2.2.2 Teori sistem
Teori sistem jika dikaitkan dengan teori aksi yaitu sebuah kritikan dari Talcot Parson mengenai teori aksi Weber bahwa aksi merupakan tanggapan, respons
mekanis terhadap stimulus sedangkan prilaku adalah suatu proses mental yang aktif dan kreatif. Menurut Parson yang utama bukanlah tindakan individual, melainkan
norma-norma dan nilai-nilai sosial yang menuntun dan mengatur prilaku Poloma, 1987. Parson melihat bahwa tindakan individu dan kelompok dipengaruhi oleh tiga
sistem, yaitu sistem sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu. Kita dapat mengkaitkan individu dengan sistem sosialnya melalui status dan
perannya. Dalam setiap sistem sosial individu menduduki suatu tempat status tertentu dan bertindak berperan sesuai dengan norma atau aturan yang dibuat oleh
sistem tersebut dan perilaku individu ditentukan pula oleh tipe kepribadiannya. Disini dapat dilihat kaitan antara Dokter dan pasien.
2.3 Petugas Kesehatan
Salah satu tulisan Parsons yang sangat berpengaruh dalam sosiologi kesehatan dimuatnya dalam buku The Social System. Baginya praktik medis merupakan
Dokter dan Pasien
Kajian awal terhadap hubungan dokter-pasien dalam sosiologi dipelopori Henderson. Di antara berbagai tema sosiologi yang dikajinya kita jumpai tema
konsep sistem dan sistem sosial serta tema sosiologi medis. Pemikiran Henderson kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Talcott Parsons, antara lain dalam
tulisannya mengenai praktik medis modern.
Universitas Sumatera Utara
mekanisme dalam sistem sosial untuk menanggulangi penyakit para anggota masyarakat. Salah satu sumbangan pikiran penting Parsons bagi sosiologi ialah lima
pasangan variabel yang dinamakannya variabel pola. Parsons membahas pula peran sakit. Baginya sakit merupakan suatu peran sosial, dan seseorang yang sakit
mempunyai sejumlah hak maupun kewajiban sosial. Menurut Parsons situasi seorang pasien ditandai oleh keadaan ketidakberdayaan dan keperluan untuk ditolong,
ketiadaan kompetensi teknis, dan keterlibatan emosional. Menurut Parsons peran dokter terpusat pada tanggung jawabnya terhadap
kesejahteraan pasien, yaitu mendorong penyembuhan penyakitnya dalam batas kemampuannya. Untuk melaksanakan tanggung jawabnya ini dokter diharapkan
untuk menguasai dan menggunakan kompetensi teknis tinggi dalam ilmu kedokteran dan teknik-teknik yang didasarkan kepadanya. Untuk kepentingan penyembuhan
pasien, tidak jarang hubungan dokter-pasien melibatkan hal yang bersifat sangat pribadi. Di samping kontak fisik dengan pasien dokter pun dapat menanyakan hal
sangat pribadi yang biasanya tidak diungkapkan kepada orang lain. Sumber ketegangan lain yang dikemukakan Parsons ialah adanya ketergantungan emosional
pada dokter.
2.4 Perkembangan Sosiologi Kesehatan
Salah satu masalah yang dihadapi penduduk Indonesia terbesar hingga saat ini yaitu masalah kesehatan Human healt. Dampak dari permasalahan ini bukan hanya
dihadapi bangsa Indonesia semata, namun permasalahan kesehatan ini telah menjadi isu global dinegara-negara berkembang seperti Indonesia. Masalah kesehatan di
Universitas Sumatera Utara
tinjau dari aspek fisik seperti misalnya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan aspek yang kedua adalah aspek nonfisik yang menyangkut masalah
kesehatan. Dalam menjalankan roda pemerintahan, pemerintah memiliki tugas pokok yaitu pembangunan, pelayanan, dan pemberdayaan masyarakat, ketiga unsure
tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Seperti halnya dalam sosiologi kesehatan dikenal beberapa istilah yang menunjukkan sumbangan atau peran
sosiologi pada bidang kesehatan, yaitu: 1 Sociology in Medicine, adalah sosiolog yang bekerjasama secara langsung dengan dokter dan staf kesehatan lainnya di dalam
mempelajari faktor sosial yang relevan dengan terjadinya gangguan kesehatan ataupun sosiolog berusaha berhubungan langsung dengan perawatan pasien atau
untuk memecahkan problem kesehatan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena sosial dapat menjadi faktor penentu
atau mempengaruhi orang-orang untuk menangani penyakit atau mempengaruhi kesehatan mereka ataupun tingkahlaku lain setelah sakit dan penyakit terjadi; 2
Sociology of Medicine, berhubungan dengan organisasi, nilai, kepercayaan terhadap praktek kedokteran sebagai bentuk dari perilaku manusia yang berada dalam lingkup
pelayanan kesehatan, misalnya bentuk pelayanan kesehatan, sumberdaya manusia untuk membangun kesehatan, pelatihan petugas kesehatan; 3 Sociology for
medicine berhubungan dengan srategi metodoli yang dikembangkan sosiologi untuk kepentingan bidang pelayanan kesehatan. Misalnya teknik skala pengukuran
Thurstone, Likert, Guttman yang membantu mengenali atau mengukur skla sikap. Penerapan Sosiologi dan Manfaat dalam Praktek Kesehatan Pernyataan yang
mengemuka bahwa perspektif sosiologi utama yang dirasakan bermanfaat untuk
Universitas Sumatera Utara
diterapkan dalam bidang kesehatan adalah konsep struktur. Suatu konsep yang menunjukkan adanya unsur-unsur umum yang senantiasa terdapat pada setiap situasi
dan interaksi. Dengan membayangkan sikap umum yang biasa terjadi dalam interaksi antara
dokter-pasien maka akan didapat suatu model atau gambaran mengenai segala sesuatu yang terjadi dan dapat dimengerti mengenai apa yang keliru dan apa
penyebabnya. Dari segi sosiologi setiap individu memainkan peran dalam semua situasi sosial. Hal ini mengingatkan kita kepada hukum-hukum yang terlibat dalam
menjalankan peran dan juga mengingatkan kita kepada sifat-sifat umum dari seorang dokter, pasien, istri, anak, dan seterusnya. Artinya bahwa situasi yang ‘dibentuk’
secara formil di sebenarnya bisa dianalisis secara nyata di masyarakat. Dalam menganalisis situasi kesehatan, sosiologi bermanfaat untuk mempelajari cara orang
mencari pertolongan medis help-seeking. Selain itu, perhatian sosiologi terhadap perilaku sakit umumnya dipusatkan
pada pemahaman penduduk mengenai gejala penyakit serta tindakan yang dianggap tepat menurut tata nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Manfaat sosiologi
yang lain adalah menganalisis faktor-faktor sosial dalam hubungannya dengan etiologi penyakit. Aspek lain yang menjadikan sosiologi bermanfaat bagi pratek
medis bahwa sakit dan cacat fisik selain sebagai kenyataan sosial sekaligus juga sebagai kenyataan medis.
Manfaat sosiologi berikutnya juga memberikan analisis tentang hubungan dokter dengan pasien. Dikemukakan bahwa hubungan tersebut meliputi berbagai
konflik potensial, seperti konflik kepentingan pasien dengan kepentingan keluarga
Universitas Sumatera Utara
dan dokter. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa sikap yang kebanyakan ditunjukkan dokter memperlihatkan bahwa mereka kurang memahami konflik
tersebut. Mereka hanya berpegang pada moto tertentu yang ditanamkan pada diri dan diproses dalam situasi latar belakang pendidikan formal dan informalnya guna
menghadapi konflik tersebut. Penerapan Konsep Sosiologi dalam Peraktek Medis
Interaksi antara dokter dan pasien dalam bentuk struktur, yakni dengan memperhatikan apa saja yang biasanya terjadi, apa yang harus terjadi dan apa saja
tujuan yang terdapat pada situasi tersebut. Dengan membayangkan sikap umum yang biasa terjadi dalam interaksi antara dokter dan pasien maka akan didapat suatu model
atau gambaran mengenai segala sesuatu yang terjadi dan dapat dimengerti mengenai apa yang keliru dan penyebabnya dalam hal masalah pelayanan kesehatan pada
Rumah Sakit.
2.5 Efektivitas Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum