BAN Distribution And Transportation Planning Using Classification Technique To Support Implementation Of Supply Chain Management

23 7. Component diagram diagram komponen 8. Deployment diagram diagram penyebaran 9. Collaboration diagram diagram kolaborasi Konsepsi dasar diagram-diagram di atas adalah: Tabel 1. Konsepsi Dasar Diagram UML Area Utama Tampilan Diagram Konsep Utama Struktural Statis Kelas Kelas, Asosiasi, Generalisasi, Ketergantungan, Realisasi, Tampilan Antarmuka Kasus Kasus Kasus, Aktor, Asosiasi, Perpanjangan, Keanggotaan, Generalisasi Kasus Implementasi Komponen Komponen, Tampilan Antarmuka, Ketergantungan, RealisasiRealisasi Penyebaran Penyebaran Node, Komponen, Ketergantungan, Lokasi Dinamis Keadaan Sitem Keadaan Keadaan, Kejadian, Transisi, Aksi Aktivitas Aktivitas Keadaan, Aktivitas, Kelengkapan Transisi, Penggabungan Interaksi Urutan Interaksi, Objek, Pesan, Aktivasi Kolaborai Kolaborasi, Interaksi, Aturan Kolaborasi, Pesan Manajemen Model Manajemen Model Kelas Paket, Sub sitem, Model Perpanjangan Semua tampilan Semua diagram Kendala, Stereotipe, nilai tag Sumber: Munawar 2005 Namun dalam prakteknya tidak semua diagram harus dibuat, tergantung pada kompleksitas perangkat lunak yang akan dibuat Dharwiyanti dan Wahono 2003.

II.5 BAN

Ban merupakan produk olahan karet alam yang digunakan sebagai bantalan antara kendaraan dan jalanan. Kegunaan ban adalah untuk memperkecil gesekan antara velg dan jalanan, menjaga kendaraan untuk tetap bisa berjalan dalam keadaan basah, bersalju, ataupun kering. Ban akan menciptakan keseimbangan lateral pada kendaraan sehingga dapat berjalan dengan baik. Ban yang diproduksi oleh PT. Goodyear Indonesia memiliki beberapa keunggulan, yaitu: Gesekan yang sangat kecil dengan jalan sehingga mengurangi abrasi pada ban, tahan lama, berjalan stabil pada kondisi jalan yang tidak teratur, mendukung steering response, memiliki resistensi rendah, dan terasa empuk saat dikendarai. Pembuatan ban mobil ini menggunakan bahan baku karet alam, karet sintetis, carbon black, minyak, bahan kimia, bead wire, dan tire cord. Tahap pertama karet alam, karet sintetis, minyak, carbon black, dan campuran bahan kimia akan dimasak dalam suhu tinggi agar meleleh dan langsung dibentuk lembaran. Lembaran karet tersebut akan dipotong sesuai dengan ukuran ban yang diinginkan. Sebagian hasil pelelehan karet ini digunakan untuk melapisi tire cord, dan akan menjadi tapak ban paling luar. Hasil potongan kemudian disusun berlapis, dengan kerangka bead wire di kanan kirinya. Hasil dari pelapisan ini dinamakan green tires, sebuah ban yang masih polos tidak memiliki mal apapun di sisi luar. Tahap terakhir, ban akan dicetak sesuai mal, menggunakan alat boom press. 24 Bentuk mal menentukan pada jalanan seperti apa ban dapat berjalan dengan baik Saloka, 2011. Pengelompokkan ban berdasarkan kegunaannya adalah sebagai berikut: Tabel 2. Pengelompokkan Ban berdasarkan Kegunaan Sumber: PT. Goodyear Indonesia, Tbk 2010 Perusahaan ini juga sudah memberikan identitas pada setiap produk yang diproduksi. Pemberian identitas berguna untuk menelusuri produk jika sudah sampai ke luar pabrik. . Identitas ini terukir langsung pada bagian side wall dari sebuah ban yang terdiri atas: Tire Width adalah lebar penamapang dari ban yang bersentuhan dengan jalan Height Ratio, merupakan perbandingan antara tire width dan section height atau dikenal dengan lebar ban dari velg sampai ke atas Tire Construction, menunjukkan jenis ban tersebut, radial atau ligh truck Rim Diameter, diameter velg yang harus digunakan untuk ban tersebut Load Index, mernunnjukkan berat maksimum yang diperkenankan untuk ban tersebut misal: load index 89 maka setiap ban hanya dapat menopang berat 580 kg Speed Index, menunjukkan kecepatan maksimum yang mampu dilakukan oleh ban. Misal: speed index H maka kecepatan maksimumnya hanya 210 kmjam. Selain itu, setiap ban akan memiliki tag tersendiri, yang menunjukkan kapan ban diproduksi, yang disebut dengan serial week. Ban meskipun seperti terlihat benda kuat yang dapat tersimpan lama, namun ban juga harus sudah dipakai oleh konsumen sebelum berumur 2 tahun. Ban dengan umur lebih dari 2 tahun, akan retak-retak bagian telapaknya dan merembet kelapisan di bawahnya, dan sudah termasuk barang rusak yang tidak bisa dijual. Oleh karena itu prinsip first in first out FIFO harus tetap dijalankan pada industri ban Saloka 2011. Proses pembuatan ban secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pencampuran Ban Pembuatan ban radial dimulai dengan mempersiapkan berbagai jenis bahan mentah, seperti pigmen, zat-zat kimia, kurang lebih 30 jenis karet berbeda, benang-benang, kawat bermanik-manik bead wire, dan sebagainya. Proses lalu dimulai dengan mencampurkan bahan- bahan dasar karet dengan oli proses, karbon hitam, pigmen, anti oksidan, akselerator, dan berbagai zat tambahan lainnya. Masing-masing dari bahan ini menambahkan sifat tertentu dari campuran compound ini. Semua bahan ini diaduk dalam mesin mixer yang dinamakan banbury. Mesin ini bekerja dengan suhu yang tinggi. Bahan campuran yang panas, hitam, dan lembek ini diproses berulang kali. Segmentasi Konstruksi Kategori Aplikasi Umum Passenger Radial Sedan, Van High Performance HP Sedan Ultra High Performance UHP Sedan Ultra Light Truck ULT Radial Minivan Light Truck LT Radial Jeep ULT Bias Angkot LT Bias Truk Sedang Bias MediumMedium Commercial Truck MCT Truk Besar Off The Road OTR Alat Berat Farm Tire Traktor Radial MCT Radial Trailer, Bus Commercial Bias Radial Consumer 25 2. Pencetakan Ban Setelah itu karet ini didinginkan ke dalam beberapa bentuk. Biasanya diproses menjadi lembaran-lembaran, lalu dibawa ke mesin ekstruder. Kilang ini memasukkan karet diantara pasangan penggulung roller yang berulang-ulang sehingga menjadi komponen-komponen ban. Mereka lalu dibawa dengan ban berjalan lalau menjadi dinding samping, telapak, ataupun bagian lain dari ban. Ada beberapa jenis karet yang melapisi rajutan benang yang akan menjadi badan dari ban. Rajutan ini datang dalam rol-rol yang besar dan mereka juga sama pentingnya dengan campuran karet yang dipakai. Berbagai jenis benang dipakai, setiap benang memiliki fungsi yang berbeda- beda terutama dalam hal kekuatannya. Benang yang sering digunakan adalah polyester, rayon, atau nylon. Ban dengan jenis penggunaan kendaraan penumpang terbuat dari benang polyester. 3. Kawat Pengikat Bead merupakan sebuah komponen berbenuk gulungan yang terbentuk dari kawat baja. Komponen ini terdiri dari kawat baja high-tensile yang berfungsi sebagai tulang ban yang akan menempel pada pinggiran velg mobil. Kawat baja tersebut diselaraskan dengan pita yang dilapis dengan karet untuk pelekat, kemudian digulung dan diikat untuk selanjutnya disatukan dengan bagian ban lainnya.Ban-ban radial dibuat menggunakan satu atau dua mesin ban. Di bagian dalam sekali dari ban ada dua lapis karet lembek sintetis yang disebut innerliner. Lapisan-lapisan inin akan mengurung udara dan membuat ban menjadi tubeless. 4. Lapisan Kemudian ada dua lapisan rajutan ply. Dua strip yang dinamakan apex membuat kaku area di atas bead, lalu ditambahkan sepasang strip chafer, dinamakan demikian karena keduanya mencegah kerusakan yang disebabkan oleh gesekan velg terhadap ban. Mesin perakit ban membentuk ban-ban radial menjadi bentuk yang sudah sangat dekat dengan dimensi final untuk memastikan bahwa semua komponen yang berjumlah banyak itu berada dalam posisi yang tepat sebelum ban masuk ke mesin pencetak. 5. Telapak Ban Ban kemudian ditambahnkan sabuk baja yang digunakan untuk kebocoran dan menekan telapak ban ke permukaan jalan. Telapak ban adalah bagian terkahir yang dipasang, setelah sebuah pemutar otomatis menjepit semua komponen menjadi satu bagian yang saling menempel kuat maka ban sudah disebut sebagai green tire. 6. Pematangan atau Pemasakan Ban Alat penekan curing memberi bentuk final ban serta pola telapaknya. Alat yang digunakan untuk mencetak bentuk telapak ban ini disebut mold. Cetakan ini dilengkapi dengan pola telapak, kode-kode di dinding samping sebagaimana diwajibkan oleh peraturan yang belaku. Ban dipanaskan dalam temperatur lebih dari 300 derajat selama 12-25 menit tergantung ukurannya. Begitu mesin cetak terbuka, ban akan keluar dari cetakannya dan langsung jatuh ke ban berjalan yang akan membawanya ke bagian fininsh dan inspeksi terakhir. 7. Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan untuk memeriksa ban yang memiliki kecacatan, walaupun hanya cacat sedikit, ban langsung ditolah reject. Sebagian dari cacat bisa dideteksi hanya dengan mata dan tangan pemeriksa yang sudah terlatih, sebagian lagi baru bisa ditemukan menggunakan mesin-mesin khusus. Inspeksi tidak hanya dilakukan pada permukaan saja, ada ban yang ditarik dari lini produksi dan diperiksa denan X-ray untuk mendeteksi kelemahan-kelemahan yang tersembunyi atau kerusakan-kerusakan internal. Di samping itu, para teknisi pengendalian mutu secara rutin 26 membongkar ban yang diambil secara acak untuk mempelajari setiap detail dari konstruksinya yang mempengaruhi performa, kenyamanan, dan keselamatan produksi. Tahapan lengkap proses produksi ban di PT. Goodyear Indonesia, Tbk dapat dilihat pada Lampiran 1.

II.6 PENELITIAN TERDAHULU