Profil Majalah NooR SUBJEK PENELITIAN

45 tahun; berpendidikan akademik; status ekonomi sosial A dan B+ kelas atas dan menengah atas; selalu mengikuti perkembangan zaman; berkeluarga; aktif di dunia profesi, organisasi sosial dan pengajian; menaruh perhatian pada agama dan kesetaraan gender, dan memiliki keinginan untuk belajar tentang Islam. Awalnya bagian sirkulasi majalah NooR adalah PT Obor Sarana Utama yang mendistributorkan majalah NooR ke seluruh Indonesia, seperti wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa dan Bali., Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Wilayah yang paling besar pemasarannya adalah wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Namun kini sirkulasi majalah NooR dipegang oleh PT. Dian Pasifik Komunikasi Utama. Selain tampilan yang didesain menarik, karakteristik yang membedakan majalah NooR dengan majalah yang lain adalah “Ruh”. Maksudnya “ruh” disini adalah setiap tulisan yang terdapat di majalah NooR merujuk pada Al-Quran dan Hadits, sehingga tulisan-tulisan tersebut memiliki ruh. Tidak sedikit tulisan yang berasal dari luar kontributor yang dimuat di Majalah NooR. Semua tulisan yang masuk ke Majalah NooR akan dibaca oleh ahli agama yang memiliki background pesantren, lulusan sekolah di Mesir, dan yang terpenting dari mereka adalah hafal Al-Quran dan Hadits. Sehingga, tulisan yang ditampilkan di Majalah NooR dapat dipertanggungjawabkan.

a. Visi Misi Majalah NooR

1. Visi Majalah untuk muslimah kosmopolitan yang dinamis, sehingga perempuan dapat saling belajar dan berbagi untuk menjadi makhluk yang mulia. 2. Misi Mengantarkan perempuan agar dapat tampil sebagai pribadi yang “Yakin Cerdas Bergaya” serta concern terhadap agama dan moral.

b. Struktur Redaksi, Iklan dan Promosi Majalah NooR

Adapun struktur Majalah NooR saat ini adalah: Pemimpin Perusahaan : Mario Alisjahbana Pemimpin Umum : Sri Artaria Alisjahbana Pemimpin Redaksi : Jetti Rosila Hadi Sekretaris : Annisa Novalianidita Redaktur Ahli : Ratih Sanggarwati, Badriyah Fayumi, Ayu Isni K Iklan : Endah Retnosari Promosi : Chitra Savitri, Osep Rahmat Redaksi : Yudiana Tirta, Roos Farienna Rowi, Ade Nur Saadah, Gita Wirasti Kontributor : Amelia Prihanto, Ade Aprilia Artistik : Mardi Santoso Fotografer : Ramsy Direksi : Mario Alisjahbana, Sri Artaria, Isson Khairul

B. Profile PT. Pusaka Tradisi Ibu Kosmetika Wardah PT. Pusaka Tradisi Ibu

5 atau disingkat dengan nama PT. PTI adalah perusahaan multinasional yang bergerak dalam industri produk kosmetika dan merupakan pelopor perusahaan kosmetik yang membawa label halal pada produk yang dihasilkannya. PT. Pusaka Tradisi Ibu didirikan pada tanggal 28 Februari 1985 oleh pasangan suami istri Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. Pendirian perusahaan ini dilatarbelakangi oleh pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt pada bidang farmasi. Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc seorang sarjana kimia lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 1972, sedangkan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt adalah seorang sarjana farmasi lulusan perguruan tinggi yang sama, lulus pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Apoteker pada tahun 1976 dengan bekerja di Wella pada bagian pengendalian kualitas. Di awal produksinya, PT. Pusaka Tradisi Ibu hanya memproduksi produk perawatan rambut yang dikhususkan dipasarkan ke salon-salon. Pada tahun 1987 lahirlah merek dengan Ega. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada bulan Desember 1990 PT. Pusaka Tradisi Ibu memutuskan untuk mendirikan pabrik di kawasan industri Cibodas Tangerang. Lalu disusul lagi dengan pabrik lain di kawasan industri Jatake Tangerang pada awal bulan Juli 2001. Sedangkan kantor pemasarannya tetap di Jakarta. Kemudian pada tahun 1993 PT. Pusaka Tradisi Ibu meluncurkan produk perawatan rambut dan kulit dengan merek dagang Puteri yang ditujukan untuk 5 http:insansains.wordpress.com20080809aku-dan-tempat-nafkahku-part-i keperluan sehari-hari. Rupanya merek ini mempunyai kesamaan nama dengan salah satu produk kosmetik yang diproduksi oleh PT. Mustika Ratu. Dan perkara ini telah dibawa ke ruang pengadilan dimana akhirnya PT. Pusaka Tradisi Ibu dan PT. Mustika Ratu mencapai kesepakatan dimana PT. Pusaka Tradisi Ibu dapat tetap menggunakan nama Puteri untuk salah satu produknya sementara PT. Mustika Ratu menggunakan nama Puteri Mustika. Pada tahun 1995, untuk memenuhi permintaan konsumen, PT. Pusaka Tradisi Ibu meluncurkan produk kosmetik halal untuk umat Islam dengan merek dagang Wardah yang kemudian disusul oleh peluncuran Zahra, Camilla, Fadila dan Muntaz yang dipasarkan melalui distributor Multilevel Marketing MLM. Saat ini kantor cabang untuk produk Wardah sendiri telah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk distributor di Malaysia dan Dubai insyaAllah. Saat ini PT. Pusaka Tradisi Ibu selain memasarkan produknya sendiri, juga sebagai contract manufacturer yang memberikan jasa pembuatan kosmetika dan toiletries bagi perusahaan-perusahaan lain. Gambar 3.1 Iklan Kosmetika Wardah Versi Pertama Gambar 3.2 Iklan Kosmetika Wardah Versi Kedua