Hipotesis Penelitian Terdahulu Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Indonesia

yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai MVA ditentukan melalui harga penutupan saham perusahaan dikalikan dengan jumlah saham perusahaan kemudian dikurangi jumlah modal yang diinvestasikan. Berdasarkan uraian di atas, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada Gambar 1.1 berikut ini: Kinerja Keuangan ROA X 1 ROE X 2 ROS X 3 OPM X 4 EVA X 5 MVA X 6 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Brigham dan Houston 2006, Young dan O’Byrne 2001, data diolah

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris Suryabrata, 2008:21. Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah : Ada pengaruh yang signifikan dari kinerja keuangan yang terdiri dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. Harga Saham Y

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan juga bermanfaat, baik bagi penulis, perusahaan yang bersangkutan, juga bagi peneliti lain. Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah wawasan penulis dalam bidang manajemen mengenai analisis kinerja keuangan perusahaan, khususnya analisis rasio keuangan dan kaitannya terhadap harga saham. b. Bagi pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan dan menjadi sumbangan pemikiran atau referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham suatu perusahaan.

F. Metodologi Penelitian

1. Batasan Operasional

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan mendalam. Agar penelitian dapat dilakukan secara terfokus, maka tidak semua masalah akan diteliti. Untuk itu diperlukan batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Adapun batasan operasional penelitian yang ditetapkan oleh penulis adalah sebagai berikut : a. Perusahaan yang diteliti adalah industri makanan dan minuman yang tercatat dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009. b. Data laporan keuangan dan harga saham penutupan per tahun industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2009. c. Variabel-variabel kinerja keuangan yang diteliti dalam mempengaruhi harga saham adalah Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA.

2. Definisi Operasional

Untuk menjelaskan variabel-variabel dalam suatu penelitian, diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel. Definisi operasional dan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Dependen tidak bebasterikat

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham dimana harga saham yang digunakan adalah rata-rata harga saham penutupan closing price bulan April, yaitu 120 hari setelah tanggal tutup buku perusahaan pada tahun berikutnya t + 1 Hendi dan Darmaji, 2001. Harga saham mencerminkan segala sesuatu yang diketahui tentang saham tersebut pada saat tersebut. Pergerakan harga di pasar saham sangat sulit untuk ditebak. Tapi dengan begitu memungkinkan pergerakan harga menjadi suatu yang bisa untuk dianalisis dan dihitung. Secara sistematis, rata-rata harga saham bulanan bulan April dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Rata-rata harga saham bulanan = Transaksi Hari Harian Saham a H ∑ ∑ arg

b. Variabel Independen bebas

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang terdiri dari : 1 Return on Assets ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari total aktiva yang dipergunakan Brigham dan Houston, 2006. ROA = 100 x Aktiva Total Bersih Laba 2 Return on Equity ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan dengan cara membagi rasio laba bersih terhadap total ekuitas saham Brigham dan Houston, 2006. ROE = 100 x Ekuitas Total Bersih Laba 3 Return on Sales ROS merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan berapa persen laba yang dihasilkan perusahaan yang diukur dari total penjualan Brigham dan Houston, 2006. ROS = 100 x Penjualan Total Bersih Laba 4 Operating Profit Margin OPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba usaha dari kegiatan operasional perusahaan. OPM = 100 Pr x Penjualan ofit Operating 5 Economic Value Added EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatannya selama periode tertentu, yang dihitung dari selisih antara Net Operating Profit After Tax NOPAT atau laba operasi bersih setelah pajak dengan biaya modal. Secara matematis, EVA dapat dinyatakan dengan rumus Brigham dan Houston, 2006:68: EVA = NOPAT – WACC x Capital Employed 6 Market Value Added MVA merupakan pertambahan nilai ataupun harga suatu saham yang terjadi pada saat dilakukannya perdagangan saham trading di bursa, dengan mengurangi nilai pasar ekuitas terhadap jumlah modal yang diinvestasikan Young dan O’Byrne, 2001:26. MVA = Nilai pasar ekuitas – Modal yang diinvestasikan

3. Populasi dan Populasi Sasaran

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Rochaety, 2007:63. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan masalah penelitian atau populasi yang akan diteliti dalam areawilayahkurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kriteria pertimbangan populasi sasaran yang digunakan adalah : a. Perusahaan industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia. b. Perusahaan industri makanan dan minuman yang menerbitkan laporan keuangan tahunan annual report secara kontinyu selama 3 tiga tahun, tahun 2007-2009 dan memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel- variabel yang dibutuhkan. Tabel 1.2 Proses Pemilihan Target Populasi Keterangan Jumlah Sampel 1. Industri makanan dan minuman yang tetap listing di BEI 2007-2009 21 2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan annual report secara kontinyu selama 3 tiga tahun, tahun 2007-2009 4 Populasi Sasaran 17 Sumber : www.idx.co.id Oktober 2010, data diolah Dari Tabel 1.2 di atas, data yang memenuhi kriteria populasi sasaran adalah sebanyak 17 perusahaan. Nama-nama perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini. Tabel 1.3 Nama-nama Perusahaan dalam Populasi Sasaran No. Kode Nama Perusahaan 1. AISA Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk 2. ADES Ades Waters Indonesia, Tbk 3. AQUA Aqua Golden Missisippi, Tbk 4. CEKA Cahaya Kalbar, Tbk 5. DAVO Davomas Abadi, Tbk 6. DLTA Delta Djakarta, Tbk 7. FAST Fast Food Indonesia, Tbk 8. INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk 9. MLBI Multi Bintang Indonesia, Tbk 10. MYOR Mayora Indah, Tbk 11. PSDN Prasidha Aneka Niaga, Tbk 12. PTSP Pioneerindo Gourmet International, Tbk 13. SIPD Sierad Produce, Tbk 14. SKLT Sekar Laut, Tbk 15. SMAR Smart, Tbk 16. STTP Siantar Top, Tbk 17. ULTJ Ultra Jaya Milk, Tbk Sumber: www.idx.co.id Oktober 2010, data diolah

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan dengan memanfaatkan situs-situs internet yang menyajikan data yang dibutuhkan sedangkan waktu penelitian dimulai sejak Agustus 2010 sampai Oktober 2010.

5. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang diberikan pihak lain berupa dokumen. Data sekunder peneliti diperoleh melalui media internet yaitu melalui situs resmi di bursa efek www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data industri makanan dan minuman yang listing di Bursa Efek Indonesia, data laporan keuangan perusahaan selama tahun 2007 sampai dengan 2009, dan data harga saham penutupan bulan April pada tahun berikutnya t + 1 masing-masing perusahaan.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dengan mengumpulkan data pendukung berupa literatur, jurnal, skripsi, buku-buku referensi, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta melalui data sekunder yang relevan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang bersumber dari media internet yang berhubungan dengan ruang lingkup penelitian.

7. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif. b. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program Software SPSS 17.0 for Windows Statistic Product and Services Solution. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +e Dimana : Y = Harga saham a = Konstanta X 1 = Return on Assets ROA X 2 = Return on Equity ROE X 3 = Return on Sales ROS X 4 = Operating Profit Margin OPM X 5 = Economic Value Added EVA X 6 = Market Value Added MVA b 1,2,3,4,5,6 = Koefisien regresi variabel X 1,2,3,4,5,6 e = Kesalahan pengganggu standard error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda di atas harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal Situmorang, dkk, 2010: 91. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan pendekatan Kolmogorov Smirnov. Hipotesanya adalah sebagai berikut : H : data residual berdistribusi normal H 1 : data residual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asym.sig 2- tailed taraf nyata α maka H diterima, artinya data residual berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai Asym.sig 2-tailed taraf nyata α maka H 1 diterima, artinya data residual tidak berdistribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen Ghozali, 2005:91. Hubungan linier antar variabel independen inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jika tolerance value 0,1 atau VIF 5 terjadi multikolinearitas 2. Jika tolerance value 0,1 atau VIF 5 tidak terjadi multikolinearitas. 3. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode t-1 periode sebelumnya Situmorang, dkk, 2010. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan The Runs Test dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asym. Sig. 2- tailed taraf nyata α, maka data residual terkena autokorelasi, sebaliknya jika nilai Asym.sig 2- tailed taraf nyata α, maka data residual tidak terkena autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya Situmorang, dkk, 2010:100. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik dan uji Glejser. c. Pengujian Hipotesis Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut : 1. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = 0 H 1 : tidak semua b i = 0 Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah : H diterima jika F hitung ≤ F tabel atau sig. F ≥ α H 1 diterima jika F hitung F tabel atau sig. F α 2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian : H : b i = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham. H 1 : b i ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Return on Assets ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Operating Profit Margin OPM, Economic Value Added EVA, dan Market Value Added MVA terhadap harga saham. Pada penelitian ini nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah : H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau sig. t ≥ α H 1 diterima jika t hitung t tabel atau t hitung -t tabel atau sig. t α d. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model regresi dalam menerangkan variasi variabel independennya. Koefisien determinasi dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square yang menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel independen. Semakin tinggi nilai Adjusted R Square maka semakin baik model regresi yang digunakan karena itu berarti kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar, demikian pula apabila yang terjadi sebaliknya. BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Simanjuntak 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan terhadap Harga Saham pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta” menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham. Parameter yang digunakan adalah Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Market Value Added MVA, dan Economic Value Added EVA. Hasil penelitian ini adalah hanya variabel ROE, ROS, MVA, dan EVA yang berpengaruh terhadap harga saham pada tingkat kepercayaan 95. Raharjo 2005 melakukan penelitian dengan judul “Analisa Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta BEJ”, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Price Earning Ratio PER, Return on Asset ROA, dan Return on Equity ROE, Net Profit Margin NPM yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel lainnya seperti Price to Book Value PBV, Debt to Equity Ratio DER, Operating Profit Margin OPM, dan Earning Per Share EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sasongko dan Wulandari 2006 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh EVA dan Rasio-rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa secara parsial variabel Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan variabel lainnya seperti Return on Asset ROA, Return on Equity ROE, Return on Sales ROS, Basic Earning Power BEP, dan Economic Value Added EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham.

B. Analisis Kinerja Keuangan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja pada Laporan Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

18 97 99

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

1 61 104

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia

2 44 120

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 32 86

Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Harga Saham Pada Industri Makanan Dan Minuman Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta

1 29 118

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013

1 36 105

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 15 15

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 15

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

0 0 9