Mengatakan bahwa persepsi dapat dipelajari dari variable: 1 lingkungan fisik, 2 Fisiologis proses dan interaksi, 3 kejadian-kejadian pada prilaku.
Terjadinya interaksi antara orang dan lingkungan dilaksanakan oleh reseptor energy sensitif. Karakteristik stimulasi harus ditransformasikan dalam suatu kede
transmisi ke tingkat yang lebih tinggi pada sistem saraf sebelum interaksi, dalam pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan respon adaptif. Untuk memahami arti
persepsi, maka seseorang harus mengadakan pendekatan melalui karakteristik individu yang mempersiapkan dalam situasi yang mempunyai makna bagi kita.
Makna merupakan kerangka penjabaran dari persepsi, ingatan dan tindakan Nursalam ;2001; 5-6.
2.2.1 Teori Aksi dan Pilihan Rasional Max Weber
Menurut Bachtiar 2006 aksi adalah zweckrational berguna secara rasional manakala seseorang menerapkan dalam suatu situasi dengan pluralitas cara-cara dan
tujuan-tujuan dimana seseorang bebas memilih cara-caranya secara murni untuk keperluan efisiensi. Kedudukan dalam suatu kelas sosial tertentu mempunyai arti
penting bagi seseorang. Teori aksi yang juga dikenal sebagai teori bertindak pada awalnya dikembangkan oleh max. weber berpendapat bahwa individu melakukan
suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan atas suatu objek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan individu ini merupakan sosial yang
rasional yaitu mencapai tujuan atau sasaran dengan sarana-sarana yang paling tepat Ritzer, 1983.
Universitas Sumatera Utara
Weber menyatakan bahwa tindakan sosial berkaitan dengan interaksi sosial, sesuatu tidak akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai
tujuan dalam melakukan tindakan tersebut. Weber menggunakan konsep rasionalitas dalam klsifikasinya mengenai tipe-tipe tindakan sosial.
Model Perubahan Perilaku Green
Suatu teori yang dikembangkan Lawrence Green yang menyatakan bawha kesehatan individu atau masyarakat dipengaruhi oleh dua factor pokok yaitu faktor
perilaku behavior causes dan factor diluar perilaku Non behavior causes, selanjutnya faktor prilaku ini ditentukan oleh tiga kelompok faktor yaitu:
1. Faktor predisposisi yaitu yang mempermudah dan mendasari terjadinya
perilaku tertentu yang terwujud dalam bentuk pengetahuan dari pendidikan formal, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan budaya serta beberapa karakterstik
individu. 2.
Faktor pemungkin Enabling faktor yaitu yang memungkinkan untuk terjadinya perilaku tertentu terbentuk dan berwujud dalam lingkungan fisik
dan ketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan yaitu ketersediaan, tercapainya fasilitas dan keterampilan yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Faktor memperkuat atau pendorong reinforcing faktor yaitu factor yang
memperkuat terjadinya perilaku tersebut yaitu mendapat dukungan dari keluarga, kerabat, teman, petugas kesehatan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Teori sistem