Sistem Penjajaran Koleksi Tata Penjajaran Penyusunan Informasi a. Tata Penjajaran Berdasarkan Kelas

41 6 Contoh Penjajaran Kartu Katalog Di laci Katalog Kemudian katalog kartu akan disusun di laci katalog berdasarkan alfabetis mulai dari katalog pengarang, katalog judul dan katalog subjek. Di bawah ini contoh penjajaran katalog di dalam laci katalog berdasarkan alfabetis. Gambar. 5 Penjajaran Katalog di Laci Katalog

c. Sistem Penjajaran Koleksi

Penjajaran koleksi atau penyusunan koleksi merupakan kegiatan yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan-kegiatan lain dalam rangkaian pengelolaan pepustakaan sekolah dan harus mendapatkan perhatian khusus dari pustakawan. Apabila koleksi di susun atau dijajarkan dengan sebaik-baiknya siswa bisa menemukan informasi tersebut sewaktu-waktu diperlukan, sebaliknya juga apabila koleksi tidak disusun atau tidak dijajarkan dengan sebaik-baiknya maka akan mempersulit siswa dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan di perpustakaan dan sebagai dampaknya siswa akan merasa malas mencari informasi karena sering mengalami kesulitan 42 dalam menemukan dan bahkan sama sekali tidak menemukan koleksi yang mereka inginkan. Koleksi di perpustakana perlu disusun atau dijajarkan menurut sistem tertentu, agar mudah di cari dan di temukan sewaktu-waktu di butuhkan oleh pengguna. Untuk Penjajaran koleksi dapat menggunakan dua metode yaitu sistem penempatanpenjajaran relatif dan sistem penempatanpenjajaran tetap. 1 Sistem Penempatan Tetap Penempatan tetap adalah ”penempatan yang didasarkan pada ciri-ciri lain selain subjek, misalnya nomor induk, nama pengarang, jenis kemasan.” 48 Pengertian di atas menjelaskan bahwa sistem ini menggunakan media penjajaran atau penyusunan koleksi dengan cara jenis kemasan atau dengan penjajaran menurut tinggi buku, sistem ini mempunyai kesulitan ketika ada koleksi baru yang akan datang maka dari itu sistem ini jarang digunakan pada perpustakaan karena mempunyai kelemahan tersendiri dalam penjajarannya. 48 L.K , Somadikarta,. Titik Akses Dalam Organisasi Informasi di Perpustakaan : Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1998, h. 2 43 2 Sistem Penempatan Relatif Menurut Sumiyati dan Yuniasih”Penempatan relatif mengandung arti bahwa diantara dua buku yang berdekatan dapat disisipkan dengan buku-buku lain, sesuai dengan urutan nomor panggil, sehingga letak buku dapat berubah tetapi tetap sistematis.” 49 Di bawah ini adalah contoh penempatan relatif dengan media penjajaran nomor panggil. 1. Buku diatur menurut status skema klasifikasi, misalnya DDC, mulai dari kelas 000 – 999, dan juga memperhatikan titik dimensinya. Contoh : Jajaran I : 020, 021, 021.1, 021.101, 089, 100…dst Jajaran II : 181.16, 297.006, 297.1. ..dst 2. Apabila ada buku dengan nomor kelas yang sama lebih dari satu, maka urutannya didasarkan tiga huruf pertama nama pengarang. Contoh : 49 Sumiyati dan Yuniasih. “Sari Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9 ” Petunjuk Teknis Penyusunan Buku di Rak Perpustakaan,” Artikel diakses pada 25 Maret 2010 dari www.pustaka-deptan.go.idpustakawanJuknis09.pdf - 297 DON 297 PAR 297 SUP 44 3. Apabila ada buku dengan nomor kelas yang sama, nama pengarang sama lebih dari satu, maka urutannya didasarkan pada huruf pertama judul Contoh: Perinsipnya adalah penjajaranpenyusunan koleksi dalam rak koleksi adalah pemilihan sistem yang tepat, yang cocok untuk di terapkan di perpustakaan. Di atas telah dijelaskan sistem- sistem untuk penjajaran koleksi seperti sistem penjajaranpenyusunan tetap atau sistem penjajaranpenyusunan relatif. 3 Sistem Penyusunan Penjajaran Buku Koleksi Buku di perpustakaan perlu disusun menurut sistem tertentu agar mudah dicari dan ditemukan bila koleksi buku tersebut diperlukan. Buku-buku dalam rak perpustakaan disusun menurut nomor panggil tersebut. Buku yang nomor kelasifikasinya sama berisi informasi bidang ilmu yang sama juga, dengan demikian buku-buku yang nomor klasifikasinya sama biasanya disimpan berderetan. 50 50 Ibid., h. 3 020 DAR f 020 DAR k 020 DAR n 45 Langkah-langkah yang diperlukan dalam penjajaran koleksi buku kedalam rak penjajaranpenyimpanan. 51 1. Perhatikan nomor panggil masing-masing buku yang akan disusun dalam rak. 2. Nomor klasifikasi yang kecil dijajarkan di sebelah kiri, kemudian nomor yang lebih besar dijajarkan disebelah kanan. 3. Bila nomor klasifikasi sama, dilihat dari tiga huruf pertama tajuk entri utama Nama pengarang atau badan korporasi atau judul. Abjad nama pengarang yang lebih awal dijajarkan di sebelah kiri abjad selanjutnya. 4. Bila tajuk enti utama juga sama, lihat satu huruf pertama judul, lalu jajarkan menurut abjad judul. 5. Jika ada buku baru yang akan disispkan pada jajaran yang telahada, maka yang harus dilihat nomor panggil buku tersebut. 4 Sistem Penyusunan Penjajaran Majalah Ciri khas majalah adalah memiliki judul yang terbitanya secara berkala dan direncanakan untuk terbitan terus menerus. penyusunan majalah di rak perlu mengikuti sitematika tertentu agar mempermudah temu kembali informasi. Sistematika penyusunan majalah biasanya berdasarkan abjad judul. Sistem penyusunan majalah ke dalam rak mengunakan system pengelompokan abjad judul dan subjek verbalkelompok seperti tanaman pangan, tanaman hortikultural, tanaman hutan, perikanan, peternakan. Kemudian majalah yang telah terkelompok tersebut 51 Sofia Suardi, “Sari Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9 b, Petunjuk Teknis Penyusunan Majalah di Rak Perpustakaan,” Artikel diakses pada 25 Maret 2010 dari www.pustaka-deptan.go.idpustakawanJuknis09.pdf - 46 disusun berdasarkan judul majalahnya, kelompok ini selanjutnya disusun menurut tahun, volume, dan nomor secara sistemetis 52 . Penyusunanpenjajaran majalah dalam rak dapat disusun secara alfabetis menurut judul majalah. Contoh: Gambar. 6 Penyusunan Majalah di Rak 52 Sofia Suardi, “Sari Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9 b, Petunjuk Teknis Penyusunan Majalah di Rak Perpustakaan,” Artikel diakses pada 25 Maret 2010 dari www.pustaka-deptan.go.idpustakawanJuknis09.pdf - Buletin Perkaretan Buletin Pertanian Agrikam v.93,1994 Agrikam v.81,1993 Agrikam v.52,1994 47

