Angina Pektoris Infark Miokardium

aliran koroner mengusahakan agar pasokan maupun kebutuhan jaringan tetap seimbang agar oksigenasi jaringan terpenuhi, sehingga setiap jaringan mampu melakukan fungsinya secara optimal.Rilantono et al., 2003 Seseorang kemungkinan mengalami serangan jantung, karena terjadi iskemia miokard atau kekurangan oksigen pada otot jantung, yaitu jika mengeluhkan adanya nyeri dada atau nyeri hebat diulu hati epigastrium yang bukan disebabkan oleh trauma, terjadi pada laki-laki berusia 35 tahun atau perempuan berusia 40 tahun. Sindrom koroner akut ini biasanya berupa nyeri seperti tertekan benda berat, rasa tercekik, ditinju, ditikam, diremas atau rasa seperti terbakar pada dada. Umumnya rasa nyeri dirasakan dibelakang tulang dada sternum disebelah kiri yang menyebar keseluruh dada. Rasa nyeri dapat menjalar ke tengkuk, rahang, bahu, punggung dan lengan kiri. Keluhan lain dapat berupa rasa nyeri atau tidak nyaman di ulu hati yang penyebabnya tidak dapat dijelaskan. Sebagian kasus disertai mual dan muntah, disertai sesak nafas, banyak berkeringat, bahkan kesadaran menurun. Tiga bentuk penyakit jantung ini adalah serangan jantung infark miokardium, angina pektoris, serta gangguan irama jantung aritmia.Anies, 2006

2.4.1. Angina Pektoris

Istilah angina pektoris memiliki arti nyeri dada intermitten yang disebabkan oleh iskemia miokardium yang reversibel dan sementara. Diketahui terdapat tiga varian utama angina pektoris: angina pektoris tipikal stabil, angina prinzmetal varian, dan angina pektoris tak-stabil. 1. Angina pektoris tipikal atau stabil mengacu pada nyeri dada episodik saat pasien berolahraga atau mengalami bentuk stress lainnya. Angina pektoris stabil biasanya disebabkan oleh penyempitan aterosklerotik tetap biasanya 75 atau lebih satu atau lebih arteria koronaria. Nyeri biasanya mereda dengan istirahat penuruna kebutuhan atau dengan pemberian nitrogliserin obat yang dapat meningkatkan aliran darah ke miokardium melalui vasodilatasi koroner 2. Angina Prinzmetal atau varian mengacu pada angina yang terjadi saat istirahat atau, pada beberapa kasus membangunkan pasien dari tidurnya. Pemeriksaan angiografik memperlihatkan bahwa angina prinzmetal berkaitan dengan spasme arteri koronaria. Walaupun biasanya terjadi didekat suatu plak arterisklerotik, spasme dapat mengenai pembuluh normal. 3. Angina pektoris tak-stabil, kadang-kadang disebut angina kresendo, ditandai dengan nyeri angina yang frekuensinya meningkat. Serangan cenderung dipicu oleh olahraga yang semakin ringan, dan serangan menjadi lebih intens dan berlangsung lebih lama daripada episode angina pektoris stabil. Angina tak-stabil merupakan tanda awal iskemia miokardium yang lebih serius dan mungkin ireversibel sehingga kadang-kadang disebut angina prainfark. Kumar et al., 2007.

2.4.2. Infark Miokardium

Miokardium akut, yang dikenal sebagai “serangan jantung”, merupakan penyebab tunggal tersering kematian di negara industri. Infark miokardium ini meningkat secara progresif seumur hidup. Antara usia 45 dan 55, laki-laki memiliki kemungkinan terkena MI empat sampai lima kali dibandingkan perempuan. Namun untuk penyakit jantung koroner secara umum, risiko penyakit menjadi sama untuk kedua jenis kelamin setelah usia 80 tahun. Kumar et all, 2007 Gejala utama serangan jantung berupa nyeri terus menerus pada dada, lengan dan rahang, yang berlangsung selama bebrapa menit sampai beberapa jam. Nyeri timbul secara mendadak dan sangat sakit sehingga kerja jantung menjadi tidak efisien, akibatnya pasokan darah ke otot jantung berkurang. Kondisi ini sangat berbahaya karena jantung hanya dapat berfungsi tanpa pasokan ini dalam waktu pendek, hanya sekitar 20 menit.Anies, 2006

2.4.3. Gangguan Irama Jantung