Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

43 dipilih sebagai sampel dibatasi pada elmen-elmen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah melakukan listing di Bursa Efek Indonesia BEI dilihat dari tahun terakhir penelitian 2009. Sampel yang akan ditarik dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria-kritria yang ditetapkan sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan manufaktur sub Industri Barang Konsumsi consumer goods 2007 sampai dengan 2009. 2. Telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2007 sampai dengan 2009 yang telah diaudit secara lengkap. 3. Tahun buku berakhir tanggal 31Desember. 4. Tidak dalam proses delisting. 5. financial report dapat diakses melalui website www.idx.co.id .

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk laporan tahunan dan idx montly yang diperoleh dari publikasi BEI melalui website www.idx.co.id . 2. Metode Kepustakaan Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari serta menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal, artikel dan lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. 44 Hal ini berguna untuk mendapatkan fakta serta pendapat para ahli yang berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda multiple regresion analysis. Metode analisis regersi linier berganda bertujuan untuk menguji dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dependen yaitu return saham dengan variabel- variabel independenya yaitu laporan laba akuntansi, laporan arus kas dan return on asset. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah, standar deviasi, nilai rata-rata, nilai minimum dan maksimum. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006 : 147. Model regersi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: 45 a Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi mengikuti asumsi normalitas. b Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas

Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas independent Ghozali, 2006 :95. Jika terjadi, maka dinamakan problem multikoloniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance TOL dan lawanya, variant inflation factor VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka tidak terjadi multikolonieritas. b. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi Ghozali, 2006:99. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. 46 Deteksi adanya autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin-Watson DW dimana Santoso, 2000:218: 1 Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif. 2 Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi. 3 Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif. c. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatanm ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2006:125. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi- Y sesungguhnya yang telah di-studentized. Dasar analisis: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar, kemudian menyempit, maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 47 4. Uji Hipotesis

a. Uji Adjusted R² Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel- variabel independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen Ghozali, 2006:87. b. Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variab el independent atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terkait Ghozali, 2006:88. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 α=5. Ketentuan peneriman atau penolakan hipotesis adalah sebagi berikut : 1 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis alternatif Ha ditolak artinya semua variabel independen secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan. 2 Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka maka hipotesis alternatif Ha diterima artinya semua variabel independen secara simultan 48 merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen koefisien regresi signifikan. c. Uji t Statistik Uji statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi dependen Ghozali, 2006:88. Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut : 1 Jika nilai signifikan 0,05 maka hipotesis alternatif Ha ditolak artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan. 2 Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka maka hipotesis alternatif Ha diterima artinya suatu variabel independen secara parsial merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen koefisien regresi signifikan. 5. Persamaan Regresi Berganda Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik. Apabila dalam persamaan garis regresi tercakup lebih dari dua variabel termasuk variable tak bebas Y, maka regresi ini disebut regresi linier berganda Multiple Linier Regression. Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas Y bergantung kepada dua atau lebih variab el bebas X. Regresi berganda pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas 49 investasi, arus kas pendanaan dan return on asset terhadap terhadap return saham adalah sebagai berikut: Dimana : Y = Return saham yang diterima pemengang saham α = konstanta b1, b2, b3 = koefisien regresi X1 = Laba akuntansi X2 = Arus kas dari aktifitas operasi X3 = Arus kas dari aktivitas investasi X4 = Arus kas dari aktivitas pendanaan X5 = Return on Asset

E. Definisi Operasional Variabel