Pembinaan Ketenagaan, Santri dan Jamaah

beberapa krisis tersebut dan langkah PENAMAS dalam mengentaskannya, diantaranya adalah; 1. Krisis guru Diakibatkan karena kurangnya pengajar atau pengkaderannya kurang, bahkan ada Majelis taklim yang jemaahnya kecewa karena ketika mereka datang dengan semangat ke Majelis taklim yang mereka temui hanya rekan sesama jemaah, dan dalam pengajian tersebut hanya membaca yasin dan tahlil, lalu pengajian selesai. Dalam menghadapi permasalah tersebut, PENAMAS mengambil tindakan, dengan Melakukan Pembinaan TenagaUstadz dan ketenagaan Jamaah. Karna bagi PENAMAS, Guru merupakan komponen utama sekaligus ujung tombak dunia pendidikan, termasuk dalam pendidikan keagamaan majelis taklim. Dalam pendidikan islam terdapat satu konsep yang menyatakan : “al-madat khoir min al-thariqat, wa khair al a-madat al- mu’allim”, atau materi itu lebih dipentingkan dari pada metode, dan sebaik baiknya materi adalah guru. Dengan kata lain, sebaik apapun materi maupun metode belajar, tetap ditentukan dengan keberadaan guru yang mengajarkan materi dengan metode yang baik. Oleh sebab itu kiai, ustadz, mu’allim dan guru majelis taklim bukan semata mata berperan sebagai pentransfer ilmu namun juga pembimbing pada jemaah majelis taklim. Untuk me nunjang keberhasilan peran kiai, ustadz, mu’allim dan guru majelis taklim dalam membimbing jemaah nya itu sepantasnya pada diri mereka terpenuhi kompetensi kompetensi berikut ini : a. Kompetensi Pedagogik Adalah kemapuan mendidik dan mengelola taklim dimasyarakat yang meliputi : pemahaman terhadap peserta atau jemaah, merancang dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, mengevaluasi hasil belajar, mendorong jemaah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Pernyataan ini merupakan kaidah umum kompetensi pedagogik. b. Kompetensi Kepribadian Adalah karakter kepribadian kiai, ustadz , mu’allim dan guru majelis taklim yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, berakhlakul karimah, serta bisa menjadi teladan bagi masyarakat. Pernyataan ini merupakan kaidah umum kompetensi kepribadian c. Kompetensi Sosial Adalah kemampuan kiai, ustadz, mu’allim dan guru majelis taklim dalam hal berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan jemaah, dan masyarakat luas. Pernyataan ini merupakan kaidah umum kompetensi sosial. d. Kompetensi Profesional Adalah kemampuan kiai, ustadz, mu’allim dan guru Majelis Taklim dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan