71 melakukan campur kode dalam tuturan mereka. Sesuai dengan hasil temuan selama
penelitian berlangsung, terjadinya percampuran bahasacampur kode akan dipaparkan berdasarkan keempat program acara Pro 2 FM RRI Medan.
Mengacu kepada pembatasan masalah pada dalam penelitian ini, peneliti membahas serta menganalisis data berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya campur kode pada keempat mata acara tersebut pada tiga faktor berikut ini: 1 identifikasi peran, 2 keinginan menjelaskan dan menafsirkan, dan 3 kebiasaan.
Di bawah ini dipaparkan satu persatu terjadinya campur kode pada keempat mata acara Pro 2 FM Radio Republik Indonesia stasiun Medan.
4.1.3.1. Terjadinya Campur Kode Karena Faktor Peranan
Mengacu kepada keterangan di atas sebagai bahan pertimbangan dalam menganalisis data, maka peneliti memberikan batasan di dalam pembahasan ini.
Batasan tersebut adalah jika di dalam tuturan itu menunjukkan adanya indikasi mengenai status sosial, pendidikan penutur atau otoritas kekuasaan maka dapat
dikategorikan bahwa campur kode itu akibat dari faktor peranan IP. Data yang menunjukkan peristiwa tutur yang ditemui terjadinya campur kode
yang dilakukan oleh para penyiar dari keempat mata acara Pro 2 FM RRI Medan lebih disebabkan faktor peranan, seperti yang terlihat pada peristiwa tutur berikut :
1. Kapan kita bisa dinner bersama lagi?. ‘kapan kita bisa makan malam lagi?’’
Universitas Sumatera Utara
72 2. Married di usia muda itu tidak baik
‘menikah di usia muda itu tidak baik’ Kedua peristiwa di atas menunjukkan bahwa telah terjadi campur kode bahasa
yang disebabkan karena faktor identifikasi peranan. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan status sosial atau otoritas kekuasaan. Pada kedua peristiwa tutur yang
diucapkan penutur kepada petutur memberikan indikasi bahwa si penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada petutur.
Pada peristiwa tutur 1 terlihat bahwa penutur menanyakan kepada lawan tuturnya untuk bisa makan malam bersama lagi. Dengan demikian penulis
berpendapat bahwa tuturan tersebut memberikan indikasi dimana penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan lawan tuturnya karena tindakan
menawarkan itu biasanya datang dari orang yang memiliki kekuasaan atau kekuatan secara finansial. Demikian pula dengan peristiwa tutur 2 penutur menegur lawan
tuturnya untuk tidak melakukan perkawinan di usia muda. Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa tuturan tersebut memberikan indikasi di mana penutu memiliki
status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan lawan tuturnya. 1.
Seusai commercial break, kita lanjutkan request lagu-lagu Indonesia ini” “Seusai jeda iklan, kita lanjutkan permintaan lagu-lagu Indonesia ini”
2. “Please volume suara radionya dikecilkan”
“Tolong volume suara radionya dikecilkan’
Universitas Sumatera Utara
73 Pada peristiwa tutur 3 terlihat bahwa penutur memberi tahu kepada petutur
bahwa acara siaran lagu-lagu Indonesia akan dilanjutkan setelah jeda iklan. Sementara pada peristiwa tutur 4 penutur menegur lawan tuturnya untuk
mengecilkan suara volume radionya karena mengganggu penerimaan suara dari petutur. Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa peristiwa tutur tersebut
memberikan indikasi dimana penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan lawan tuturnya. Hal yang sama seperti peristiwa tutur 1 dan
2 di atas bahwa si penutur memiliki status sosial yang lebih tinggi dari pada petutur. Berdasarkan hasil pembahasan yang lebih mendalam terhadap data yang
diperoleh dari lapangan diketahui bahwa banyak ditemukan campur kode pada peristiwa tutur yang terjadi pada keempat program acara Pro 2 FM RRI Medan.
Faktor terjadinya campur kode untuk tiap-tiap program acara tersebut yang terjadi
dapat dilihat pada Lampiran 2 dari penelitian ini.
Selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti dapat mengkompilasi terjadinya campur kode pada peristiwa tutur yang disebabkan faktor
peranan yang terjadi pada keempat mata acara Pro 2 FM RRI Medan sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 5 Campur Kode Karena Faktor Peranan IP No
Program Acara
Peristiwa Tutur Terjadinya Campur Kode
Faktor Peranan IP
1 RI
25 7
2 CC
25 7
3 SOM
15 2
4 PM
5 1
Universitas Sumatera Utara
74
Jumlah 70
17 Sumber: Data Primer diolah, 2009
4.1.3.2. Terjadinya Campur Kode karena Faktor Keinginan Menjelaskan dan Menafsirkan