Latisifer Tanaman Karet Hevea brasiliensis
brasiliensis yang digunakan dibeberapa daerah karena memiliki produktivitas
yang tinggi dan kualitas karet yang baik. Berat molekul karet yang dihasilkan Hevea brasiliensis
telah diketahui. Karet alami yang dihasilkan Hevea brasiliensis menarik perhatian tinggi sebagai industri polimer yang sangat bermanfaat karena
tidak ada komponen fisik buatan yang dapat menggantikannya. Partikel karet merupakan suatu komponen koloidal yang terdapat dalam
lateks. Di dalam lateks, karet mengisi sekitar 30-45 dari keseluruhan komposisi. Partikel karet memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari mulai 0,02 sampai 3
µm dengan distribusi maksimum 0,1 µm Wititsuwannakul et. al., 2008. Lateks adalah hasil fotosintesis dalam bentuk sukrosa yang
ditranslokasikan dari daun melalui pembuluh tapis kedalam latisifer. Didalam latisifer terdapat enzim seperti invertase yang akan mengatur proses perombakan
sukrosa untuk dapat membentuk karet. Lateks terdiri dari komponen karet dan bukan karet yang mana memiliki komposisi berbeda pada masing-masing pohon.
Komposisi lateks tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang paling berperan adalah faktor lingkungan dan faktor genetik Dalimunthe, 2004.
Penurunan kondisi fisiologis tanaman karet dapat diketahui dengan mengamati kadar karet kering lateks dan diagnosis lateks. Bila terjadi cekaman
eksploitasi yang berat, maka kadar karet kering lateks akan menurun secara drastis. Kadar sukrosa lateks berkaitan erat dengan penerapan eksploitasi terhadap
tanaman karet karena hasil fotosintesis yang ditranslokasikan kebagian tanaman yang lain dalam bentuk sukrosa. Fosfat anorganik merupakan indikator aktifitas
metabolik yang menggambarkan kemampuan tanaman karet untuk mengubah sukrosa menjadi partikel karet didalam lateks Junaidi et al., 2010.