara total untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Makanya, banyak sekolah asrama yang mengadop pola pendidikan militer untuk menjaga keamanan siswa-siswinya. Tata tertib dibuat sangat lengkap dengan sangsi-sangsi bagi pelanggarnya. Daftar ―dosa‖ dilist sedemikan rupa dari dosa kecil, menengah sampai berat. Jaminan keamanan diberikan sekolah berasarama, mulai dari jaminan kesehatan tidak terkena penyakit menular, tidak narkoba, terhindar dari pergaulan bebas, dan jaminan keamanan fisik tauran dan perpeloncoan, serta jaminan pengaruh kejahatan dunia maya. 62

C. Kerangka Berfikir

Masa remaja merupakan masa penting dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia.Pembentukan akhlak manusia sejatinya harus diajarkan sejak dini agar kelak anak-anak mempunyai kecakapan sosial seperti yang diharapkan oleh lingkungannya. Sekolah seperti yang diyakini selama ini merupakan lembaga strategis untuk menyemai nilai-nilai islam ke dalam kehidupan manusia. Namun dibalik itu semua, kondisi lingkungan kita dewasa ini selalu diintai oleh pengaruh- pengaruh dari luar yang akan merusak tatanan nilai-nilai yang kita anut selama ini. Untuk membantu pembinaan akhlak terhadap siswapelajar maka sekolah boarding school hadir sebagai solusi alternatif yang dapat membantu anak dalam membentuk pribadinya menjadi lebih baik.Oleh karena itu, boarding school menawarkan beberapa program yang bertujuan membantu perkembangan anak.Atas dasar itu maka penting untuk memberikan program- program yang efektif kepada siswa.Dan ini menjadi unggulan sekolah dengan system boarding school dibanding sekolah pada umumnya.Para murid mengikuti pendidikan regular dari pagi hingga siang di sekolah kemudian dilanjutkan dengan pendidikan agama atau pendidikan nilai-nilai khusus di malam harinya. Selama 24 jam anak didik berada dibawah pengawasan para guru pembimbing.

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Sejauh ini, beberapa penelitian yang membahas tentang Pembinaan akhlak telah banyak dilakukan. Namun masing-masing penelitian tersebut memiliki fokus penelitian yang berbeda-beda. Adapun beberapa penelitian 62 Jonar Maknun, Pengembangan sekolah menengah kejuruan SMK, Boarding School berbasis keunggulan lokal, Pdf, JPTA FPTK UPI, h. 11