Rumusan Masalah Manfaat penelitian

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah faktor-faktor risiko PJK pada penderita PJK usia ≤ 45 tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009-2011.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor–faktor risiko penyakit jantung koroner pada penderita penyakit jantung koroner usia ≤ 45 tahun di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009-2011.

1.3.2. Tujuan khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan jenis kelamin. b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan keadaan obeitas. c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan kebiasaan merokok. d. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun penyakit penyerta hipertensi. e. Untuk mengetahkui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan keadaan hiperkolesterolemia. f. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan penyakit penyerta diabetes mellitus. g. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan pengaruh riwayat keluarga. h. Untuk mengetahui distribusi frekuensi penderita PJK usia ≤ 45 tahun berdasarkan konsumsi alkohol.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Dapat menambah wawasan peneliti dalam menulis dan melakukan penelitian b. Memberikan informasi bagi pelayanan kesehatan tentang faktor- faktor yang berpengaruh terhadap kejadian PJK, sehingga dapat memberikan sumbangan untuk program pencegahan dan pengendalian untuk mengurangi kejadian PJK. b. Memberikan informasi bagi masyarakat umum tentang faktor- faktor yang mempengaruhi kejadian PJK, sehingga masyarakat dapat mengetahui dan melakukan pencegahan. c. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai bahan bacaan dan sumber rujukan umum.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Epidemiologi Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung dan pembuluh darah kardiovaskular kini telah menjadi pembunuh utama di Indonesia, khususnya hipertensi, stroke dan penyakit jantung koroner. Menurut WHO, penyakit kardiovaskular merupakan 28 penyebab kematian di negara-negara Asia- Pasifik, dimana penyakit ini banyak menyerang golongan usia produktif, terutama di negara-negara berkembang sehingga berpotensi mengurangi GDP Gross Domestic Product dan menambah angka kemiskinan. Di Indonesia sendiri penyakit jantung merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas paling tinggi, hal tersebut seiiring dengan meningkatnya umur harapan hidup, adanya perubahan pola gaya hidup, makin tinggi paparan faktor risiko, dan adanya kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran udara dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat.Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Di Amerika Serikat sejak tahun 1960 tingkat kematian penyakit jantung koroner PJK berdasarkan usia sudah mengalami penurunan secara terus menerus. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan angka kematiaan akibat PJK ini, termasuk pengontrolan yang baik akan faktor risiko yang menyebabkan penurunan insidensi PJK, ditambah lagi ada nya kemajuan dalam terapi yang dilakukan. Di tahun 2010, prevalensi terjadinya penyakit jantung koroner meningkat pada usia ,65 tahun 19,8, diikuti dengan usia 45-64 tahun 7,1, dan usia 18-44 tahun 1,2. Prevalensi penyakit jantung koroner juga meningkat pada laki-laki 7,8 dibandingkan dengan wanita 4,6, tetapi akan terjadi peningkatan yang drastis pada wanita setelah menopause.CDC, 2011. Kenyataan lain menunjukkan bahwa, di Inggris penyakit kardiovaskular membunuh satu dari dua penduduk dalam populasi, dan menyebabkan hampir sebesar 250.000 kematian pada tahun 1998. Satu dari empat laki-laki dan satu dari lima perempuan meninggal setiap tahun karena PJK, yang mempersentasikan sekitar setengah kematian akibat penyakit kardiovaskular. Merupakan konsep