Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

55 BABA IV PEN EMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sekilas gambaran Bursa Efek Indonesia

Setelah terhenti sejak tahun 1956, Bursa Efek Jakarta diaktifkan kembali pada tanggal 10 agustus 1977. Pada saat itu, Bursa Efek Jakarta dikelola oleh BAPEPAM atau Badan Pelaksana Pasar Modal sekarang Badan Pengawas Pasar Modal, suatu badan yang bernaung di bawah Depeartemen Keuangan. Hingga tahun 1987, perkembangan Bursa Efek Jakarta bisa dikatakan sangat lambat, dengan hanya 24 emiten yang terc atat dan rata-rata nilai transaksi harian kurang dari Rp 100 juta. Pertumbuhan yang lambat berakhir pada tahun berikutnya ketika pemerintah mengeluarkan deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal melalui pakto 1988. Dengan pertumbuhn yang pesat dan dinamis, bursa efek perlu ditangani secara serius. Untuk menjaga objektifitas dan pencegahan kemungkinan adanya conflik of interes, fungsi pembinaan dan operasional bursa harus dipisahkan dan dikembangkan dengan pendekatan yang lebih profesional. Pada akhir tahun 1992, pemerintah melakukan swastanisasi bursa dengan mendirikan PT. Bursa Efek Jakarta. Seiring dengan perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan efiseinsi serta daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3 Desember 2007 56 secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT Bursa Efek Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibatasi pada penganalisaan laporan keuangan manufaktur yang tergolong kedalam Sektor Barang Konsumsi yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kategori ketersediaan data yang lengkap dari sampel tersebut. Tahun yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2007 samapai dengan tahun 2009. Data yang digunakan adalah data sekunder yakni data laporan laba rugi, laporan arus kas ,neraca dan idx monthly untuk mendapatkan harga saham penutupan guna menghitung return saham. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penelusuran website www.idx.co.id . Peneliti mengambil sampel sebanyak 28 perusahaan dari keseluruhan perusahaan barang konsumsi yang konsisten serta kemudahan mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti periode 2007- 2009. Berikut adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel: Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No Na ma Perusahaan Kode 1 Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA 2 Cahaya Ka lbar Tbk CEKA 3 Delta Djaka rta Tbk DLTA 4 Mayora Indah Tbk MYR 57 Tabel 4.1 lanjutan No Na ma Perusahaan Kode 5 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 6 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 7 Sekar Laut Tbk SKLT 8 Siantar Top Tbk STTP 9 Tiga Pilar Sejahtera AISA 10 Ultra Jaya Milk Tb k ULTJ 11 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 12 Indofarma Tbk INAF 13 Kalbe Farma Tbk KLBF 14 Kimia Farma Tb k KAEF 15 Merck Tb k MERK 16 Pyrida m Farma Tbk PYFA 17 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI 18 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 19 Mandom Indonesia Tbk TCID 20 Mustika Ratu Tbk MRAT 21 Kedaung Indah Can Tbk KICI 22 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 23 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI Sumber: IDX Monthly Berdarkan tabel 4.1, Hanya 23 perusahaan saja yang peneliti dijadikan sampel dari 28 perusahaan yang peneliti peroleh. Sisanya 5 perusahaan yaitu: Davos Abadi, Tbk., Indofood Sukses Makmur, Tbk., Bentoel International Investama, Tbk., HM Sampoerna, Tbk dan 58 Unilever Indonesia, Tbk., peneliti keluarkan dari nominasi sampel karena menyebabkan multiko sehingga tidak layak untuk dijadikan bahan penelitian.

B. Analisis dan Pembahasan