7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENGUJIAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pemahaman Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pemahaman Pendidikan Agama Islam
Secara etimologi kata Pemahaman berasal dari kata ”paham” yang
berarti mengerti benar atau memahami benar.
1
Sedangkan secara terminologi, para ahli pendidikan memberikan definisi pemahaman,
diantaranya: Elizabeth B. Hurcock dalam bukunya perkembangan anak, bahwa
pemahaman adalah ”kemampuan untuk menangkap sikap, arti atau
keterangan mengenai sesuatu dan mempunyai gambaran yang jelas atau lengkap tentang hal tersebut.
”
2
Menurut Anas Sudjiono pemahaman adalah ”kemampuan
seseorang untuk mengerti sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu
dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan”
3
1
Peter Salim, Kamus Populer Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet.1, h. 1075
2
Elizabeth B. Hurcock, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 1992 Cet. 2, h. 38
3
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996, cet. 4, h. 50
Menurut Daryanto
dalam bukunya
Evaluasi Pendidikan,
Kemampuan Pemahaman dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a.
Menerjemahkan Translation, yaitu bukan saja pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari
konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya.
b. Menginterpretasi interpretation yaitu, kemampuan untuk
mengenal dan memahami. c.
Mengekstrapolasi extrapolation yaitu, lebih tinggi sifatnya dari menerjemahkan dan menafsirkan, ia memenuhi kemampuan
intelektual yang lebih tinggi.
4
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa
menangkap pemahaman, seseorang yang memiliki pemahaman tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai
kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari dan mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.
Dalam ajaran Islam banyak sekali mengandung konsep dan prinsip. Yaitu muslim, mukmin, takwa, syahadat, zakat, puasa, haji, syarat,
rukun, adalah sebagian dari sekian banyak konsep yang dimaksud.
5
Konsep-konsep dalam ajaran Islam memang harus diketahui dan dipahami. Konsep-konsep dalam ajaran Islam tidaknya penting dilihat dari
sudut sistem pengetahuan, tetapi juga penting dilihat dari sudut sistem pengalaman. Pemahaman yang benar tentang konsep itu dapat membantu
benarnya pengamalan ajaran Islam. Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada
dasarnya sama, yaitu dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat menjelaskan, mempertahankan, memperaktekkan, membedakan, menduga,
4
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 6, h. 106
5
Daryanto, Evaluasi Pendidikan…h. 116
menerangkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis, memberi contoh, menuliskan kembali,
mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari
pengetahuan. Setelah mengetahui beberapa definisi mengenai pemahaman,
penulis akan menjelaskan beberapa pengertian mengenai pendidikan. Pendidikan dapat diartikan dari sudut pandang bahasa dan istilah.
Dalam bahasa yunani pendidikan Paedagogike adalah kata majemuk yang terdiri dari dua kata ”paes” yang berarti anak dan kata
”Ago” yang berarti aku membimbing. Jadi ”paedagogik” berarti aku
membimbing anak dengan maksud membawanya ke tempat belajar dalam bahasa yunani disebut ”paedagogos”.
6
Dalam bahasa Arab disebut ”tarbiyah” dengan kata kerja Rabba. Kata kerja rabba memiliki arti mendidik dan telah digunakan pada zaman
Nabi. Dalam bentuk kata benda, rabba juga digunakan untuk Tuhan, karena Tuhan juga bersifat mendidik, mengasuh, memelihara. Kata lain
yang mengandung arti pendidikan adalah addaba, dan allama.
7
Mengenai pengertian pendidikan secara istilah yang dikemukakan oleh para tokoh yaitu:
Jhon Dewey tokoh pendidikan terkemuka menyatakan bahwa pendidikan
adalah ”Proses pembentukan kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional, kearah alam sesama manusia”.
Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa ” Pendidikan umumnya
berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti kekuatan batin, pikiran intelek dan jasmani anak-anak, selaras dengan alam dan masyarakat
”.
8
6
Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2001, Cet. Ke 2, h. 70.
7
Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, cet. Ke-2, h. 25
8
Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1998, Cet.1, h. 4.
Menurut Al-Ghazali pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai
ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua
dan masyarakat menuju pendekatan diri pada Allah sehingga menjadi manusia yang sempurna.
9
Dapat diambil suatu kesimpulan atas semua pendapat di atas, bahwa pendidikan adalah suatu kegiatan atau usaha yang bersifat
bimbingan yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan
kebudayaan. Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah sebuah
proses dalam membentuk manusia muslim yang mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan
fungsinya sebagai khalifah Allah Swt, baik kepada Sang Pencipta, sesama manusia, dan sesama makhluk lainya.
10
Dari pengertian pemahaman, dan pendidikan agama Islam dapat disimpulkan bahwa pemahaman pendidikan agama Islam adalah seseorang
yang mampu memahami arti atau konsep ajaran-ajaran agama, sehingga ajaran-ajaran agama itu benar-benar menjiwai, menjadi bagian yang
integral dalam pribadinya, di mana ajaran-ajaran agama itu benar-benar difahami, diyakini kebenarannya, diamalkan, menjadi pedoman hidupnya,
menjadi pengontrol bagi perbuatan-perbuatannya, pada pemikirannya dan sikap mentalnya.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan pendidikan berarti apa yang ingin dicapai dengan
pendidikan. Masalahnya adalah manusia yang bagaimanakah yang ingin
9
Abidin Ibn Rush, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, h. 56.
