5.5. Perbandingan Pendapatan Usahatani Kelapa dan Usahatani Kopra
Pendapatan usaha yang diterima berbeda untuk setiap olahan kelapa. Perbedaan pendapatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor ini ada yang masih
dapat diubah dalam batas-batas kemampuan petani atau tidak dapat diubah sama sekali. Faktor yang tidak dapat diubah adalah iklim dan jenis tanah. Ada juga
faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu luas lahan, tenaga kerja dan juga melakukan pengolahan kopra.
Pendapatan usahatani dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yakni
usahatani kelapa dan usahatani kopra. Pendapatan dalam hal ini dihitung per satuan luas tanaman hektar per tahun, untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel.
dibawah ini :
Tabel 11. Perbandingan Pendapatan Rata-Rata Usahatani Kelapa Komponen
Kelapa Kopra
Biaya Tenaga Kerja Rp Biaya Karung Rp
2.839.675 -
8.053.742 100.383
Biaya Penyusutan Rp 15.859
22.344 Biaya PBB Rp
24.500 24.500
Total Biaya Rp 2.880.034
8.200.969 Penerimaan Rp
4.631.250 10.923.983
Pendapatan Rp 1.751.216
2.723.014
Sumber : Data diolah dari Lampiran 6, 7, 8, 17 dan 22 Dari Tabel 11 dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan usahatani lebih tinggi
ketika kelapa diolah menjadi kopra. Perbedaan pendapatan usahatani kelapa dengan usahatani kopra mencapai Rp 971.798. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pendapatan usahatani dari kelapa menuju usahatani kopra sebesar 35. Total biaya produksi paling tinggi juga didapati pada usahatani kopra yang
nilainya lebih besar 64 bila dibandingkan dengan total biaya produksi pada usahatani kelapa.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan pendapatan usahatani kelapa dengan usahatani kopra juga dapat dianalisis dengan uji beda rata-rata Paired T-Test, uji satu pihak yakni pihak kiri
dengan kriteria jika t hitung ≤ t tabel maka H
tolak dan H
1
diterima begitu juga sebaliknya yaitu apabila t hitung t tabel maka H
diterima dan H
1
ditolak. Berikut adalah perbedaan pendapatan usahatani kopra per satuan luas tanaman
Hektar per tahun:
Tabel 12. Hasil Analisis Perbedaan Pendapatan Rata-Rata Usahatani Kelapa dan Usahatani Kopra
Pendapatan Kelapa
Kopra
Rata-Rata Mean 6.113.336
9.505.794 Std. Deviasi
3.513.279 5.784.033
t-hitung -4,094
t-tabel Sig. 1-tailed
-1,80 0,001
Sumber : Data diolah dari Lampiran 23 Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa pendapatan rata-rata usahatani kelapa adalah
Rp 6.113.336 dan untuk usahatani kopra adalah Rp 9.505.794. Dari nilai t-hitung yang diperoleh dapat dilihat bahwa tingkat pendapatan
usahatani dengan menjual kopra lebih tinggi daripada pendapatan usahatani hanya menjual kelapa karena didapati bahwa t hitung –4,094
≤ t tabel –1,80; Ho tolak.
Dari hasil analisis uji beda rata-rata diatas maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa tingkat pendapatan usahatani kopra lebih tinggi daripada
pendapatan usahatani kelapa. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang menyatakan bahwa konsekuensi dari
hasil olahan yang baik akan menyebabkan total penerimaan yang lebih tinggi. Bila keadaan memungkinkan maka sebaiknya petani mengolah sendiri hasil
Universitas Sumatera Utara
pertaniannya, hal ini untuk mendapatkan kualitas hasil yang lebih baik, harga yang lebih tinggi dan pasti mendatangkan total penerimaan keuntungan yang lebih
besar.
5.6. Kelayakan Usahatani Kopra