Struktur Tugas-Tugas Pengurus PENAMAS
a. Pendirian Majelis Taklim.
Pendirian Majelis Taklim umumnya didirikan oleh masyarakat- masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia non pemerintah
yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Selain masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat mendirikan
Majelis Taklim masyarakat sebagai pendiri Majelis Taklim dapat berupa individu, pengurus masjid, musholla, organisasi keagamaan, atau
kelompok masyarakat lainnya. Dalam hal Pendirian Lembaga, PENAMAS telah mendirikan Majelis
Taklim dalam kurun waktu dari tahun 2000 sampai sekarang terdapat 1065 Majelis Taklim.Sumber: laporan KASIE PENAMAS Per Empat Tahun mulai dari
tahun 2006 sampai sekarang. b.
Pengembangan Sarana dan Prasarana. Kegiatan Majelis Taklim dapat diselenggarakan dimasjid,
mushalla, balai pertemuan, aula instansi, rumah-rumah warga, dan lain- lain. Tempat kegiatan majelis taklim bersifat fleksibel, tidak terikat dengan
tempat atau bangunan tertentu. Selain tempat, sarana lain yang penting dimiliki oleh Majelis
Taklim adalah papan tulis dan alat tulis, kitab atau buku pedoman, pengeras suara, alat perekam, dan bila memungkinkan perlengkapan tulis
misalnya komputer dan alat dokumentasi. Bahkan bila perlu majelis taklim dapat menggunakan sarana media komunikasi, seperti satsiun televisi,
stasiun radio, ataupun media massa, misalnya; koran, majalah, dan buletin guna mensosialisasikan materi ajara atau ceramah yang disampaikan.
Selain itu, suasana lingkungan kenyamanan dan akses menuju tempat pengajaran atau majelis taklim perlu dipertimbangkan, agar jamaah
bisa mengikutinya dengan nyaman dan mudah. Berdasarkan laporan KASIE PENAMAS Th 2006 program
pengembangan Sarana dan Prasarana Majelis Taklim, PENAMAS telah menyumbangkan beberapa peralatan pengajian, seperti buku-buku agama,
yang meliputi buku tuntunan shalat, buku yasin, serta tenaga pengajarnya, dan juga terlibat dalam pengadaan sarana-sarana pendidikan yang
bertujuan untuk memperlancar kegiatan dalam Majelis Taklim.dan pengajuan bantuan kelembaga-lembaga terkait serta individu-individu
simpati besar atas pembangunan Majelis Taklim, dengan mengajukan permohonan dana oleh Majelis Taklim yang bersangkutan yang akan di
tujukan kepada kepala departemen agama untuk mensupport kegiatan serta pengadaan sarana Di Majelis Taklim, dan Pendistribusian buku-buku
keagamaan yang disalurkan oleh penamas ke Majelis Taklim, metode yang digunakan adalah dengan memberdayakan penggurus Majelis Taklim
untuk membuat satu proposal tentang pengadaan buku-buku keagamaan, proposal tersebut diajukan ke penamas kemudian dari penamas diajukan
ke kantor kementrian agama kota depok untuk di tindak lanjuti, setelah di setujui oleh kepala kantor kementrian agama maka bantuan di kirim ke
penamas yang kemudian disalurkan ke Majelis Taklim yang ada. Begitu