Komunikasi Word of mouth X2 Operasional Variabel
65
Dimana : r= koefisien korelasi
x= skor untuk setiap pertanyaa
y= skor total dari responden
n= jumlah responden 2. Uji Reabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Husein Umar, 2002: 135 . Uji ini
digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau seperangkat pengukuran mengukur suatu konsep yang diukur. Reabilitas instrumen
dilihat dari Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha 0,6. Imam Ghozali, 2001: 42.
3. Analisis Regresi Liner Berganda
Analaisis ini berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas Promotional Mix X1 dan komunuikasi Word of mouth
X2, terhadap keputusan pembelian Y sebagai variabel terikat. Dajan 1996,p.26 menuliskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y=a+b1X1+b2X2+e
66
Dimana : Y = Variabel tidak bebas
a = Bilangan konstanta
X1 = Promotional Mix
X2 = Komunikasi Word of mouth
b
1,2
= Koefisien regresi
e = Standard Error
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai
R Square dikatakan baik jika diatas 0.5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Pada output SPSS koefisien determinasi terletak
pada tabel Model Summary
b
dan tertulis R Square. b. Koefisien Korelasi Berganda
Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur keeratan suatu hubungan antar variabel.
67
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi Interval
Koefisien Tingkat
Koefisien
0.00 - 0.199 Sangat rendah
0.20 - 0.399 Rendah
0.40 - 0.599 Sedang
0.60 - 0.799 Kuat
0.80 - 1.000 Sangat kuat
Sumber : Prof. Dr. Sugiyono 2002 4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial dengan T-Test Uji t-test bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapt dilihat pada tabel
Coefficients
a
. Nilai dari uji t-test dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika p-value
lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung pada kolom t lebih besar dari t-tabel.
b. Uji Simultan dengan F-Test Uji F-test bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil F-test ini pada output SPSS dapat dilihat pada tabel ANOVA. Hasil F-test menunjukan
68
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level
of significant yang ditentukan, atau F hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n- k, k
adalah jumlah variabel dependen dan independen. c. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linear berganda adalah untuk melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal
dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu heteroskedastisitas dan multikolinearitas.
1 Multikolinearitas Multikolinearitas
digunakan untuk
menunjukkan adanya
hubungan linear antara variabel-variabel bebas independent dalam model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat
disebut dengan multikolinieritas sempurna. Mengamati nilai R
2
, F
hitung
dan t
hitung
, jika R
2
dan F
hitug
tinggi sementara nilai t
hitung
banyak yang tidak signifikan, maka pada model regresii diindikasikan ada multikolinearitas. Kuncoro, 2001: 114.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan variabel inflation VIF.
Model regresi yang bebas multikolinearitas nilai VIF berkisar pada angka 1 hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.