59
Sedangkan dalam penjajaran katalog subjek, katalog subjek di jajarkan secara sistematis dan dikelompokan bedasarkan subjek, seperti
wawancara di bawah ni. ”Dalam proses penjajaran katalog subjek. Penjajarannya saya
kelompokan menurut subjek, jadi setiap buku yang sudah saya tentukan subjeknya nanti di buatkan kartu katalog subjek, setelah
selesai membuat katalog subjek, katalog tersebut saya jajarkan secara sistematis dan saya kelompokan menurut subjek.”
70
Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada pengelola tentang kenapa masih menggunakan kartu katalog sebagai alat penelusuran
Koleksi? Jawaban yang di kemukakan sebagai berikut. ”Sebenarya banyak faktor knapa di perpustakaan ini masih
menggunakan kartu
katalog, diantaranya
adalah teknisinya,
kemudian pralatan seperti komputer yang masih kurang, tapi mudah-mudah tahun depan bisa menerapkan katalog online”
71
Berlanjut pada pertanyaan berikut nya. Apakah bapak Mempunyai program peralihan katalog dari katalog kartu ke katalog Online atau OPAC
”Sebenaranya ada program untuk kedepan dalam hal perubahan katalog, dari katalog kartu ke katalog online, Akan tetapi untuk saat
ini masih meggunakan kartu katalog karena butuh proses dalam peralihan tersebut, insyaallah tahun depan mudah-mudahan sudah
bisa menggunakan katalog online.”
72
3. Teknis Penyusunan Penjajaran koleksi
Penjajaran koleksi atau penyusunan koleksi merupakan kegiatan yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan-kegiatan lain dalam
rangkaian pengelolaan pepustakaan
70
Ibid
71
Ibid
72
Ibid
60
Koleksi di perpustakana perlu disusun atau dijajarkan menurut sistem tertentu, agar mudah di cari dan di temukan sewaktu-waktu di
butuhkan oleh pengguna. Seperti wawancara berikut ini. ”Ya.. Sangat perlu. Karena apabila bahan pustaka tidak di
jajarkan di rak maka pengguna akan sulit menemukan informasi yang mereka butuhkan.”
73
Sebelum tahap penjajaran koleksi pada rak, koleksi tersebut terlebih dahulu diolah dan di berikan nomor panggil dan menempelkan nomor
panggil tersebut pada punggung buku, kemudian tahapan selanjutnya penjajaran koleksi berdasarkan nomor panggil yang sudah di tempelkan
pada punggung buku, seperti wawancara berikut ini. ”Sebenarnya tahapan-tahapan untuk menyusun atau menjajarkan
koleksi tersebut seperti biasa. Sebelum tahapan penjajaran buku pada rak, terlebih dahulu buku di olah di berikan nomor panggil, setelah
buku tersebut selsai di olah dan diberikan nomor panggil maka tahapan selanjutnya menempelkan nomor panggil tersebut pada
punggung buku, setelah itu selanjutnya buku tersebut di jajarkan pada jajaran nomor panggil yang tertera di punggung buku, nomor panggil
tersebut sebagai landasan untuk buku tersebut, kemudian akan di susun atau dijajarkan pada kelompok nomor- nomor yang sesuai
dengan nomor buku tersebut.”
74
Kemudian dalam proses penjajaran koleksi terdapat temuan-temuan seperti nomor panggil sama dan lebih dari satu maka sistem penjajaranya
di dasarkan pada tiga huruf pertama nama pengarang seperti wawancara berikut ini.
“Apabila ada buku dengan nomor kelas yang sama lebih dari satu, maka urutannya didasarkan tiga huruf pertama nama pengarang
sebagai acuan untuk menjajarkan koleksi tersebut.”
75
73
Ibid
74
Ibid
75
Ibid
61
Sedangkan apabila dalam penjajaranan koleksi terdapat buku dengan nomor yang sama dan nama pengarang yang sama lebih dari satu maka
penjajarannya dijajarkan berdasarkan satu huruf pertama judul buku, seperti wawancara di bawah ini.
“Dalam pembuatan nomor punggung buku terdiri dari nomor panggil buku, tiga huruf pertama pengarang dan satu huruf pertama judul
buku tersebut, apabila ada koleksi yang nomor kelas sama dan pengarangnya juga sama maka koleksi tersebut akan di jajarkan
berdasarkan huruf pertama judul.”
76
Ciri khas majalah adalah memiliki judul yang terbitanya secara berkala dan direncanakan untuk terbitan terus menerus.
Kemudian dalam penjajarannya, majalah di susun dalam rak majalah berdasarkan judul majalah, seperti wawancara berikut ini.
”Sistem penyusunan majalah ke dalam rak mengunakan system pengelompokan abjad judul kemudian majalah yang telah
terkelompok tersebut disusun berdasarkan judul majalahnya.”
77
4. Hambatan dalam Penjajaran Informasi.