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SMA NEGERI I MAUK TANGERANG

A. Profil SMA Negeri I Mauk 1. Letak Geografis

Sekolah Menengah Atas SMA Negeri I Mauk menempati sebidang tanah seluas 13448 m², terletak di bagian utara Kabupaten Tangerang tepatnya di Kecamatan Mauk, Kelurahan Mauk Timur dengan lokasi yang cukup strategis, mudah dijangkau dari berbagai arah, berada kuang lebih 100 m dari jalan raya Mauk-Kronjo jl. Ir. Sutami yaitu Jalan Pendidikan No. 5, menghadap kearah Utara dengan posisi sebelah Utara berhadapan dengan jalan raya Mauk-Kronjo Jl. Ir. Sutami sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk warga Kampung Kebon, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan MTS Al-Mabrur dan sebelah Timur berbatasan dengan lapangan sepak bola. 53

2. Sejarah Singkat SMA Negeri I Mauk

Pada tahun 1981 bedirilah sekolah lanjutan tingkat atas di Kecamatan Mauk yang beralokasi di wilayah Tegal Kunir Kecamatan Mauk. Sekolah Menengah Atas SMA Negeri I Mauk ini pada saat itu masih di bawah pengawasan Sekolah Menegah Atas Negeri I Tangerang 53 Data Monografi SMA Negeri I Mauk