Proses Campur Kode Hasil Penelitian

65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang dikumpul dan dianalisis maka diperoleh hasil penelitian dari campur kode yang terdapat di Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Stasiun Medan sebagai berikut.

4.1.1 Proses Campur Kode

Campur kode dibedakan dua macam yaitu campur kode ke dalam inner-code mixing dan campur kode keluar outer-code mixing. Campur kode ke dalam berupa percampuran dua bahasa atau lebih yang berlangsung antarbahasa itu sendiri, seperti percampuran dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak atau sebaliknya. Adapun campur kode keluar berupa campur kode bahasa asli dengan bahasa asing. Mengingat bahwa penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan, maka data campur kode yang dijaring dibatasi pada campur kode keluar saja, sedangkan campur kode ke dalam pada penelitian tidak peneliti bahas. Universitas Sumatera Utara 66 Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor kebiasaan mendominasi penyebab terjadinya campur kode pada keempat program acara Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Medan. Adapun jenis campur kode yang ditemui pada para penyiar dan pendengar keempat program Pro 2 FM RRI Medan adalah peristiwa tutur adalah jenis leksikal, frasa, klausa atau kalimat, dimana jenis leksikal yang berjumal 30 dari 70 peristiwa tutur jenis frasa berjumlah 39 dari 70 peristiwa tutur, dan jenis klausa atau kalimat berjumlah 1 dari 70 peristiwa tutur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jenis campur kode yang paling dominan dari peristiwa tutur yang ditemui pada para penyiar keempat program acara Pro 2 FM RRI Medan adalah jenis leksikal. Faktor penyebab terjadinya campur kode dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu sikap dan kebahasaan. Ketiga faktor tersebut berupa: a. peranan, dipengaruhi oleh faktor sosial dan edukasional b. keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan, hal ini dikarenakan untuk turut menandai sikap dan hubungan terhadap kawan bicara atau sebaliknya. c. kebiasaan, dipengaruhi oleh faktor kemudahan komunikasi Untuk lebih jelasnya tentang deskripsi terjadinya campur kode pada mata acara siaran RRI Stasiun Medan dapat kita lihat dari pembahasan berikut ini. 4.1.2. Jenis Campur Kode yang terjadi dalam siara Pro 2 FM RRI Medan Sebagaimana telah penulis jelaskan pada bab-bab terdahulu bahwa jenis atau wujud dari terjadinya campur kode dapat berupa percampuran atau perpindahan dari Universitas Sumatera Utara 67 kataleksikal, frasa, klausa atau kalimat dari bahasa yang satu kepada bahasa yang lain, dalam penelitian ini hanya dibatasi dari bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Pada Lampiran 3 digambarkan bahwa dari 100 peristiwa tutur yang diperoleh sebagai temuan penelitian, penulis menemu kenali ada sebanyak 70 serpihan, baik itu berupa kataleksikal, frasa, klausa maupun kalimat seperti yang tertera pada tabel berikut : Tabel 2 Jumlah Campur Kode No Program Acara Jumlah Campur Kode 1 RI 25 2 CC 25 3 SOM 15 4 PM 5 Jumlah 70 Sumber: Data Primer diolah, 2009 Berdasarkan hasil temuan penelitian in dapat dipaparkan pula contoh-contoh dari jenis campur kode yang terjadi pada peristiwa tutur pada para penyiar Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Medan. Hasil temuan penelitian terhadap para penyiar Pro 2 FM RRI Stasiun Medan ditemu kenali contoh dari jenis campuran kode dalam bentuk leksikal L adalah sebagai berikut : 1. “Inilah lagu yang paling trend di kalangan orang muda” “Inilah lagu yang paling terkenal di kalangan orang muda” 2. “Lagu ini masuk dalam top ten Indonesia saat ini” “Lagu ini masuk dalam 10 lagu terbaik Indonesia saat ini” Universitas Sumatera Utara 68 3. “Siapa teman chatting anda malam ini?” “Siapa teman mengobrol anda malam ini?” 4. “Topik kita hari ini tentang inner beauty” “Topik kita hari ini tentang kepribadian yang cantik” 5. “Puisi selalu dapat mengchatarsis jiwa para pendengarnya” “Puisi selalu dapat membersihkan jiwa para pendengarnya” Adapun contoh jenis campur kode dalam bentuk frasa F yang ditemui di dalam penelitian terhadap para penyiar pada program acara Pro 2 FM RRI Stasiun Medan adalah sebagai berikut : 1. “Jangan lupa untuk merewindnya” “jangan lupa untuk memutarnya kembali” 2. “Inilah chat lagu terbaru” “Inilah daftar lagu terbaru” 3. “Tolong kamu handle dulu “Tolong kamu kerjakan dulu” 4. “hidupkan lampu on air nya ” “Hidupkan lampu tanda siar nya” 5. “Live band dari sudut kota Medan” “Pertunjukan band langsung dari sudut kota Medan” Selain bentuk leksikal dan frasa, ditemu kenali pula bentuk-bentuk klausa atau kalimat lainnya pada penelitian terhadap program acara Pro 2 FM RRI Stasiun Universitas Sumatera Utara 69 Medan. Adapun contoh jenis campur kode dalam bentuk klausa atau kalimat K yang ditemui di dalam penelitian yang penulis laksanakan adalah sebagai berikut : 1. “It’s Okay, semua berjalan lancar” “Tidak apa-apa, semua berjalan lancar” 2. “Sharing bersama teman lainnya” “Berbagi bersama teman lainnya” 3. “Mereka best couple malam ini ” “Mereka pasangan serasi malam ini” 4. “Advice anda sangat dibutuhkan saat ini” “Nasihat anda sangat dibutuhkan saat ini” 5. “Anak muda sangat suka minuman fresh” “Anak muda sangat suka minuman segar” Berdasarkan paparan di atas tergambar jenis campur kode yang terjadi pada para penyiar di program acara Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Stasiun Medan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini yang mendeskripsikan frekuensi jenis campur kode yang ditemui dalam penelitian ini terhadap para penyiar Pro 2 FM RRI Stasiun Medan, yakni : Tabel 3. Frekuensi Jenis Campur Kode Pada Program Acara Pro 2 FM RRI Stasiun Medan No Prog. Studi CK L F K 1 RI 25 10 1 - Universitas Sumatera Utara 70 2 CC 25 5 10 - 3 SOM 15 15 14 - 4 PM 5 - 4 1 Jumlah 70 30 39 1 Sumber: Data Primer diolah, 2009 Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 6 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis campur kode pada tiga kategori L,F, dan K dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Frekuensi Dominan Jenis Campur Kode No Jenis Campur Kode Jumlah Campur Kode 1 Leksikalkata 30 2 Frasa 39 3 Klausakalimat 1 Jumlah 70 Sumber: Data Primer diolah, 2009 Berdasarkan tabel di atas pula dapat dijelaskan bahwa campur kode dalam jenis leksikal berjumlah 96, jenis frasa berjumlah 73, dan jenis klausa atau kalimat berjumlah satu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa campur kode jenis frasa adalah yang paling dominan dikarenakan dari 70 data peristiwa tutur yang ada, campur kode dalam jenis frasa adalah sebanyak 39.

4.1.3. Faktor Campur Kode dalam siaran Pro 2 FM RRI Medan