29 perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
Adapun jenis-jenis saham menurut Rudianto 2009:303, Perusahaan yang menerbitkan saham memiliki pilihan untuk membagi sahamnya kedalam
satu jenis saham saja atau lebih dari satu jenis saham, yaitu : 1. Saham Biasa Coommon Stock
Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya besar,
biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik, maka dividen saham biasanya akan lebih besar daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas atau saham prefen
Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau
pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan
untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada pemegang saham biasa.
G. Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum
terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Return
30 realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi yang dihitung
berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan
return ekspektasi expected return Hilal, 2009:16. Horen
dan Wackovis 1998,2006 dalam Raditya 2010:31,
mendefinisikan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukan yang terdiri dari
deviden dan capital gain atau loss. Deviden merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu perode tertentu. Captal
gain dalam suatu periode merupakan selisish antara harga saham semula awal periode dengan harga saham diakhir periode. Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awal, maka dikatakan investor memperoleh capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya, maka invetor dikatakan
memperoleh capital loss. Return saham actual return yaitu return yang terjadi pada waktu ke t,
yang merupakan selisish harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya menggunakan harga penutupan secara matematis dapat dirumuskan:
Rt = return saham pada periode t
Pt = harga saham periode t Pt-1 = harga saham periode Pt-1
Martawidjaya, et. al. 2003:168. Rt = Pt
– Pt-1 Pt-1
31
H. Keterkaitan Antara Variabel
1. Hubungan laba akuntansi dengan return saham Penelitian yang dilakukan Daniati dan Suhairi 2006, mengenai
pengaruh laba akuntansi dengan menggunakan laba kotor terhadap expected return saham menyimpulkan variabel laba akuntansi mempunyai tingkat
signifikan sebesar 0,004. Artinya bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap expected return saham. Laba akuntansi yang
meningkat dapat memberikan sinyal positif kepada investor mengenai prospek dan kinerja perusahaan di masa depan, sehingga investor mau
membeli saham tersebut. Dengan banyaknya investor yang mau membeli saham suatu perusahaan, menyebabkan harga saham perusahaan tersebut
mengalami kenaikan. Ini secara langsung akan mendorong pada peningkatan return saham yang menguntungkan bagi investor.
Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara Laba Akuntansi terhadap return saham
2. Hubungan Arus Kas Operasi dengan return saham Hubungan arus kas operasi dengan return saham dapat dijelaskan
melalui hasil studi Utari 2006. Hasil penelitan menunjukan adanya hubungan antara arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham.
Diana dan Kusuma 2004, yang meneliti mengenai pengaruh faktor kontekstual terhadap kegunaan earnings dan arus kas operasi dalam
32 menjelaskan return saham menyimpulkan adanya hubungan positif antara
return saham dengan arus kas operasi periode awal. Dapat dikatakan, hasil- hasil yang berhubungan dengan nilai tambah kandungan informasi arus kas
diluar earnings memberikan bukti bahwa arus kas operasi sangat penting dalam menjelaskan return sekuritas tahun berikutnya. Jumlah arus kas yang
berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan di luar. Sehingga peningkatan arus kas dari kegiatan operasi akan memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan
membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan return saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha2 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap return saham.
