Pengertian Peran LANDASAN TEORI
satu dengan yang lain. Peranan diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi kelekatannya sangat terasa sekali. Seorang dikatakan
memiliki peran atau berperan karna dia memiliki status dalam masyarakat dan kemampunan baik secara moril maupun materiel. walaupun kedudukannya itu
berbeda beda antara satu dengan yang lain, akan tetapi masing masing darinya berperan sesuai dengan statusnya.
Robert K. Merton dalam kajian tentang peran mempunyai pandangan yang berbeda dengan linton. Ia memperkenalkan konsep perangkat peranan role set,
yang didefinisikan sebagai “complememnt of role wich persone have by virtue of occupying a particular status” perlengkapan hubungan peranan yang dipunyai
seseorang karena memiliki status sosial tertentu.
10
Bila ditinjau dari segi sosiologi, tidak dapat dipungkiri bahwasanya manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa melepaskan sikap ketergantungan
depedent pada makhluk lain atau manusia lainnya disamping itu manusia memiliki jiwa sosial yaitu, sikap dan jiwa sosial itu yang pada prakteknya muncul
sebagai peran, maka pada posisi semacam inilah peran sangat menentukan kelompok sosial masyarakat tersebut, dalam arti diharapkan baik itu sifat dan jiwa
sosial masyarakat berkaitan dengan menjalankan peranannya yaitu; menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat
lingkungannya dimana beradapun. Hubungan-hubungan sosial yang ada dalam masyarakat merupakan
hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Peranan yang
10
Kamanto sunarto, pengantar sosiologi, jakarta; lembaga Penerbit Fak. Ekonomu UI. 1993, h. 62-63
melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. “posisi seseorang dalam masyarakat yaitu Social Position”
merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat. Jadi sesorang menduduki suatu posisi dalam masyarakat serta
menjalankan suatu peran.
11
Didalam peranannya sebagaimana dikatakan david berry dalam bukunya yang berjudul Pokok
– Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Terdapat dua macam harapan, yaitu; pertama, harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang
peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran. Kedua, harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau terhadap orang-
orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranan atau kewajiban- kewajibannya.
Dari kutipan tersebut nyatalah bahwa ada suatu harapan dari masyarakat secaara individu maupun lembaga terhadap peran individu atau lembaga sesuai
dengan kedudukan dan fungsinya dalam masyarakat, peran individu maupun lembaga mengandung merupakan satu tindakan yang mencoba mengimbangi atau
usaha untuk menyama ratakan baik pengetahuan maupun lainnya sehinngga pengetahuan dan skil masyarakat dapat menyebar secara merata untuk mengikis
adanya perkembangan baik pengetahuan maupun skil yang tidak merata. Dari upaya menyeimbangkan tersebut mengandung beberapa unsur pembelajaran-
pembelajaran.
11
Soerjono soekanto, sosiologi suatu pengantar, jakarta; PT. Raja Grafindo Persada,2002 cet. Ke34 hal. 243
Berdasarkan kedudukan dan fungsinya Individu maupun lembaga dituntut memegang peranan yang diberikan masyarakat kepadanya, dalam hal ini peranan
dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat, misalnya peranan dalam pekerjaan, keluarga, kekuasaan dan peranan-peranan lainnya yang diciptakan oleh
masyarakat. Jadi peran adalah seperangkat tindakan atau perbuatan pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang yang berkedudukan di masyarakat dalam suatu
peristiwa atau keadaan yang sedang terjadi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bila dikaitkan dengan pembahasan lansung dengan lembaga terhadap
masyarakat dan lembaga, lembaga merupakan satu institusi yang didirikan oleh mayarakat maupun yang didirikan langsung oleh pemerintah, tentunya lembaga
tersebut akan digunakan sesuai dengan tujuannya, baik itu tujuan masyarakat maupun tujuan lembaga, jika diterapkan pada lembaga pemerintah yaitu
Kementrian Agama Kota Depok dalam mengembangkan Majelis Taklim. Kementrian Agama Kota Depok sebagai lembaga pemerintah mempunyai
tugas untuk menagani soal-soal yang berkaitan dengan agama masyarakat dan pengembannya, dari tujuan tersebut Kementrian membentuk satu lembaga yang
akan menangani secara khusus yaitu Pendidikan Agama Masyarakat PENAMAS, pekerjaan yang akan dijalankan oleh Kementrian Agama Kota
Depok tersebut melalui devisi Pendidikan Agama Masyarakat PENAMAS dengan harapan devisi tersebut bisa mengambil peran sesuai dengan kedudukan
dan fungsinya, dalam upaya membangun dan mengembangkan pengetahuan keislaman pada masyarakat, PENAMAS mengkonkritkan tujuannya dengan
membangun Majelis Taklim sebagai wadah dakwah Islamiah dalam pengembangan pendidikan agama masyarakat.