27 dan sebagianya. Tetapi secara umum, aktivitas pembiayaan dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu 1 Perolehan modal dari pemilik dan kompensasinya kepada mereka
dengan pengembalian atas investasi mereka. 2 Pinjaman uang dari kreditur dan pembiayaan kembali hutang yang
dipinjam.
E. Return on Asset
Menurut Sugiono dan Untung dalam Sugiarto 2009:16, return on asset mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau
rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini disebut return on investment.
Astuti 2004: 37, menyatkan hasil pengembalian total aktiva atau total investasi disebut juga ROA return on asset, menunjukan kinerja manajeman
dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan mengharapkan hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang
digunakan. Semakin tinggi hasil pengembalian maka semakin efesien perusahaan tersebut. Rasio ini dapat diukur dengan rumus:
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return on asset ROA merupakan ukuran kemampuan perusahan dalam menghasilkan
ROA =
28 keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi
nilai ROA menunjukan perusahaan yang semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.
F. Saham
Untuk mendapatkan modal, perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas PT menerima setoran dari pemilik. Sebagi bukti setoran dikeluarkan
tanda bukti kepemilikan yang berbentuk saham yang diserahkan kepada pihak- pihak yang menyetor modal. Pemilik perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas PT merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham sehingga disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh perseroan
terbatas yang mencantumkan namanya disebut saham atas nama. Tetapi saham perseroan terbatas dapat juga tidak dicantuman nama pemiliknya.
Modal saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, sekaligus menunjukan bukti kepemilikan dan hak
milik atas perseroan terbatas tersebut Rudianto, 2009:302. Menurut Alwi 2003:33, saham atau stock adalah suatu tanda bukti atau
tanda kepemilikan terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering juga disebut share
merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat diterbitkan dengan cara atas nama atau atas tunjuk.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu
29 perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
Adapun jenis-jenis saham menurut Rudianto 2009:303, Perusahaan yang menerbitkan saham memiliki pilihan untuk membagi sahamnya kedalam
satu jenis saham saja atau lebih dari satu jenis saham, yaitu : 1. Saham Biasa Coommon Stock
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya besar,
biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik, maka dividen saham biasanya akan lebih besar daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas atau saham prefen
Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau
pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan
untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
G. Return Saham