3. Hubungan Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniati dan Suhairi 2006,
mengenai pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba kotor dan size perusahaan terhadap expected return saham, menunjukan
arus kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap expected return saham. Arus kas investasi merupakan arus kas yang
33 mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber
daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Sehingga semakin meningkatnya arus kas investasi maka
menunjukan perusahaan akan mampu meningkatkan penghasilan dimasa yang akan datang. Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Miller dan
Rock 1985 dalam Daniati dan Suhairi 2006, menemukan peningkatan investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang
dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat pengumuman investasi baru.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
Ha3 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas investasi terhadap return saham
4. Hubungan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham Kusno 2004, dalam penelitianya analisis pengaruh perubahan arus
kas dan laba akuntansi terhadap return saham menemukan adanya pengaruh postif yang signifikan arus kas pendanaan terhadap return saham pada
tingkat signifikan 1 . Kondisi ini menunjukan bahwa makin tinggi perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan maka akan meningkatkan
return saham. Adanya aktivitas-aktivitas yang meningkatkan sumber pendanaan perusahaan seperti penerbitan obligasi maupun emisi saham baru
mampu meningkatkan struktur permodalan perusahaaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ross 1977 dan Lend dan Pyle 1977 dalan Kusno 2004,
34 menemukan bahwa adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meningkatkan pendanaan merupakan sinyal positif bagi investor sehingga harga saham mampu terangkat naik yang pada akhirnya
juga meningkatkan return saham. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut: Ha4 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas pendanaan terhadap return
saham 5. Hubungan Return on Asset terhadap return saham
Return On Assets ROA, digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan return bagi perusahaan
dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai ROA yang semakin tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya
untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat. Kinerja perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan
memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham. Widodo 2007,
dalan penelitianya menemukan return on asset memberikan pengaruh terhadap return saham. Sedangkan Yuniarti dan Nurmala 2007, yang
meneliti pengaruh return on asset terhadap harga saham menemukan adanya pengaruh yang signifikan, yang pada akhirnyan menurut peneliti diduga
berpengaruh terhadap return saham.
35 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut: Ha5 : Ada pengaruh signifikan antara return on asset terhadap return
saham
I. Kerangka pe mikiran
Para pemegang saham hendaknya memperhatikan pendapatan perusahaan, karena baik pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan
pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan penghasilan dimasa yang akan datang. Perkembangan penjualan memberikan
arti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan. Disamping itu juga menunjukkan adanya stabilitas penjualan yang cukup besar. Perkembangan
laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga keuangan dan para pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat dari kenaikan
laba. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham akan meningkat, hal
ini bisa dibuktikan dari berbagai penelitian sebelumnya. Dengan kata lain informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga
saham. Arus kas sangat penting bagi perusahaan, karena dalam menjalankan
aktivitasnya perusahaan membutuhkan kas. Gambaran menyeluruh mengenai penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas,
tetapi bukan berarti laporan arus kas menggantikan neraca ataupun laporan
36 laba rugi, melainkan saling melengkapi. Informasi mengenai arus kas berguna
untuk keputusan-keputusan menyangkut kemampuan organisasi untuk membayar kewajiban-kewajibanya sekarang. Organisasi mungkin saja
menguntungkan profitable, tetapi boleh jadi tidak mempunyai kas yang mencukupi untuk melunasi kewajiban-kewaibanya. Situasi itu bisa muncul
pada saat perusahaan tidak sanggup menagih piutang dagang dari hasil penjualan kreditnya yang sangat besar. Penjualan dilaporkan sebagai
pendapatan dalam laporan laba rugi pada waktu barang-barang perusahaan terjual. Namun kas tidak tersedia untuk digunakan oleh perusahaan sampai
perusahaan menagih piutang dagang yang muncul dari penjualan secara kredit tersebut. Dengan demikian sebaiknya investor menggunakan nilai arus kas
untuk menentukan harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan. Jika informasi aliran kas lebih diyakini mewakili nilai dari perusahaan
dibandingkan informasi laba, maka seharusnya investor yang canggih menggunakan informasi aliran kas ini Jogiyanto 1998 dalam Hilal,
2009:28. Return On Assets ROA digunakan untuk mengukur efisiensi
perusahaan didalam menghasilkan keuntungan return bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. semakin tinggi nilai return on
asset berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangaka pemikiran dari pola hubungan antar variabel dapat digambarkan pada gambar 2.1:
37 Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel dependen:
Return saham Y
Statistik deskriptif
Uji normalitas
Uji multikolonieritas
Uji autokorelasi
Uji t secara parsial
Analisis Regresi Berganda Uji F Secara
Simultan Uji t secara
Koefisien Determinasi
Uji heteroskedastisitas
Variabel Indpenden: 1. Laba Akuntansi X1
2. Arus kas operasi X2 3. Arus Kas Investasi X3
4. Arus kas pendanaan X4 5. Return on asset X5
Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI
Interpretasi, kesimpulan dan saran
38
J. Hipotesa