Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan Data Analisis Data

62

3.4 Prosedur Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data yang dikumpul kemudian diadakan pemeriksaan data dari sumber data yang berhubungan dengan masalah yang dikaji dalam penelitian ini dengan cara mengamati, merekam, mencatat, mengklasifikasikan dan mengelompokkan data yang diperoleh menurut ciri-ciri dan jenis yang ada kaitannya dan sesuai dengan perumusan masalah dalam penelitian. Moleong 2000 menyatakan bahwa, pengamatan tidak bisa berdiri sendiri, artinya tidak dapat dilakukan tanpa pencatatan datanya. Oleh karena itu selain pengamatan, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara merekam serta mencatat data tuturan dimana terjadinya campur kode dalam situasi tutur, mengkan serta mengelompokkan faktor-faktor campur kode dan jenis campur kode yang paling dominan dalam situasi tutur.

3.4.2 Teknik Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, pengolahan data dilakukan ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah menuliskan tuturan lisan ke dalam tulisan sehingga akan tergambarkan terjadinya campur kode pada penyiar, dan partisipan, kemudian dipilih tuturan-tuturan yang akan dianalis. Tahap kedua adalah memberikan faktor-faktor campur kode serta mengkan jenis-jenis campur kode yang paling dominan. Tahap Universitas Sumatera Utara 63 ketiga adalah menyimpulkan hasil penelitian campur kode pada penyiar Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Medan.

3.4.3 Analisis Data

Metode analisis yang dipakai dalam menganalisis data adalah dengan analisis induktif. Menurut Sugiyono 2005 : 89 analisa data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Sementara Djajasudarma 1993 : 13 menyebutkan bahwa data secara induktif yaitu data yang dikaji melalui proses yang berlangsung dari data ke teori. Berdasarkan teori Djajasudarma 1993 : 58-60 yang menyatakan bahwa metode kajian analisis dapat dibedakan antara metode kajian analisis padan dan metode kajian analisis distribusional. Lebih lanjut Djajasudarma menyatakan bahwa metode kajian padan di dalam penelitian kualtiatif alat penentunya adalah unsur luar bahasa. Metode kajian padan tersebut dapat dibedakan atas : metode padan referensial, metode padan fonetik artikuler, metode padan translasional dengan penentu bahasa atau langue lain, metode padan pragmatis, metode padan ortografi. Metode kajian analisis distribusional Djajasudarma, 1993 : 60-61 adalah metode kajian dengan teknik pemilihan data berdasarkan kategori kriteria tertentu dari segi kegramatikalan. Metode analisis data dilakukan melalui dua prosedur yaitu analisis selama proses pengumpulan data dan analisis setelah proses pengumpulan data Miles dan Huberman 1984:21-25; Muhadjir 1996:105 dalam Nuraeni 2005:38. Prosedur Universitas Sumatera Utara 64 pertama dilakukan dengan langkah-langkah; 1 reduksi data yaitu keragaman variasi kode bahasa, pola pilihan bahasa, dan faktor yang menentukan pilihan bahasa, 2 sajian data, dan 3 pengambilan simpulan. Prosedur kedua dilakukan dengang langkah-langkah; 1 transkripsi data rekaman, 2 Pengelompokan data rekaman dengan catatan yang disusun selama proses perekaman, 3 penafsiran variasi kode bahasa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan bahasa, 4 penyimpulan tentang pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam siaran radio. Hasil analisis data yang berupa temuan penelitian disajikan menggunakan metode formal dan metode informal Mahsun 2005; Sudaryanto dalam Nuraeni 2005. Metode formal digunakan untuk menyajikan hasil analisis data yang berupa lambang dan tanda, yang mencakupi variasi kode bahasa, pola pilihan bahasa, dan faktor-faktor yang menyebabkan pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam siaran radio. Metode informal digunakan untuk menyajikan hasil analisis data yang berupa kata-kata biasa dalam terminologi sosiolinguistik . Universitas Sumatera Utara 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang dikumpul dan dianalisis maka diperoleh hasil penelitian dari campur kode yang terdapat di Pro 2 FM Radio Republik Indonesia RRI Stasiun Medan sebagai berikut.

4.1.1 Proses Campur Kode

Campur kode dibedakan dua macam yaitu campur kode ke dalam inner-code mixing dan campur kode keluar outer-code mixing. Campur kode ke dalam berupa percampuran dua bahasa atau lebih yang berlangsung antarbahasa itu sendiri, seperti percampuran dari bahasa Indonesia ke bahasa Batak atau sebaliknya. Adapun campur kode keluar berupa campur kode bahasa asli dengan bahasa asing. Mengingat bahwa penelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan, maka data campur kode yang dijaring dibatasi pada campur kode keluar saja, sedangkan campur kode ke dalam pada penelitian tidak peneliti bahas. Universitas Sumatera Utara