4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan dengan memanfaatkan situs-situs internet yang menyajikan data
yang dibutuhkan sedangkan waktu penelitian dimulai sejak Agustus 2010 sampai Oktober 2010.
5. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak
langsung yang diberikan pihak lain berupa dokumen. Data sekunder peneliti diperoleh melalui media internet yaitu melalui situs resmi di bursa efek
www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data industri makanan dan minuman yang listing di
Bursa Efek Indonesia, data laporan keuangan perusahaan selama tahun 2007 sampai dengan 2009, dan data harga saham penutupan bulan April pada tahun
berikutnya t + 1 masing-masing perusahaan.
6. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur, jurnal,
skripsi, buku-buku referensi, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta melalui data sekunder
yang relevan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang bersumber dari media internet yang berhubungan dengan
ruang lingkup penelitian.
7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan secara objektif. b.
Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh
dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel
bebas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program
Software SPSS 17.0 for Windows Statistic Product and Services Solution. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai
berikut: Y = a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+b
6
X
6
+e Dimana :
Y = Harga saham
a = Konstanta
X
1
= Return on Assets ROA X
2
= Return on Equity ROE X
3
= Return on Sales ROS
X
4
= Operating Profit Margin OPM X
5
= Economic Value Added EVA X
6
= Market Value Added MVA b
1,2,3,4,5,6
= Koefisien regresi variabel X
1,2,3,4,5,6
e = Kesalahan pengganggu standard error
Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal
Situmorang, dkk, 2010: 91. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Hipotesanya adalah sebagai berikut :
H : data residual berdistribusi normal
H
1
: data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan
α 5. Jika nilai Asym.sig 2- tailed taraf nyata α maka H
diterima, artinya data residual berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asym.sig 2-tailed taraf nyata
α maka H
1
diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal. 2.
Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali,
2005:91. Hubungan linier antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan
sebagai berikut : 1.
Jika tolerance value 0,1 atau VIF 5 terjadi multikolinearitas 2.
Jika tolerance value 0,1 atau VIF 5 tidak terjadi multikolinearitas. 3.
Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya Situmorang, dkk,
2010. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan The Runs
Test dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asym. Sig.
2- tailed taraf nyata α, maka data residual terkena autokorelasi,
sebaliknya jika nilai Asym.sig 2- tailed taraf nyata α, maka data
residual tidak terkena autokorelasi. 4.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya Situmorang, dkk, 2010:100. Model regresi yang
baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan uji Glejser.
c. Pengujian Hipotesis
Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai
berikut : 1.
Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel
bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujian : H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= b
6
= 0 H
1
: tidak semua b
i
= 0 Pada penelitian ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikan
α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah :
H diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
atau sig. F ≥ α
H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
atau sig. F α 2.
Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian :
H : b
i
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS,
Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham.
H
1
: b
i
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS,
Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham.
Pada penelitian ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikan
α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah :
H diterima jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
atau sig. t ≥ α
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
atau t
hitung
-t
tabel
atau sig. t α d.
Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah
model regresi dalam menerangkan variasi variabel independennya. Koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square yang
menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka
semakin baik model regresi yang digunakan karena itu berarti kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar, demikian
pula apabila yang terjadi sebaliknya.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Simanjuntak 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan
Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham.
Parameter yang digunakan adalah Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Market Value Added MVA, dan Economic Value Added EVA. Hasil
penelitian ini adalah hanya variabel ROE, ROS, MVA, dan EVA yang berpengaruh terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95.
Raharjo 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
Jakarta BEJ”, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Price Earning Ratio PER, Return on Asset ROA, dan Return on Equity ROE,
Net Profit Margin NPM yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel lainnya seperti Price to Book Value PBV, Debt to Equity
Ratio DER, Operating Profit Margin OPM, dan Earning Per Share EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Sasongko dan Wulandari 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham”. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel lainnya seperti