Yang dimaksud dengan muru’ah yaitu adab atau tata kerama. Artinya adab yang baik atau tata kerama yang baik. Orang yang tidak
mempunyai muru’ah yang baik membiarkan dirinya ke dalam hal-hal yang bisa menimbulkan tuduhan yang tidak baik terhadap dirinya atau
hal-hal yang bisa menimbulkan fitnah, sehingga dirinya dibiarkan dari noda hitam, dan dengan sendirinya kehormatan dirinya tidak
terpelihara dengan baik. Orang yang tidak mempunyai muru’ah yang baik selalu
mengejar kesenangan hidup duniawian dan akalnya tidak dapat menundukkan hawa nafsu yang sebagian besar bisa menimbulkan
keburukan dan kejahatan. Sedang orang yang afif sanggup mengendalikan nafsunya dan tidak mau menjadi hamba syahwat.
45
Melihat betapa urgennya akhlak dalam kehidupan sehari-hari, maka penanaman akhlak dalam kehidupan sehari-hari harus dilakukan
sejak kecil dan berlangsung secara terus menerus. Memulai dari hal-hal yang kecil, seperti cara makan dan minum, adab berbicara, adab ke
kamar kecil, cara berpakaian yang Islami, dan lain-lain, karena akhlak yang baik tidak dapat dibentuk hanya dengan pelajaran, intruksi dan
larangan, tetapi harus disertai dengan pemberian contoh teladan yang
baik dan nyata uswatun hasanah.
B. Kerangka Berfikir
45
Anwar Masy’ari, Akhlak Al-Quran, Surabaya: PT Bina Ilmu Ofset,1990, Cet 1, h. 178
Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan seseorang
mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya.
Seseorang yang mengetahui objek tertentu, bukan berarti orang tersebut sudah memiliki pemahaman objek tertentu pula. Hal ini disebabkan karena
pemahaman merupakan salah satu tingkat yang kedudukannya lebih tinggi dari tingkat kognisi pengetahuan.
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap
pemahaman, seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu
yang dipelajari juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut. dengan memahami sesuatu berarti seseorang dapat mempertahankan,
memperaktekkan, membedakan, menduga, menerangkan, memberikan contoh dan memperkirakan sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki
pemahaman dan pengalaman ibadah akan melaksanakannya dengan penuh keikhlasan semata-mata hanya kepada Allah.
Manusia, diciptakan Allah SWT untuk menyembah-Nya, melaksanakan segala perintah-Nya, dan meninggalkan seluruh laranga-Nya. Dengan
mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan itu, manusia akan mendapatkan kebaikan bagi agama dan dunianya. Kemudian ia akan
dipertanyakan dan diperhitungkan di hadapan Allah SWT. Bagi orang yang memiliki pemahaman tentang agama Islam, ia cenderung
akan selalu taat menjalankan ajaran-ajaran agama Allah, seperti shalat puasa, membayar zakat, serta tingkah lakunya sehari-hari yang mencerminkan nilai-
nilai ajaran agama. Sebalikya bagi orang yang tidak atau kurang memiliki pemahaman tentang agama Islam, ia akan bersikap acuh untuk melaksanakan
ibadah yang sebenarnya diwajibkan dalam ajaran Islam. Tinggi rendahnya tingkat seseorang dalam ketaatan menjalankan ajaran
agama Islam dapat ditentukan dari tinggi rendahnya pemahaman ajaran agama yang dimilikinya. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan ada yang
memiliki pengetahuan agama yang sangat luas bisa meninggalkan ibadah dan bahkan melakukan hal-hal yang di larang agama.
C. Hipotesis