BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat merupakan kebutuhan dasar manusia. Kepentingan kesegaran jasmani dalam pemeliharaan kesehatan tidak diragukan lagi, semakin tinggi tingkat kesehatan, maka
kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Kesegaran jasmani seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
sesuatu yang sudah terdapat dalam tubuh seseorang yang bersifat menetap misalnya genetik, umur, jenis kelamin. Faktor eksternal diantaranya aktivitas fisik, lingkungan
dan kebiasaan merokok Irawan, 2009.
Rokok adalah salah satu hasil olahan tembakau dengan menggunakan ataupun tanpa bahan tambahan. Rokok dengan bahan tambahan berupa cengkeh disebut rokok
kretek. Rokok tanpa bahan tambahan cengkeh disebut sebagai rokok putih. Rokok putih sering dihubungkan dengan rokok ultramild, mild, dan light. Rokok semacam ini
adalah rokok dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah yang biasanya dicantumkan pada label pembungkus rokok Bindar, 2000.
Proses merokok terjadi dua reaksi yaitu reaksi pembakaran dan reaksi pirolisa. Reaksi pembakaran dengan oksigen akan membentuk senyawa CO
2
, H
2
O
2
, NO, So, dan Co. Reaksi pirolisa menyebabkan pemecahan struktur kimia rokok menjadi
banyak senyawa kimia yang strukturnya sangat kompleks Bindar, 2000. Dilaporkan sekitar 100 senyawa tersebut bersifat toksik seperti bahan karsinogen, tar, nikotin,
nitrosamin, karbonmonoksida, senyawa PAH Polynuclear Aromatic Hydrogen, fenol, karbonil, klorin dioksin, dan furan Fowles, 2000 dalam Sukmaningsih, 2009.
Dalam era dunia modern saat ini, merokok merupakan gaya hidup yang banyak dianut oleh masyarakat. Usaha kampanye anti rokok telah lama dilakukan dengan gencar,
Universitas Sumatera Utara
termasuk kenaikan cukai rokok, namun jumlah perokok terus saja bertambah dan sulit untuk dicegah Widodo, 2006.
Widodo 2006, menyebutkan sekitar 20 murid SLTP di Jakarta adalah perokok. Mereka ini adalah anak-anak yang sejak dini telah terpapar asap yang dapat
merugikan kesehatannya. Saat ini sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah perokok, sedangkan berdasarkan jenis kelamin sekitar 60 persen laki-laki dan 5 persen
wanita Indonesia merokok.
Kebiasaan merokok menganggu kesehatan. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok bukan saja merugikan bagi perokok sendiri tapi juga bagi orang disekitarnya. Kebiasaan merokok yang melanda dunia telah menimbulkan berbagai
masalah kesehatan. Diperkirakan setiap tahunnya dua setengah juta orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok Theodorus, 1994
dalam Irawan 2009.
Theodorus, 1994 dalam Irawan, 2009 mengungkapkan bahwa jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30, dan hampir 50 perokok di Amerika Serikat
termasuk usia remaja. Survei awal yang dilakukan Irawan 2009 pada mahasiswa Jurusan Fisioterapi Diploma IV angkatan 2005 hingga 2008, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, didapatkan hasil dari total populasi mahasiswa laki-laki yang berjumlah 71 orang, 75 memiliki kebiasaan
merokok.
1.2 Identifikasi Masalah