10
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 1998, h. 41.
dibentuk melalui pendidikan. Ahmad D. Marimba yang dikutip oleh Abd. Halim Soebahar menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah
terbentuknya kepribadian muslim. Menurutnya, bahwa tujuan demikian identik dengan tujuan hidup setiap orang muslim. Adapun tujuan hidup
seorang muslim adalah menghamba Ibadah kepada Allah. Dalam Firman-Nya:
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
”.QS Adz Dzariat: 56
11
Abidin Ibnu Rusn dalam bukunya mengatakan bahwa Al- Ghazali merumuskan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1. Mendekatkan diri kepada Allah, yang wujudnya adalah kemampuan
dan dengan kesadraan diri melaksanakan ibadah wajib dan sunnah 2.
Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah manusia. 3.
Mewjudkan profesionalisasi manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.
4. Membentuk manusia berakhlak mulia suci jiwanya dari kerendahan
budi dan sifat-sifat tercela. 5.
Mengemangkan sifat-sifat manusia yang utama sehingga menjadi manusia yang manusiawi.
12
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada siswa tentang ajaran
agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehingga semua manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt serta
berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia.
13
11
Abd. Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, Jakarta: kalam mulia, 2002, Cet.1, h. 17-20
12
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, Cet.1, h. 60
13
Kurikulum GBPPSLTP. Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Departemen Agama RI, 1999, h. 1
Dalam kurikulum berbasis kompetensi untuk pendidikan agama Islam, ditetapkan standar kompetensi yaitu kemampuan dasar yang harus
dimiliki para siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang meliputi: 1.
Beriman kepada Allah Swt. Dan lima rukun iman yang laib dengan megetahui fungsi dan hikmahnya serta terefleksi dalam sikap, perilaku,
dan akhlak peserta didik dalam dimensi vertikal horizontal. 2.
Dapat membaca, menulis, dan memahami ayat-ayat Al-quran serta mengetahui hukum bacaannya dan mampu mengimplementasikannyan
ke dalam kehidupan sehari-hari. 3.
Mampu beribadah dengan baik sesuia tuntunan syariat Islam, baik ibadah wajib maupun ibadah sunat.
4. Dapat meneladani sifat, sikap, dan kepribadian Rasulullah, para
sahabat , tabi’in, serta mampu mengambil hikmah dari sejarah
perkembangan Islam untuk kepentingan hidup sehari-hari masa kini dan masa depan.
5. Mampu mengamalkan sistem muamalah Islam dalam tata kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
14
c. Ruang Lingkup dan Materi Pendidikan Agama Islam Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,
keselarasan dan keseimbangan antara lain adalah: 1.
Hubungan manusia dengan Allah SWT Hablum Minallah 2.
Hubungan Manusia dengan sesama manusia Hablum Minannas 3.
Hubungan manusia dengan dirinya sendiri Hablim min Nafsi 4.
Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya Hablum Minal Alam.
15
Pada tingkat sekolah dasar SD penekanan diberikan kepada empat unsur pokok yaitu: keimanan, ibadah, Al-Quran, dan Akhlak.
Sedangkan pada sekolah menengah pertama SMP dan sekolah menengah umum SMU disamping keempat unsur pokok tersebut diatas
maka unsur muamalah dan syari’ah semakin dikembangkan. Unsur
pokok Tarikh diberikan secara seimbang pada setiap satuan pendidikan.
14
Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pascakemerdekaan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 142
15
Kurikulum GBPPSLTP. Pendidikan Agama Islam, Jakarta : Departemen Agama RI, 1999, h. 3
Materi merupakan salah satu unsur dalam tujuan pendidikan. Materi yang baik dan sesuai dengan kebutuhan anak didik memberikan
pengaruh terhadap pengetahuan dan pemahaman yang disampaikan seorang pendidik.
Secara garis besar materi bidang pendidikan agama itu terdiri dari bidang Aqidah, Ibadah dan Akhlak.
1. Bidang Aqidah: ini merupakan bidang yang sangat prinsipil bagi ajaran Islam, yaitu bertugas untuk mengajarkan makhluk untuk
percaya iman kepada Allah. 2. Bidang Ibadah: bidang ini merupakan implementasi dari pengakuan
iman seorang hamba kepada Tuhannya dan cenderung untuk diartikan sebagai bagian ritual ibadah mahdahlangsung bentuknya
berupa shalat, puasa, zakat, dan haji. 3. Bidang Akhlak: bidang ini menekankan pada ketinggian perilaku
moral seorang muslim dalam kehidupannya sehari-hari dimana hal ini dapat dikatakan sebagai cermin dari kualitas iman seseorang.
16
Dari seluruh materi pendidikan agama Islam diharapkan bahwa peserta didik dapat meyakini, memahami, serta mengamalkan
segala ajaran Islam dan menjauhi segala larangannya. Dan diharapkan bahwa mereka dapat menjadi manusia yang berprilaku dan bersikap
sesuai dengan ajaran Islam.
2. Ketaatan Menjalankan Ajaran Agama Islam