ditawarkan; 2 pemberitauan kepada khalayak ramai mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasang di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah.”
21
Kesadaran salah satu tujuan utama dari pesan iklan yaitu segera bentuk kesadaran pada kelompok pembaca yang terdiri dari para calon atau konsumen.
Suatu iklan kehilangan kesempatan berkomunikasi., kecuali iklan tersebut cukup berpengaruh untuk menarik pembaca kepada pesan yang terkandung.
22
3. Iklan sebagai Media Dakwah Islam
Media Dakwah Islam adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi Dakwah Islam, pada zaman modern umpamanya: televisi,
radio, video, majalah, suratkabar dan melalui berbagai upaya mencari nafkah dalam berbagai sektor kehidupan.
23
Dengan kata lain, media dakwah dapat diartikan sebagai penunjang tercapainya tujuan.
Pemanfaatan media dalam kegiatan dakwah memungkinkan komunikasi antara komunikator dan komunikan lebih dekat. Oleh karena itu eksistensi media
sangat penting dan menentukan keberhasilan berapapun tingkatannya.
24
Dari sudut penyampaian, Media dakwah terbagi menjadi dua yaitu: c. Sarana tidak langsung
Yang dimaksud sarana tidak langsung adalah hal-hal yang menyangkut kesiapan seorang Da’I sebelum menyampaikan dakwahnya, diantaranya sikap
hati-hati dan senantiasa bertakwa kpada Allah SWT, meminta bantuan kepada Allah SWT dan sesama demi kelancaran dakwahnya serta disiplin.
21
Ibid, h.186
22
Asep Samsul Romli, Jurnalistik Praktis, Bandung: Rosdakarya,2000 h.130
23
Ibid, h. 165-166
24
M Bahri Ghazali, “Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah” Jakarta:Pedoman Ilmu Jaya 1997 h.12
d. Sarana langsung Adalah menyangkut tekhnik penyampaian tabligh melalui perkataan,
perbuatan dan prilaku Da’I yang dijadikan teladan oleh orang lain sehingga mereka tertarik kepada Islam.
Inti Dakwah Islam adalah penyampaian sesuatu atau lebih tepatnya menyakinkan orang lain tentang sesuatu. Berarti sama dengan marketing yang
menjual produk. Dewasa ini Dakwah Islam berkembang seiring dengan pertumbuhan media. Dakwah Islam yang disisipkan melalui iklan-iklan dengan
berbagai macam produk industri, makanan, pakaian, kosmetik dan segala macam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Pesan-pesan Dakwah Islam yang disisipkan
menggunakan simbol-simbol islam yang sudah dikenal umum oleh masyarakat. Contohnya seperti:
a. Produk sarung atlas, suasana yang dihadirkan tentang shalat di masjid pada saat lebaran dan sunatan.
b. Produk perbankan Bank Muamalat, menampilkan ceramah singkat tentang riba.
Demikian betapa efektifnya media dalam menyebarkan pesan Dakwah Islam dengan cara tersebut. sehingga perlu terus dikaji dan dikembangkan secara
cermat serta bagaimana agar pengiklanan suatu produk dikemas lebih baik hingga dapat mencapai sasaran dan tujuan Dakwah Islam yang efektif.
4. Analisis Semiotik
Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Suatu tanda menandakan sesuatu selain dirinya sendiri, dan makna meaning
ialah hubungan antara suatu objek atau idea dan suatu tanda. Konsep dasar ini mengikat bersama seperangkat teori yang amat luas berurusan dengan symbol,
bahasa, wacana, dan bentuk-bentuk nonverbal, teori yang menjelaskan bagaimana tanda berhubungan dengan maknanya dan bagaimana tanda disusun. Secara
umum, studi tentang tanda yang merujuk kepada semiotik. Kata “semiotik” itu sendiri berasal dari bahasa Yunani, semeion yang
berarti “tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda”. Semiotik berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni logika, retorika, dan poetika. “Tanda” pada
masa itu masih bermakna sesuatu hal yang menujuk pada adanya hal lain. Contohnya, asap menandai adanya api.
25
Jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf, kata, kalimat, tidak memiliki arti pada dirinya sendiri. Tanda-tanda itu hanya mengemban arti
significant dalam kaitannya dengan pembacanya. Pembaca itulah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan signifie sesuai dengan
konvensi dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Dalam penelitian sastra, misalnya,
kerap diperhatikan
hubungan sintaksis
antara tanda-tanda
strukturalisme dan hubungan antara tanda dan apa yang ditandakan semantic. Tanda terdapat dimana-mana: kata adalah tanda, demikian pula gerak
isyarat, lampu lalu lintas, bendera dan sebagainya. Segala sesuatu dapat menjadi tanda. Charles Sanders Pierce menegaskan bahwa manusia hanya dapat berfikir
melalui Media tanda, tanpa tanda manusia tidak dapat berkomunikasi.
25
Sudjiman, Panuti dan Aart van Zoest., Serba-serbi Semiotik Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama 1992h.vii