Diabetes mskipun merupakan faktor risiko independen untuk PJK, juga berkaitan dengan adanya abnormalitas dengan metabolism lipid, obesitas,
hipertensi sistemik, dan peningkatan trombogenesis peningkatan tingkat adhesi platelet dan peningkatan kadar fibrinogen. Hasil CABG jangka panjang tidak
terlalu baik pada penderita diabetes, dan pasien diabetik memiliki peningkatan mortalitas dini serta risiko stenosis berulang pasca angioplasti koroner.Gray et al,
2004
2.5.6. Jenis Kelamin dan Hormon Seks
Morbiditas akibat PJK pada laki-laki dua kali lebih besar dibandingkan pada perempuan dan kondisi ini terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki
daripada perempuan. Estrogen endogen bersifat protektif pada perempuan, namun setelah menopause insidensi PJK meningkat dengan cepat dan sebanding dengan
insidensi pada laki-laki. Perokok mengalami menopause lebih dini daripada bukan perokok.Gray et al., 2005 Di Amerika serikat gejala PJK umur 60 tahun
didapatkan pada 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 17 perempuan. Ini menunjukkan risiko PJK lebih tinggi daripada perempuan.Djohan, 2004
Gejala PJK pada perempuan dapat atipikal: hal ini, bersama dengan bias jender, kesulitan dalam interpretasi pemeriksaan standart misalnya tes latihan
treadmil menyebabkan perempuan lebih jarang diperiksa dibandingkan laki-laki. Selain itu, manfaat prosedur revaskularisasi lebih menguntungkan pada laki-laki
dan berhubungan dengan tingkat komplikasi periopratif yang lebih tinggi pada perempuan. Penggunaan kontrasepsi oral meningkatkan risiko PJK sekitar tiga
kali lipat tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa risiko preparat generasi ketiga terbaru lebih rendah. Terdapat hubungan sinergis antara pengguna kontrasepsi oral
dan merokok, dengan risiko relatif infark miokard lebih dari 20:1. Gray et al, 2005
2.5.7. Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia kurang dari 70 tahun merupakan faktor independen untuk terjadinya
PJK, dengan rasio odd dua hingga empat kali lebih besar daripada populasi kontrol. Agregasi PJK keluarga menandakan adanya predisposisi genetik pada
keadaan ini. Terdapat beberapa bukti bahwa riwayat keluarga yang positif dapat mempengaruhi usia onset PJK pada keluarga dekat. Gray et al., 2005
Riwayat penyaki jantung koroner dalam keluarga yaitu, saudara laki-laki atau orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun meningkatkan
kemungkinan timbulnya arterosklerosis prematur. Keturunan dari seseorang penderita penyakit jantung koroner prematur diketahui menyebabkan perubahan
dalam penanda arterosklerosis awal, misal reaktivitas arteria brakialis dan peningkatan tunika intima arteria karotis dan penebalan tunika media. Adanya
hipertensi, seperti peningkatan homosistein dan peningkatan lipid, ditemukan pada individu tersebut. Penelitian yang telah dilakukan mengesankan bahwa adanya
riwayat dalam keluarga mencerminkan suatu predisposisi genetik terhadap disfungsi endotel dalam arteria koronaria.Price dan Wilson,2005
2.5.8. Alkohol
Menurut Levintha 1996, istilah ketergantungan terhadap alkohol merupakan suatu istilah yang digunakan oleh para professional. Namun , secara
umum ketergantungan terhadap alkohol lebih dikenal sebagai alkoholisme. Alkoholisme adalah kondisi dimana konsumsi alkohol telah menimbulkan
masalah besar area psikologi, fisik, sosial, dan pekerjaan yang ditandai dengan kecenderungan untuk meminum lebih dari pada yang direncanakan, kegagalan
usaha untuk menghentikan minum-minuman keras dan terus meminum-minuman keras walaupun dengan konsekuensi social dan pekerjaan yang
merugikan.Hawari, 2004 dalam widodo, 2007 Penggunaan alkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu panjang
dapat menimbulkan berbagai masalah serius. Antar lain adalah kemunduran psikologis dan kerusakan pada berbagai organ tubuh, yaitu, malnutrisi, kanker hati
cirrbosis, kerusakan pada kelenjar endokrin dan pancreas, gagal jantung, hipertensi, stroke, penyumbatan pembuluh darah, bahkan memusnakan sel-sel
otak.prabowon dan Riyanti, 1998 dalam widodo, 2007
Meskipun ada satu dasar teori mengenai efek protektor alkohol dosis rendah hingga moderat, hal ini masih kontroversial. Alkohol dalam dosis rendah
dapat meningkatkan trombolisis endogen, mengurangi adhesi platelet, dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun tidak semua literature
mendukung konsep ini. Peningkatan dosis alkohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskular karena aritmia, hiperetnsi sistemik, dan kardiomiopati
dilatasi.Gray et al., 2005
2.5.9. Usia