Rokok Elektrik TINJAUAN PUSTAKA

2.3.2.3 Tar

Tar adalah zat kimia yang dianggap sebagai penyebab terjadinya kanker dan menganggu mekanisme alami pembersih paru-paru, sehingga banyak polusi udara tertinggal menempel di paru-paru dan saluran bronchial. Tar dapat membuat sistem pernapasan terganggu salah satu gejalanya adalah pembengkakan selaput mucus Irawan, 2009. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok Safitri, 2010. Tar merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa sesudah nikotin dan tetesan-tetesan cairannya dihilangkan. Sebatang rokok menghasilkan 10-30 mg tar. Kadar tar yang terkandung dalam rokok inilah yang berhubungan dengan resiko timbulnya kanker Pratiwi et al., 2004.

2.4 Rokok Elektrik

Orang beranggapan selama ini menyatakan bahwa rokok elektrik lebih sehat daripada rokok biasa ternyata anggapan ini salah. Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM Republik Indonesia menjelaskan, rokok elektrik sama berbahayanya dengan rokok yang dibakar biasa. Kandungan propelin glikol, dieter glikol dan gliserin sebagai pelarut nikotin ternyata dapat menyebabkan penyakit kanker. Mungkin saja orang beranggapan bahwa rokok elektrik hanya mengandung nikotin, dan kalau rokok biasa ada bahan-bahan lainnya. Kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik adalah nikotin cair dengan bahan pelarut propelin glikol, dieter glikol ataupun gliserin, dan jika nikotin dipanaskan bersamaan dengan bahan-bahan ini akan menghasilkan senyawa nitrosamine, senyawa inilah yang dapat menyebabkan penyakit kanker Jefrey, 2010. Electronic cigarette atau e-cigarette adalah produk rokok elektronik yang beroperasi dengan menggunakan baterai Gambar 2 dan 3 dan baterai pada rokok elektrik merupakan suatu baterai yang dapat diisi ulang Westenberger, 2009. Pada Universitas Sumatera Utara saat dioperasikan, akan timbul panas yang dihasilkan dari tenaga baterai yang kemudian akan memanaskan sejumlah cairan yang tersimpan di dalam cartridge untuk menghasilkan asap yang dihisap oleh pengguna atau perokok Woolsheid Kremzer, 2009. Menurut Westenberger 2009, cartridge pada rokok elektrik berisi nikotin sintetik yang terlarut dalam propelin glikol, air, dan zat pemberi rasa. Selain itu, terdapat pula bahan tambahan diethilen glokil komponen anti pembekuan dan bersifat toksik pada manusia dan nitrosamine yang bersifat karsinogenik. Beberapa bahan yang merupakan komponen spesifik tembakau yang bersifat berbahaya bagi manusia yaitu anabasine, myosamine, dan beta-nycotyrine juga dideteksi terdapat pada kandungan rokok elektrik. Gambar 2. 2 A. Seperangkat Rokok Elektrik dan B. Cartridge Rokok Elektrik Gambar 2.3 Struktur Rokok Elektrik A B Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian