P0 P1
P2
Minggu ke: 1
2
Gambar 3.2 Skema Pemaparan Asap Rokok Elektrik Selama 2 Minggu
c. Penimbangan Bobot Badan
Berat badan mencit ditimbang pada awal mulai penelitian dan kemudian ditimbang kembali pada akhir penelitian.
d. Pengambilan Organ
Mencit dibunuh secara dislokasi leher, kemudian dibedah bagian bawah abdomen hingga ke bagian toraks. Lalu diambil organ pulmo secara hati-hati dan
dimasukkan ke dalam larutan garam fisiologis guna untuk membersihkan organ. Setelah itu, organ ditimbang beratnya lalu diletakkan di atas kertas millimeter untuk
difoto.
e. Pembuatan Preparat Histologis
Organ paru-paru dipotong menjadi beberapa bagian untuk difiksir. Jaringan kemudian difiksasi dengan menggunakan larutan Bouin selama 1 atau 2 malam. Selanjutnya
dilakukan proses pencucian clearing, fiksatif dibuang dan dicuci dengan alkohol 70 berulang kali hingga warna jaringan menjadi pucat atau warna Bouin pada jaringan
memudar. Jaringan kemudian diinapkan lebih kurang selama 6 jam atau 1 malam dengan menggunakan alkohol 70. Selanjutnya, dilanjutkan dengan proses dehidrasi,
yaitu dilakukan dalam alkohol bertingkat dimulai dengan alkohol 30, alkohol 40,
Pemaparan asap rokok elektrik strawberry
Pemaparan asap rokok elektrik gudang garam
Kontrol tidak diberi perlakuan
Universitas Sumatera Utara
alkohol 50, alkohol 60 , alkohol 70, alkohol 80, alkohol 90 , dan alkohol absolut masing-masing selama 1 jam.
Setelah dehidrasi, segera dilakukan proses penjernihan clearing, dalam xylol murni ± 24 jam. Proses selanjutnya yaitu infiltrasi dilakukan di dalam oven dengan
suhu 56
o
Celcius. Sampel dimasukkan secara berturut-turut ke dalam campuran xylol- parafin I dengan perbandingan 3 : 1 ± 60’, xylol-parafin II dengan perbandingan 1:1
selama 60’, dan ke dalam xylol-parafin III dengan perbandingan 1:3 selama 60’, lalu dimasukkan ke dalam parafin murni selama 60’.
Langkah selanjutnya adalah penanaman embedding. Jaringan ditanam ke dalam blok parafin yang kemudian disimpan dalam refrigerator 4-6
o
C. Blok ditempel pada holder sampai melekat erat, kemudian dipasang pada mikrotom untuk
proses pemotongan sectioning. Pengirisan dilakukan dengan ketebalan 6µ. Kemudian pita parafin di potong menjadi 3 atau lebih potongan organ lalu dicelupkan
di atas permukaan air biasa tidak panas lalu ke air hangat agar pita parafin tidak mengkerut dan ditempelkan potongan organ ke objek preparat.
Selanjutnya proses deparafinasi. Preparat dicelupkan ke dalam xylol sampai bebas dari parafin. Lalu dilanjutkan dengan dealkoholisasi, dengan memasukkannya
ke dalam alkohol bertingkat secara berturut-turut yaitu dari alkohol absolut, 90, 80, 70, 50, 40, 30, lalu ke akuades 1. Setelah itu menuju perwarnaan
staining dengan memasukkan preparat ke dalam larutan pewarna Erlich hematoxylin selama 3-7” lalu ke akuades 2, kemudian dicelupkan ke alkohol absolut bertingkat
yaitu dari alkohol 30, 50, 70. Kemudian, dicelupkan ke dalam larutan pewarna eosin 0,5 , Kemudian dicelupkan atau dimasukkan ke dalam alkohol 70, 80,
90 dan alkohol absolut 100. Selanjutnya preparat dimasukkan ke xylol selama lebih kurang 7”. Lalu dikeringkan dengan menggunakan kertas penghisap.
Proses selanjutnya yaitu penempelan mounting. Preparat ditutup dengan meneteskan canada balsam, kemudian ditutup dengan cover glass. Sediaan yang telah
selesai diwarnai diberi label lalu diamati di bawah mikroskop Suntoro, 1983.
Universitas Sumatera Utara
f. Parameter Pengamatan