pada tahun 2008, tetapi pada tahun 2007 dan 2009 perusahaan ini memiliki OPM yang positif sehingga ULTJ memiliki OPM yang positif.
6. Economic Value Added EVA
Tabel 4.6 Economic Value Added EVA Industri Makanan dan Minuman
Tahun 2007-2009 No.
Kode 2007
2008 2009
Rata-rata
1 AISA
-3371.58 14735.48
-8202.67 1053.74
2 ADES
46585.84 104946.53
-14324.68 45735.90
3 AQUA
-1669.98 -12564.72
-6942.45 -7059.05
4 CEKA
1601.43 34066.32
-2580.50 11029.08
5 DAVO
34945.40 402049.20 -685806.57
-82937.32 6
DLTA -3414.80
-13135.58 -8294.58
-8281.65 7
FAST -6078.87
-25827.62 -18559.68
-16822.06 8
INDF 687087.76 1256361.48
354878.04 766109.03
9 MLBI
8186.21 -23315.50
28752.84 4541.18
10 MYOR
-8874.30 13481.86
-13868.28 -3086.91
11 PSDN
14940.16 27286.12
-9036.06 11063.41
12 PTSP
-213.88 3416.14
-825.12 792.38
13 SIPD
13355.60 4134.44
-6195.64 3764.80
14 SKLT
-7166.35 -634.50
-14283.60 -7361.48
15 SMAR
66882.07 316661.22 -201260.80
60760.83 16
STTP 3390.68
11452.32 -19490.81
-1549.27 17
ULTJ -9931.25 -380933.72
1145.86 -129906.37
Sumber : www.idx.co.id dan www.idsaham.com Januari 2011, data diolah
EVA dapat disebut sebagai nilai tambah ekonomis. Ketika EVA yang diperoleh perusahaan bernilai positif berarti pihak manajemen telah berhasil
menaikkan nilai perusahaan. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa rata-rata EVA tertinggi ialah perusahaan
INDF yaitu sebesar 766109,03. Sedangkan rata-rata EVA terendah ialah perusahaan ULTJ yaitu sebesar -129906,37. Perusahaan AQUA, DAVO, DLTA,
FAST, MYOR, SKLT, STTP, dan ULTJ memiliki rata-rata EVA yang negatif
yang berarti memiliki estimasi laba negatif. Sedangkan perusahaan lainnya seperti AISA, ADES, CEKA, INDF, MLBI, PSDN, PTSP, SIPD, dan SMAR memiliki
rata-rata EVA yang positif yang berarti memiliki estimasi laba positif. Perusahaan INDF merupakan perusahaan yang memiliki EVA yang positif setiap tahunnya
selama periode 2007-2009.
7. Market Value Added MVA
Tabel 4.7 Market Value Added MVA Industri Makanan dan Minuman
Tahun 2007-2009 No.
Kode 2007
2008 2009
Rata-rata
1 AISA
27402.00 -311057.00
-1061086.00 -448247.00
2 ADES
-59173.00 -126474.00
15836.00 -56603.67
3 AQUA
-507270.00 -581580.00
-656915.00 -581921.66
4 CEKA
-401359.00 -181844.00
-300810.00 -294671.00
5 DAVO
-1874129.00 -3130364.00
-2490349.00 -2498280.60
6 DLTA
181568.00 3080232.00
14289774.00 5850524.60
7 FAST
5819367.00 534035.00
4554802.00 3636068.00
8 INDF
2049447.00 -18454269.00
11669663.00 -1578386.30
9 MLBI
-193873.00 -334278.00
-64501.00 -197550.66
10 MYOR
-1344085.00 -2201213.00
-2201294.00 -1915530.60
11 PSDN
354068.00 -44259.00
-31160.00 92883.00
12 PTSP
-204187.00 -197816.00
-212274.00 -204759.00
13 SIPD
1022226.00 -1079493.00
-743253.00 -266840.00
14 SKLT
-116965.00 -121055.00
-133785.00 -123935.00
15 SMAR
-385879.00 3397185.00
502792.00 1171366.00
16 STTP
-401185.00 -435264.00
-389833.00 -408760.66
17 ULTJ
-1140013.00 -1089084.00
-1333214.00 -1187437.00
Sumber : www.idx.co.id Januari 2011, data diolah
MVA merupakan perbedaan antara nilai pasar ekuitas dan jumlah modal ekuitas yang diinvestasikan investor. MVA negatif berarti nilai dari investasi yang
dijalankan manajemen kurang dari modal yang diserahkan kepada perusahaan oleh pasar modal.
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa rata-rata MVA tertinggi ialah perusahaan DLTA yaitu sebesar 5850524,60. Sedangkan rata-rata MVA terendah ialah
perusahaan DAVO yaitu sebesar -2498280,60. Perusahaan DLTA, FAST, PSDN, dan SMAR memiliki rata-rata MVA yang positif. Sedangkan perusahaan lainnya
seperti AISA, ADES, AQUA, CEKA, DAVO, INDF, MLBI, MYOR, PTSP, SIPD, SKLT, STTP, dan ULTJ memiliki rata-rata MVA yang negatif. Perusahaan
DLTA dan FAST merupakan perusahaan yang memiliki MVA yang positif setiap tahunnya selama periode 2007-2009.
B. Uji Asumsi Klasik