5.7.2. Analisis Faktor Eksternal
Analisis faktor eksternal mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan usahatani kopra di daerah penelitian. Faktor
eksternal yang menjadi peluang antara lain kelompok tani yang aktif; pemasaran kopra yang mudah; dukungan pemerintah melaului tenaga penyuluh pertanian di
tiap desa; selera konsumen terhadap produk olahan kopra. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman antara lain peralihan lahan dari kebun kelapa ke
kebun kelapa sawit; saingan produk olahan kelapa sawit; minimnya pabrik pengolahan minyak kelapa; harga kopra yang rendah; tidak adanya standarisasi
mutu kopra; ketersediaan lembaga permodalan yang minim.
5.7.3. Tahap Masukan
Tahap masukan terdiri dari matriks IFE Internal Factor Evaluation dan EFE External Factor Evaluation. Tahap ini merupakan tahap awal dalam
merumuskan strategi setelah mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal.
5.7.3.1. Matriks IFE
Berdasarkan identifikasi terhadap faktor-faktor strategis internal, diperoleh kekuatan stregths dan kelemahan weaknesses yang dimiliki perusahaan.
Faktor-faktor strategis internal diperolah dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden. Pembobotan dilakukan dengan menggunakan matriks
pasangan berganda paired comparison matrix untuk mendapatkan bobot dari masing-masing variabel internal. Bobot yang digunakan merupakan hasil
pembobotan rata-rata dari semua sampel petani. Pemberian peringkat rating dilakukan oleh petani yang sama, sehingga diperoleh nilai tertimbang dari faktor-
faktor strategis internal, peringkat yang digunakan merupakan peringkat rata-rata
Universitas Sumatera Utara
dari semua sampel petani dapat dilihat pada Lampiran 24. Dengan memasukkan hasil identifikasi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal strategis,
kemudian diberi bobot dan peringkat maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Evaluasi Faktor Internal Usahatani Kopra No.
Faktor Internal Nilai Bobot Rating Nilai
Kekuatan
1 Modal usahatani kopra
0,135 3
0,405 2
Luas lahan kebun kelapa 0,108
4 0,432
3 Produksi kopra
0,108 3
0,324 4
Nilai tambah pengolahan kopra 0,108
3 0,324
5 Ketersediaan bahan baku kopra
0,108 3
0,324 6
Tenaga kerja yang mudah didapat 0,108
4 0,432
Kelemahan
1 Teknologi yang minim
0,027 1
0,027 2
Pencatatan usahatani 0,081
4 0,324
3 Pengetahuan mengenai teknis
pengolahan kopra 0,108
3 0,324
4 Pendapatan usahatani kopra
0,108 3
0,324
Total 1,000
31 3,243
Sumber : Data diolah dari lampiran 24 Berdasarkan perhitungan matriks IFE, faktor strategis yang merupakan kekuatan
terbesar dan paling berpengaruh terhadap usahatani kopra di daerah penelitian adalah luas kebun kelapa dan ketersediaan tenaga kerja dengan masing-masing
nilai tertimbang 0,432. Luas kebun merupakan faktor yang paling mempengaruhi jumlah produksi kelapa di daerah penelitian. Ketersediaan tenaga kerja juga
merupakan kekuatan terbesar dari usahatani kopra di daerah penelitian sehingga sifat dari usahatani kopra di daerah penelitian bersifat padat karya.
Faktor strategis yang merupakan kelemahan terbesar dari usahatani kopra di daerah penelitian adalah teknologi yang minim dengan nilai tertimbang 0,027.
Teknologi dalam usahatani kopra dapat berupa teknik pengolahan dan juga
Universitas Sumatera Utara
penggunaan alat maupun mesin. Sejak dari generasi pertama, usahatani kopra di daerah penelitian dilakukan secara sederhana tanpa menggunakan teknologi.
Hasil analisis matriks IFE untuk kekuatan dan kelemahan diperoleh nilai tertimbang sebesar 3,243 yang menunjukkan kemampuan usahatani kopra dalam
mengatasi kelemahan dengan menggunakan kekuatan berada pada posisi yang kuat.
5.7.3.2. Matriks EFE