25 jorok bila diperdengarkan. Penyiar kita tak jarang menggunakan istilah-istilah
semacam itu dalam kepenyiarannya. Dalam kaitan ini, hal ini dapat dipandang wajar dalam sudut pandang sosiolinguistik karena merupakan fenomena yang tidak bias kita
hindari selaku pemakai bahasa yang pastinya juga melakukan kontak dengan pemakai bahasa lain. Sedangkan bila dipandang dari sisi pembakuan bahasa, hal ini
mempersulit proses pembakuan bahasa itu sendiri. Para penyiar radio sangat penting peranannya dalam pembinaan bahasa Indonesia, di atas peran keluarga, para guru,
khususnya guru bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa tindak bahasa speech act-nya dapat didengar oleh khalayak yang sangat luas. Dalam
kepenyiarannya yang dilakukan dalam bahasa Indonesia, seorang penyiar radio hendaknya tidak ikut-ikutan untuk menggunakan istilah-istilah atau dialek daerah
tertentu yang justru “merusak” bahasa Indonesia, kecuali jika siarannya dilakukan dalam bahasa daerah atau dialek daerah tertentu, atau bahkan dalam bahasa asing.
1.2. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas, maka penelitian ini hanya mengkhususkan kajian campur kode keluar pada siaran Radio Republik Indonesia
RRI Stasiun Medan.
Universitas Sumatera Utara
26
1.3. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut . 1.
Bagaimanakah proses campur kode terjadi dalam mata acara yang terdapat pada Pro 2 FM RRI Medan?
2. Jenis campur kode apakah yang paling dominan dalam siaran Pro 2 FM RRI
Medan? 3.
Faktor campur kode apakah yang dominan dalam situasi tutur pada siaran Pro 2 FM RRI Medan?
4. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi penyiar dan pendengar menggunakan
campur kode dalam tindak tuturnya?
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan dan menganalisis: 1.
proses terjadinya campur kode dalam siaran Pro 2 FM RRI Medan, 2.
jenis campur kode yang paling dominan dalam siaran Pro 2 FM RRI Medan, 3.
faktor campur kode yang paling dominan dalam situasi tutur pada siaran Pro FM RRI Medan, dan
4. faktor apa sajakah yang mempengaruhi penyiar dan pendengar menggunakan
campur kode dalam tindak tutur.
Universitas Sumatera Utara
27
1.5. Manfaat Penelitian
Pada hakikatnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan suatu manfaat. Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: manfaat teoritis dan manfaat
praktis. 1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ialah manfaat yang berkaitan dengan pengembangan ilmu, oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang campur
kode yang terdapat dalam iklan acara distasiun radio khususnya dan pembaca pada umumnya, serta dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu linguistik
khususnya tentang campur kode.
2. Manfaat Praktis Manfaat Praktis penelitian ialah manfaat bagi penulis yaitu memperdalam
pengetahuan serta memberikan informasi bagi pembaca tentang seluk beluk campur kode dalam mata acara di radio.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI