50
BAB VI. PEMBAHASAN
VI.1 IMPLEMENTASI SISTEM
Implementasi sistem merupakan tahap akhir dalam perancangan sistem informasi. Pada tahap ini rancangan sistem yang telah disusun sebelumnya diubah ke dalam perangkat lunak, melalui bahasa
pemograman. Objek-objek yang akan ikut berperan dalam sistem diidentifikasi lebih lanjut dan dinormalisasi agar sesuai dengan keadaan nyatanya. Hal ini dilakukan agar database dalam sistem
juga berjalan dengan baik, tidak bertabrakan satu sama lain. Tahap implementasi sistem untuk Triport 0.1 memiliki tiga tahapan, yaitu:
VI.1.1 Transformasi Desain
Triport 0.1 dibuat sebagai program untuk mendukung proses perencanaan distribusi dan transportasi industri, dimana pada penelitian ini didesain langsung untuk produk ban yang diproduksi
dan diatur manajemennya oleh PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Paket program dibuat dalam bahasa Indonesia dan beberapa istilah asing yang biasa digunakan dalam supply chain management.
Pembuatan Triport 0.1 menggunakan perangkat lunak Visual Basic 6.0 sebagai desain Graphic User Interface GUI. Manajemen basis data dari paket program ini terhubung langsung dengan database
pada MySQL yang dihubungkan dengan Open Database Connection ODBC.
VI.1.2 Pembuatan Perangkat Lunak
Tahap pertama untuk membuat paket program Triport 0.1 adalah membuat database pada MySQL sesuai dengan rancangan pada diagram kelas. Diagram kelas akan diubah bentuk menajdi
conceptual data model CDM untuk menjelaskan bagaimana data diperlakukan dalam sistem. CDM untuk paket program Triport 0.1 dapat dilihat pada Lampiran11. Penggambaran objek nyata yang akan
dipergunakan pada Triport 0.1 didapatkan dari generating CDM ke dalam physical data model PDM. Pada PDM semua objek telah mengalami normalisasi dan siap dibentuk ke dalam database.
Melalui fasilitas dalam Power Designer 15.3 dan perantara ODBC, database dibuat langsung dan tersimpan dalam MySQL. PDM untuk Triport 0.1 dapat dilihat pada Lampiran 12.
Pada pembuatan paket program Triport 0.1, setelah database selesai dibuat, dilakukan pembuatan coding. Coding dibuat berdasarkan kelas-kelas yang telah didesain sebelumnya. Setiap
kelas memiliki atribut dan operasi, dimana setiap operasi pasti akan melakukan perintah tertentu. Setiap operasi pada masing-masing kelas kemudian dihubungkan untuk membentuk kesatuan sistem.
Semua input, proses, dan output yang terjadi dalam kelas langsung terhubung pada database sebagai media penyimpanan data.
Paket program hanya dapat digunakan jika terdapat media komunikasi antar pengguna dan sistem. Media ini dikenal dengan sebutan pengguna interface. Setiap objek atau kelas yang dibentuk
juga dilengkapi dengan user interface, didesain menggunakan bantuan perangkat lunak Visual Basic 6.0 dengan menggunakan kolaborasi dari berbagai komponen. Triport 0.1 memiliki jumlah form yang
cukup banyak. Setiap pengguna memiliki tampilan user interface sendiri dan sesuai untuk melakukan aktivitasnya. Struktur user interface untuk Triport 0.1 dapat dilihat pada Lampiran 13.
51 Triport 0.1 tidak langsung tertutup bagi pengguna yang tidak terdaftar, pengguna tidak terdaftar
dapat memasuki sistem dan melihat halaman awal Triport 0.1. Menu yang dapat diakses oleh pengguna tidak terdaftar hanya menu Help dan form untuk login. Setelah pengguna login dan
termasuk ke dalam salah satu pengguna sistem, maka menu utama untuk pengguna tersebut akan terbuka. Sesuai yang sudah dijelaskan pada pemodelan sistem, Triport 0.1 digunakan oleh beberapa
jabatan yang berperan dalam perencanaan distribusi dan transportasi, yaitu: perencana distribusi, perencana transportasi, pengontrol persediaan, dan pengawas manajemen distribusi dan transportasi.
Setiap jabatan memiliki peranan masing-masing dan tidak dapat mengakses menu untuk jabatan lainnya. Perencana distribusi dapat membuka menu distribution planning dan decision tree.
Distribution planning mencakup form untuk memasukkan data sales order, perhitungan distribution requirements planning DRP, melihat struktur bill of distribution BOD, dan melihat summary of
DRP yang sekaligus menunjukkan shipping plan perusahaan per hari. Perencana distribusi juga dapat melihat proses penyusunan rules pengantaran produk pada menu decision tree. Pertama-tama
perencana distribusi dapat melihat atribut yang diperhitungkan dalam decision tree beserta isi dari setiap atribut. Informasi ini dapat dilihat pada tahap preprocessing data. Perhitungan decision tree
dengan basis perhitungan entropi dapat dilihat pada menu detree calculation dan divisualisasikan pada menu visualize tree. Berdasarkan tree tersebut disusun rules untuk pengantaran produk. Pada
penelitian ini atribut yang diperhitungkan ada empat, yaitu: Jenis kendaraan, jumlah muatan, pengantar produk pembawa, dan tujuan pengiriman.
Menu untuk perencana transportasi merupakan lanjutan dari proses distribution planning. Hasil akhir pada sebuah proses perencanaan distribusi adalah total jumlah produk yang harus dikirim ke
tujuan tertentu pada periode waktu tertentu. Perencana transportasi menentukan pengantar produk untuk mengirimkan produk, dilakukan pada form Pengantar Produk pembawa dan didasarkan pada
rules dari decision tree. Proses berikutnya yang dilakukan oleh perencana transportasi adalah penentuan jalur pengiriman. Teknik yang digunakan untuk pemilihan jalur adalah minimum spanning
tree MST dan dapat dilihat oleh perencana transportasi pada form MST. Keseluruhan rencana distribusi dan transportasi terangkum dalam transportation planning pada form transportation plan.
Tidak hanya membantu perencanaan distribusi dan transportasi, Triport 0.1 juga memperhatikan stok produk pada warehouse. Jumlah stok akan diperhitungkan dalam perencanaan
distribusi. Jumlah produk yang tersedia di warehouse harus sesuai dengan produk yang dibutuhkan. Pemasukkan data jumlah produk ini dilakukan oleh pengontrol persediaan dalam form receiving
product, dan rekapitulasinya dapat dilihat pada form stock product. Paket program Triport 0.1 tidak memiliki posisi administrator secara khusus, karena semua sistem kendali administrator dapat diakses
oleh SP. Pengawas manajemen distribusi dan transportasi bertugas untuk memasukkan semua data informasi perusahaan. Data tersebut adalah data distributor, pengantar produk, regional WHS, jarak
antar gudang regional, jenis kendaraan dan data pengguna sistem. Proses pembuatan sistem Triport 0.1 juga mencakup pengujian testing untuk meminimalkan
kesalahan yang terjadi, baik kesalahan pengkodean syntax error atau kesalahan logika semantic logical error. Kemudian untuk memastikan hasil keluaran sistem, dilakukan proses verifikasi
menggunakan data riil di lapangan yang diambil langsung dari PT. Goodyear Indonesia, Tbk.
VI.2 TAMPILAN PAKET PROGRAM