Pemerolehan Data Campur Kode Pada Program Acara Puisi Malam Pro

89 1 Inilah lagu yang paling trend di kalangan muda Medan K 2 Break saja dulu, biar agak enakan. K 3 Advise anda sangat dibutuhkan M 4 Infotainment yang sangat menarik M 5 Jangan lupa untuk merewindnya M 6 Tolong kamu handle dulu IP 7 Hidupkan lampu on airnya ya IP 8 It’s okay, semua berjalan lancar K 9 Ok, hapus semua memory yang menyakitkan K 10 Inilah lagu ini special kita hari ini K 11 Jangan suka menjadi trouble maker, bukan begitu bang? K 12 Ah, pikiran massage terus K 13 Dia kan sudah jadi public figure K 14 Kita orang muda harus bisa survive la K 15 Area parkir pun jadi ajang berjualan K Sumber: Data Primer 2009

4.2.4. Pemerolehan Data Campur Kode Pada Program Acara Puisi Malam Pro

2 FM RRI Medan Universitas Sumatera Utara 90 Inilah salah satu program acara malam dari Pro 2 FM RRI Medan yang melibatkan pendengar dalam setiap siarannya. Acara ini diselenggarakan untuk menampung bakat seni sastra, khususnya puisi, dari para pendengar. Puisi-puisi itu dibacakan kemudian dimintakan tanggapan dari para pendengar sehingga terjadi dialok antara penyiar dan pendengar dalam setiap siarannya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terhadap data tuturan campur kode dari progra acara Puisi Malam PM ini adalah sebagai berikut : 1. Kok sunyi kali malam ini, begitu deep kurasa. 2. Puisi selalu dapat mengchatarsis jiwa para pendengarnya 3. Puisi anda sudah banyak progressnya, gali terus ya 4. Tolong check penggunaan kata-katanya 5. Gak usah dipaksa, feeling aja. Berdasarkan data peristiwa tutur campur kode dari program acara Puisi Malam PM Pro 2 FM RRI Medan di atas penulis mengnya ke dalam tabel sebagai berikut : Tabel 12 Terjadi Campur Kode Program Acara Puisi Malam Pro 2 FM RRI Medan No Tuturan Ket 1 Kok sunyi kali malam ini, begitu deep kurasa. K Universitas Sumatera Utara 91 2 Puisi selalu dapat mengchatarsis jiwa para pendengarnya M 3 Puisi anda sudah banyak progressnya, gali terus ya M 4 Tolong check penggunaan kata-katanya IP 5 Gak usah dipaksa, feeling aja. K Sumber: Data Primer 2009 Bila dipersentasekan seluruh data yang penulis temukan pada penelitian terhadap campur kode pada empat program acara Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Medan maka diketahui ada sejumlah peristiwa tutur terjadinya campur kode seperti yang tergambar pada tabel berikut : Tabel 13 Jumlah Peristiwa Tutur Campur Kode Empat Program Acara Pro 2 FM RRI Medan No Program Acara f 1 Request Indonesia 25 35,7 2 Cakep Cakap 25 35,7 3 Suara Orang Medan 15 21,4 4 Puisi Malam 5 7,2 Jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 12 di atas terlihat bahwa jumlah peristiwa tutur campur kode yang terbanyak terjadi adalah peristiwa tutur pada program acara Request Indonesia RI dan Cakep Cakap CC masing-masing sebanyak 25 peristiwa tutur atau 35,7 per seratus. Mengingat bahwa RRI adalah salah sarana untuk pembelajaran bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka persentase tersebut dianggap signifikan Universitas Sumatera Utara 92 untuk membuat kesimpulan bahwa program acara Pro 2 FM RRI Medan mendapat pengaruh besar terhadap proses kedwibahasaan.

4.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyiar dan Pendengar Menggunakan

Campur Kode Seperti yang telah dijelaskan pada subbab 4.1 di atas bahwa berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada para penyiar dan partisipan keempat mata acara RRI Pro 2 FM yang menjadi objek penelitian diketahui bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penggunaan campur kode. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada keempat mata acara tersebut pada tiga faktor berikut ini: 1 identifikasi peran, 2 keinginan menjelaskan dan menafsirkan, dan 3 kebiasaan. Di bawah ini akan dipaparkan satu persatu sebab terjadinya campur kode pada keempat mata acara Pro 2 FM Radio Republik Indonesia stasiun Medan yang dilakukan oleh para penyiar Pro 2 FM RRI stasiun Medan dan para pendengar mata acara tersebut. Pernyataan di atas sesuai dengan pendapat Suwito bahwa dalam meneliti campur kode maka ada tiga faktor yang harus dilihat, yaitu 1 peranan, 2 ragam, dan 3 keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. Mengingat bahwa campur kode dalam penelitian ini dibatasi pada campur kode antar bahasa saja, maka faktor ragam tidak dianalisis dalam penelitian ini. Dengan demikian, hanya dua faktor yang dijadikan acuan dalam menganalisis campur kode ini, yaitu 1 peranan, dan 2 Universitas Sumatera Utara