Pembinaan Majelis Taklim Peran Pendidikan Agama pada Masyarakat PENAMAS Kementrian

belum ditangani oleh PENAMAS mengadakan beberapa kegiatan untuk memperjelas fungsi serta eksistensi Majelis Taklim, mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga dan pengembangan potensi masyarakat dan penyuluhan-penyuluhan tentang pengoperasioanalkan fungsi dan struktur lembaga tersebut. PENAMAS juga melakukan pembinaan rutin setiap minggunya melalui Penyuluh Honorer, dan setiap bulannya PENAMAS melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui Peyuluh Utama pada pengajian bulanan di Kantor Kecamatan. Kadang PENAMAS mengusulkan guru Rawi yang mengajari lagam- lagam naghom baru untuk Barjanzi, meskipun untuk biaya, kami yang mengeluarkan, tapi kami sangat merasa terbantu. Dan itu membuat jamaah jadi bersemangat mengikuti pengajian, yang tadinya hanya berjumah 40an orang, sekarang jumlah jamaah bisa sampai 100 orang bahkan lebih, itu disetiap minggunya. d. Pengelolaan Administrasi Lembaga. Membantu dalam penyusunan kerangka management, manajemen administrasi. Pelaksanaan manajemen dalam Majelis Taklim terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan masing masing tahap terdapat aspek aspek yang perlu diperhatikan : Pengorganisasian Persona Sarana Biaya Pelaksanaan Aktivitas Lokasi Evaluasi Feedback Perencanaan Program Tujuan Waktu Pengawasan Auditing Pelanggaran Saran e. Pembinaan dan Pengembangan Program Meningkatkan kualitas Penyuluh Honorer di bawah binaan saya, agar dapat mengembangkan Majelis Taklim sebagaimana Mestinya.

2. Pembinaan Ketenagaan, Santri dan Jamaah

PENAMAS melakukan pembinaan rutin setiap minggunya melalui Penyuluh Honorer, dan setiap bulannya PENAMAS melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui Peyuluh Utama pada pengajian bulanan di Kantor Kecamatan, Dampaknya Bagi Majelis Taklim Yang Kami Kelola, jamaah jadi bersemangat mengikuti pengajian, yang tadinya hanya berjumah 40an orang, sekarang jumlah jamaah bisa sampai 100 orang bahkan lebih, itu disetiap minggunya, yaa Alhamdulillah neng, mudah-mudahan tetap seperti itu. peran yang dijalankan penamas merupakan tanggung jawab sosial sesuai dengan kedudukan dan fungsi penamas, disini penamas dalam menjalankan perannya mengkongkritkannya dalam beberapa program yang telah disusunnya, dan upaya upaya PENAMAS sangatlah signifikan dalam upaya menyebarluaskan pengetahuan keagamaan masyarakat dienam daerah yang masuk administrasi kota depok, Peran PENAMAS dapat diukur dari beberapa agenda dan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh PENAMAS. Dalam pengembangan Majelis taklim PENAMAS memprogramkan adanya penyuluhan-penyuluhan yang melibatkan tenaga tenaga penyuluhnya, penyuluhan tersebut meliputi dua unsur pokok yaitu hal - hal yang berkaitan dengan teknis seperti pendirian, pengoperasionalan struktur lembaga, dan hal - hal yang berkaitan dengan isi yaitu isi materi-materi tersebut, mengembangkan lembaga, mengopersionalkan fungsi struktur. 1. Mencetak tenaga pengajar Dalam pelaksanaannya, PENAMAS sangat berperan dalam perbaikan kualitas ustadz, guru, dan mu’allim yang diperoleh dari anggota dan dan pengurus Majelis taklim untuk menyiapkan materi Majelis taklim dan pembinaan kiai, ustadz, mu’alim, dan guru, itu dapat terlihat dari laporan pelaksanaan Majelis taklim oleh penyuluh. 2. Pelayanan Jamaah PENAMAS dan pengelola Majelis taklim bekerja untuk lebih meningkatkan kosultasi keluarga, keagamaan, dan kejiwaan serta konsultasi bimbingan haji. Hal ini terlihat dari makin banyaknya jamaah yang melaksanakan ibadah mulai shalat, puasa, zakat, dan haji Serta kondisi kejiwaaan dan mental yang kuat para jemaah untuk menghadapi tantangan kehidupan.

B. Kendala PENAMAS dalam pengembangan Majelis Taklim.

Walaupun beberapa program yang telah dicanangkan oleh PENAMAS tidak berjalan secara maksismal dan keseluruhan, seperti Menerapkan Manajemen Majelis Taklim kepada Majelis Taklim-Majelis Taklim di Kota Depok, dan Sistem Administrasi Majis Taklim yang belum sesuai, namun ada beberapa upaya-upaya yang dilakukan oleh PENAMAS untuk perkembangan Majelis Taklim di Kota Depok, Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan mengatasi Krisis- krisis yang muncul pada Majelis Taklim di Kota Depok, di bawah ini, adalah beberapa krisis tersebut dan langkah PENAMAS dalam mengentaskannya, diantaranya adalah; 1. Krisis guru Diakibatkan karena kurangnya pengajar atau pengkaderannya kurang, bahkan ada Majelis taklim yang jemaahnya kecewa karena ketika mereka datang dengan semangat ke Majelis taklim yang mereka temui hanya rekan sesama jemaah, dan dalam pengajian tersebut hanya membaca yasin dan tahlil, lalu pengajian selesai. Dalam menghadapi permasalah tersebut, PENAMAS mengambil tindakan, dengan Melakukan Pembinaan TenagaUstadz dan ketenagaan Jamaah. Karna bagi PENAMAS, Guru merupakan komponen utama sekaligus ujung tombak dunia pendidikan, termasuk dalam pendidikan keagamaan majelis taklim. Dalam pendidikan islam terdapat satu konsep yang menyatakan : “al-madat khoir min al-thariqat, wa khair al a-madat al- mu’allim”, atau materi itu lebih dipentingkan dari pada metode, dan sebaik baiknya materi adalah guru. Dengan kata lain, sebaik apapun materi maupun metode belajar, tetap ditentukan dengan keberadaan guru yang mengajarkan materi dengan metode yang baik. Oleh sebab itu kiai, ustadz, mu’allim dan guru majelis taklim bukan semata mata berperan sebagai pentransfer ilmu namun juga pembimbing pada jemaah majelis taklim. Untuk me nunjang keberhasilan peran kiai, ustadz, mu’allim dan guru