Pembinaan TenagaUstadz dan ketenagaan Jamaah.

Majelis Taklim, pembinaan kurikulum dan pembinaan ketenagaan Pengajar Ustadz Dan Jamaah. Dalam program pengembangan Majelis Taklim PENAMAS mempunyai tugas yang meliputi 6 daerah yaitu: Kecamatan sukmajaya, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Beji, Kecamatan Limo . untuk mewujudkan tugas tersebut maka perlu adanya program konkrit. Untuk menjalankan program-program tersebut diatas, maka PENAMAS menyiapkan tenaga-tenaga untuk memberi penyuluhan-penyuluhan tentang pembangunan Majelis Taklim, secara garis besar program tersebut adalah pembinaan, yang kemudian pembinaan tersebut di konkritkan dalam hal pembinaan kelembagaan, pembinaan kurikulum dan pembelajaran serta pembinaan ketenagaa, santri maupun jamaah Majelis Taklim. Untuk mengintensifkan dan memaksimalkan peranannya dalam pengembangan Majelis Taklim Di Kota Depok, PENAMAS merekruit tenaga- tenaga penyuluh Pendidikan Agama Islam, perekrutan tersebut melalui prosedur sebagai berikut: 1. Kantor Kementrian Agama mengusulkan calon penyuluh Agama Islam pada tingkat provinsi kepada kanwil Depag Provinsi Jawa Barat berdasarkan kemampuan dan ilmu pengetahuanya maupun karena keteladan dalam pengamalan kagamaan sesuai kreteria. 2. Usulan Kantor Kementrian Agama kepada PENAMAS meliputi dua komponen penyuluh, yaitu penyuluhan agama fungsional dan penyuluh Agama honorer, adapun tugas penyuluh agama funsional di beri wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan agama dan pembangunan kepada masyarakat melallui bahasa agam, sedangkan tugas penyuluh Agama Honorer adalah membimbing umat beragama Islam dalam rangka pembinaan mental, moral dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Penyuluh agama honorer terdiri dari penyuluh Agama Muda, Madya dan Utama. Sumber: laporan kegiatan PENAMAS tahun 2010. Sumber:Pedoman dan Petunjuk Tekhnik Penyuluh Agama Islam, yang diterbitkan oleh Kementrian Agama Kota Depok Dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2010 Jumlah penyuluh Agama PENAMAS Kementrian Agama Kota Depok terdapat 293 tenaga penyuluh, rinciannya sebagai berikut: 1. Jumlah penyuluh Agama berdasarkan status kepegawaian dan jenis kelamin Penyuluh PNS Non PNS Penyuluh agama honorer PAH Islam Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah 12 5 17 76 52 128 Jumlah 12 5 17 76 53 128 2. Jumlah penyuluh Agama PNS berdasarkan kualifikasi pendidikan No Agama Kwalifikasi Pendidikan Jumlah 1 Islam SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 17 - - - 1 16 - - Jumlah 1 16 17 3. Jumlah penyuluh Agama Non-PNS atau penyuluh honorer berdasarkan kualifikasi pendidikan No Agama Kwalifikasi pendidikan Jumlah 1 Islam SLTA D1 D2 D3 S1 S2 S3 - - - 4 88 - - 4 88 112 Sumber: Laporan Tahunan PENAMAS Selain kelasifikasi berdasarkan kwalitas pendidikan dan jenis kelamin. terdapat kategori penyuluh agama yang bertugas terjun langsung ke Majelis Taklim, penyuluh itu sendiri dibagi menjadi tiga ketegori, yaitu: 1. Penyuluh Agama Utama. 2. Penyuluh Agama Muda. 3. Penyuluh Agama Madya. Masing-masing penyuluh tadi memiliki kegiatan yang bervariasi, diantaranya : a. Penyuluh agama utama memiliki tugas, diataranya adalah: 1. Mengelola data identifikasi potensi wilayah atau kelompok sasaran. 2. Menyusun rencana kerja operasional. 3. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah. 4. Mendiskusikan konsep materi atau penyuluhan sebagai penyaji. 5. Merumuskan materi bimbingan atau penyuluhan. 6. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka pada kelompok masyarakat perkotaan. 7. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok binaan khusus. 8. Menyusun instrumen pemantauan hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 9. Menyusun instrumen evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 10. Mengumpulkan data pemantauanevaluasi hasil pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 11. Menyusun laporan mingguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 12. Melaksanakan konsultasi secara perorangan. 13. Melaksanakan konsultasi secara kelompok. 14. Menyusun laporan hasil konsultasi perorangankelompok. 15. Menyusun konsep petunjuk pelaksanaanpetunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan. 16. Mendiskusikan konsep petunjuk pelaksanaan petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji. 17. Merumuskan petunjuk pelaksanaan petunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan. 18. Menyiapkan danmengolah bahandatainformasi tentang kajian arah kebijkasanaan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan Menurut salah satu penyuluh utama yang bernama Siti Barkah Hasanah S, Ag, yang diwawancarai pada Jum’at 22 April 2011 pukul 14.00 – 16.00 WIB beliau mengatakan bahwa : “Ada beberapa tugas aya sebagai penyuluh,tugas itu diantaranya: 1. Menyusun rencana kerja 2. Menyiapkan materi bimbinganpenyuluhan 3. Mengidentifikasi wilayah binaan, 4. Menyusun hasil pemantauan melalui laporan yang diberikan penyuluh honorer. 5. Melakukan konsultasi kepada PAH Penyuluh Agama Honorer yang berada dibawah binaan saya. ” b. Penyuluh agama muda memiliki tugas, diantaranya adalah: 1. Menyusun instrumen pengumpulan data potensi wilayah atau kelompok sasaran. 2. Menganalisa data potensi wilayah atau kelompok sasaran. 3. Menyusun rencana kerja tahunan. 4. Menyusun rencana kerja operasional. 5. Mendiskusikan konsep program sebagai pembahas. 6. Menyusun desain materi bimbingan atau penyuluhan. 7. Menyusun konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah. 8. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk leaflet. 9. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentu slide. 10. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan, dalam bentuk booklet. 11. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekamankasset. 12. Mendiskusikan konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk rekaman videofilm. 13. Mendiskusikan konsep materi bimbingan ataupenyuluhan dalam bentuk penyaji. 14. Merumuskan materi bimbingan atau penyuluhan. 15. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok generasi muda. 16. Melaksanakan bimbinganpenyuluhan melalui tatap muka kepada kelompok LPM. 17. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui radio. 18. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas- entas pertunjukan sebagai sutradara. 19. Mengolah dan menganalisa data hasil pemantauan evaluasi pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 20. Menurunkan hasil pemantauan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 21. Menyusun laporan mingguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 22. Melaksanakan konsultasi secara perorangan. 23. Melaksanakan konsultasi secara kelompok. 24. Menyusun laporan hasil konsultasi perorangan kelompok. 25. Mengumpulkan bahan untuk penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan. 26. Mengolah dan menganalisa data bahan penyusunan pedoman bimbingan atau penyuluhan. 27. Mendiskusikan konsep pedoman bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji. 28. Mendiskusikan konsep pedoman bimbingan atau penyuluhan sebagai penyaji. 29. Menyiapkan dan mengelola bahandata informasi tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan. 30. Menyiapkan dan mengolah bahan data informasi tentang pembangunan metode bimbingan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. 31. Menyiapkan dan mengolah bahandatainformasi tentang pengembangan metode bimbingan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan. Sumber : Pedoman Jutlak Jutnis pengembangan Majelis Taklim 2010 Menurut penyuluh muda yang bernama Muniyatull Fadiyah S.Sos.I mengatakan mengenai tugas penyuluh muda sebenarnya lumayan banyak, yang saya aplikasikan di lapangan baru beberapa point saja, misalnya; Penyusunan dan pengumpulan data potensi wilayah atau kelompok sasaran, jadi saya harus menentukan dulu, Majelis Taklim mana saja yang menjadi wadah untuk saya menyampaikan materi dan segala sesuatunya. Setelah itu, saya harus mempelajari Majelis Taklim tersebut, baik itu kebiasaan masyarakatnya, kegiatan Majelis Taklimnya, dan lain sebagainya. Membuat program kerja tahunan, itu wajib tuh neng Membuat susunan Materi bimbingan atau penyuluhan. Menyerahkan konsep materi bimbingan atau penyuluhan, kepada Penyuluh Utama. Menanyakan kepada jamaah bagaimana ustd. A atau ustd. B dalam menyampaikan materi dan lain-lain, supaya saya dapat menyampaikan keluhan maupun apresiasi jamaah. Kaderisasi neng, nah itu yang sekarang sedang teteh galakkan di depok, kaderisasi anak2 muda yang berbakat, berpendidikan, dan islami pastinya. Supaya bisa meneruskan perjuangan dakwah kami. Pendekatan kepada LPM itu penting neng, biarpun sekedar tegur sapa, atau bahkan diskusi bersama, karna LPM lah, pengelola pelaksana masyarakat itu sendiri. Masih banyak lagi neng tugas penyuluh, yang jelas, yang tadi teteh sebutkan itu tidak boleh di tinggalkan, supaya masyarakat terkontrol. c. Penyuluh Agama Madya memiliki tugas diantaranya adalah: 1. Merumuskan monografi potensi wilayah atau kelompok sasaran. 2. Menyususun rencana kerja tahunan. 3. Menyusun rencana kerja operasional. 4. Mendiskusikan konsep program sebagai narasumber. 5. Menyusun konsep materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah. 6. Mendiskusikan konsep materi bimbingan penyuluhan sebagai penyaji. 7. Mendiskusikan konsep materi bimbingan penyuluhan sebagai pembahas. 8. Mendiskusikan konsep materi bimbingan atau penyuluhan sebagai narasumber. 9. Merumuskan materi bimbingan atau penyuluhan. 10. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui tatap muka pada kelompok cendikiawan. 11. Melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui media televisi. 12. Menyusun laporan minggguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan. 13. Melaksanakan konsultasi secara perorangan. 14. Melaksanakankonsultasi secara kelompok. 15. Menyusun laporan hasil konsultasi perorangankelompok. 16. Menyusun konsep pedoman bimbingan atau penyuluhan. 17. Mendiskusikan konsep pedoman bimbingan atau penyuluhan sebagai pembahas. 18. Mendiskusikan pedoman bimbingan atau penyuluhan sebagai narasumber. 19. Merumuskan pedoman bimbingan atau penyuluhan. 20. Mendiskusikan petunjuk pelaksanaanpetunjuk teknis bimbingan atau penyuluhan sebagai narasumber. 21. Menyusun kerangka acuan tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. 22. Menganalisis data dan informasi dan merumuskan kajian arah kebijakan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. 23. Menyusun kerangka acuan tentang kajian arah kebijakan pengembangan bimbingan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan. 24. Menganalisis data dan informasi dan merumuskan kajian arah kebijakan pengmbangan bimbingan atau penyluhan yang bersifat pembaharuan. 25. Menyusun kerangka acuan tentang kajian arah kebijaksanaan pengembangan metode atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. 26. Menganalisis data dan informasi dan merumuskan pengembangan atau penyuluhan yang bersifat penyempurnaan. 27. Menyusun kerangka acuan pengembangan metode bimbingan atau penyuluhan yang berifat penyempurnaan. 28. Menganalisis data dan informasi dan merumuskan pengembangan atau penyuluhan yang bersifat pembaharuan. 29. Menyusun tafsir tematis sebagai bahan bimbingan atau penyuluhan yang bersumber dari kitab suci. 30. Menysusn tafsir tematis sebagai bahan bimbingan atau penyuluhan yang bersumber dari hadits. 31. Menyusun tafsir tematis sebagai bahan bimbingan atau penyuluhan yang bersumber dari kitab keagamaan. 32. Melakukan kegiatan karya tuliskarya ilimiyah di bidang penyuluhan agama. 33. Menerjemahkan atau menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang penyuluhan agama.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Peran Pendidikan Agama pada Masyarakat PENAMAS Kementrian

Agama Kota Depok Dalam Pengembangan Majelis Taklim Seperti yang dijelaskan david berry bahwa peran merupakan seperangkat harapan harapan yang dikenakan pada individu menempati kedudukan tertentu baik secara individu maupaun lembaga, dengan harapan memberi imbangan imbangan dari norma norma sosial dan mengimbangi adanya unevent development atau pengembangan yang tidak merata. Ukuran dari peran terwujud dari beberapa kegiatan yang dilakkukan sehingga peran tersebut akan terlihat jelas apa saja perannya dan sejauh mana peran tersebut, Peran PENAMAS dalam pengembangan Majelis Taklim di kota depok di ukur dari beberapa kegiatannya dan capaian yang di perolehnya.

1. Pembinaan Majelis Taklim

Dalam pembinaan ini diturunkan dalam beberapa program yang lebih konkrit seperti: a. Pendirian Majelis Taklim. PENAMAS terlibat dalam Majelis Taklim dalam kurun waktu dari tahun 2000 sampai sekarang terdapat 1065 Majelis Taklim yang berada Di Kota Depok . Salah satu contohnya adalah Majelis Taklim Nurul Anwar di sah kan oleh Kementrian Agama Sejak tahun 2002, tapi surat keterangannya Bu haji lupa di simpen dimana, tapi setiap empat tahun sekali itu harus di urus perpanjangannya Ke Kantor Kementrian Agama, dalam hal ini mungkin ke PANAMAS. b. Pengembangan Sarana dan Prasarana. PENAMAS telah menyumbangkan beberapa peralatan pengajian, seperti buku-buku agama, yang meliputi buku tuntunan shalat, buku yasin, serta tenaga pengajarnya, dan juga terlibat dalam pengadaan sarana-sarana pendidikan yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan dalam Majelis Taklim.dan pengajuan bantuan kelembaga-lembaga terkait serta individu-individu simpati besar atas pembangunan Majelis Taklim, dengan mengajukan permohonan dana oleh Majelis Taklim yang bersangkutan yang akan di tujukan kepada kepala departemen agama untuk mensupport kegiatan serta pengadaan sarana Di Majelis Taklim, dan Pendistribusian buku-buku keagamaan yang disalurkan oleh penamas ke Majelis Taklim, metode yang digunakan adalah dengan memberdayakan penggurus Majelis Taklim untuk membuat satu proposal tentang pengadaan buku-buku keagamaan, proposal tersebut diajukan ke penamas kemudian dari penamas diajukan ke kantor kementrian agama kota depok untuk di tindak lanjuti, setelah di setujui oleh kepala kantor kementrian agama maka bantuan di kirim ke penamas yang kemudian disalurkan ke Majelis Taklim yang ada. Begitu pun juga dengan bantuan operasional masjid metode atau prosesnya sama seperti pengadaan buku-buku keagamaan. c. Pengembangan Peran dan Fungsi Lembaga. PENAMAS mengadakan kerjasama dengan Majelis Taklim yang ada baik yang sudah dibentuk atau ditangani oleh penamas maupun Majelis Taklim yang belum ditangani oleh PENAMAS mengadakan beberapa kegiatan untuk memperjelas fungsi serta eksistensi Majelis Taklim, mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga dan pengembangan potensi masyarakat dan penyuluhan-penyuluhan tentang pengoperasioanalkan fungsi dan struktur lembaga tersebut. PENAMAS juga melakukan pembinaan rutin setiap minggunya melalui Penyuluh Honorer, dan setiap bulannya PENAMAS melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui Peyuluh Utama pada pengajian bulanan di Kantor Kecamatan. Kadang PENAMAS mengusulkan guru Rawi yang mengajari lagam- lagam naghom baru untuk Barjanzi, meskipun untuk biaya, kami yang mengeluarkan, tapi kami sangat merasa terbantu. Dan itu membuat jamaah jadi bersemangat mengikuti pengajian, yang tadinya hanya berjumah 40an orang, sekarang jumlah jamaah bisa sampai 100 orang bahkan lebih, itu disetiap minggunya. d. Pengelolaan Administrasi Lembaga. Membantu dalam penyusunan kerangka management, manajemen administrasi. Pelaksanaan manajemen dalam Majelis Taklim terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan masing masing tahap terdapat aspek aspek yang perlu diperhatikan : Pengorganisasian Persona Sarana Biaya Pelaksanaan Aktivitas Lokasi Evaluasi Feedback Perencanaan Program Tujuan Waktu Pengawasan Auditing Pelanggaran Saran