BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA
PEMIKIRAN
2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Agribisnis Kopra
Dalam sistem agribisnis kopra terdapat beberapa sub sistem agribisnis. Sub sistem agribisnis tersebut diantaranya sub sistem produksi kelapa, pengolahan kopra, dan
pemasaran kopra.
2.1.1.1. Produksi Kelapa
Di Indonesia, tanaman kelapa telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Sejak abad ke-19, hasil dari pohon kelapa yaitu minyak kelapa mulai diperdagangkan
dari Asia ke Eropa. Karena perdagangan minyak kelapa dan kopra terus meningkat, maka para penanam modal asing di Indonesia, terutama Belanda,
mulai tertarik untuk membuat perkebunan kelapa sendiri Warisno, 2003.
Menurut klasifikasi botaninya, tanaman kelapa Cocos nucifera L termasuk famili palmae. Tanaman ini merupakan vegetasi tropis yang penting, khususnya di
bagian pantai dan umumnya pada lahan petani Awang, 1991. Pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa dipengaruhi oleh faktor-faktor
tanaman kelapa itu sendiri dan faktor lingkungan. Kelapa merupakan tanaman tropika dan tumbuh baik pada suhu 20-35
C optimal pada suhu 27 C dan baik
ditanam pada ketinggian 0 sampai 400 m dpl. Curah hujan yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman kelapa minimal 1.800 mmtahun dengan penyebaran
Universitas Sumatera Utara
merata sepanjang tahun 150 mmbulan dan penyinaran matahari yang baik adalah 7 jamhari atau 2.000 jamtahun. Selain faktor iklim, faktor tanah juga
memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman kelapa. Jenis tanah tidak menjadi faktor pembatas dalam hal pertumbuhanproduksi kelapa yang baik,
namun demikian yang penting diperhatikan adalah sifat fisik tanah tekstur, drainase dan topografi. Tekstur yang baik untuk pertumbuhan tanaman kelapa
adalah lempung liat berpasir atau lempung berpasir Awang, 1991. Untuk tanaman kelapa fase menghasilkan, agar memperoleh tanaman yang
tumbuh sehat dan subur, tanaman dewasa harus mendapat pemeliharaan lanjutan yang baik sehingga dengan demikian produksinya pun akan tinggi.
1 Pemupukan
Unsure hara bagi tanaman merupakan basis dalam proses metabolism yang sering kali merupakan faktor pembatas dalam mencapai tingkat produksi yang
baik. Mengenai tujuan pemupukan pada tanaman produksi adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga
keseimbangan hara di dalam tanah dan tanaman tetap terpelihara. 2
Pengerjaan tanah Tanah adalam areal pertanaman perlu diolah, baik dengan dipacul atau
dibajak dengan traktor, 1-2 kali dalam setahun. Tujuannya adalah untuk memberantas rumput-rumput liar dan menambah bahan organik dari tumbuh-
tumbuhan yang dibenam. 3
Pembuangan tanaman yang tidak produktif
Universitas Sumatera Utara
Sering kali di dalam kebun terdapat tanaman-tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, atau tidak produktif, meskipun telah dipelihara dengan baik.
Tanaman-tanaman demikian harus dibuang secepat mungkin. Setyamidjaja, 2008.
2.1.1.2. Pengolahan Kopra