USE CASE DIAGRAM DIAGRAM KASUS

45 BAB V. PEMODELAN SISTEM Pemodelan adalah gambaran dari realita yang sederhana dan dituangkan dalam bentuk pemetaan dengan aturan tertentu. Pemodelan dapat menggunakan bentuk yang sama dengan realitas atau teknik lain yang menyerupai bentuk aslinya. Pada dunia perangkat lunak sistem informasi juga diperlukan pemodelan. Pemodelan perangkat lunak digunakan untuk mempermudah langkah berikutnya dari pengembangan sistem informasi. Pemodelan sistem untuk Triport 0.1 menggunakan teknik unified modeling language UML, seperti yang telah dijabarkan pada bagian tinjauan pusataka, tidak semua diagram dalam UML harus dibuat untuk perancangan sistem. Kompleksitas sistem menjadi faktor untuk menentukan diagram apa saja yang harus dibuat. Triport 0.1 tidak memiliki struktur yang sangat kompleks, sehingga hanya dibentuk 4 buah diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram, statechart diagram, dan class diagram. Class diagram merupakan bagian paling penting dalam perancangan sistem, diagram ini selain menunjukkan atribut apa saja yang berperan, tetapi juga menunjukkan proses yang terjadi di dalamnya.

V.1 USE CASE DIAGRAM DIAGRAM KASUS

Pembuatan use case diagram berguna untuk mengetahui siapa saja aktor yang akan ikut seta dalam penggunaan sistem. Aktor dapat berupa pengguna akhir atau sistem lain yang ikut berperan dalam sistem. Diagram ini juga menggambarkan interaksi antara user dengn sistem dan bagaimana kebutuhan pengguna terhadap sistem. Use case diagram dapat digunakan sebagai prosedur awal pengujian sistem, membantu menyusun kebutuhan sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain, dan merancang test case semua fitur dalam sistem. Triport memiliki 4 pengguna utama yaitu perencana distribusi, perencana transportasi, pengontrol persediaan, dan supervisor. Setiap aktor memiliki peranannya masing-masing dalam sistem, dan satu sama lain tidak dapat mencampuri kegiatan aktor lainnya. Perencana distribusi bertugas untuk memasukkan data sales order dan menyusun bill of distribution BOD, data dari input tersebut akan langsung digunakan untuk menyusun distribution requirements planning DRP, kemudian sistem akan menghitung decision tree, hasil dari proses ini berupa rules yang digunakan untuk menyusun shipping plan. Perencana transportasi bertugas untuk menentukan pengantar produk yang akan digunakan untuk pengiriman produk, serta memasukkan data delivery monitoring untuk setiap shipping plan. Data delivery monitoring yang dimasukkan oleh perencana transportasi akan menjadi source data untuk menghitung decision tree. Data informasi mengenai perusahaan dimasukkan oleh supervisor, data tersebut berupa data produk, distributor, pengantar produk, jenis kendaraan, gudang regional, jarak antar gudang regional, dan data pengguna beserta jabatannya. Kedudukan supervisor dalam sistem ini sama dengan administrator sistem. Supervisor dan administrator dan mengakses semua proses dsistem. Triport 0.1 tidak hanya memberikan perencanaan distribusi dan transportasi tetapi juga mengontrol stok produk pada gudang. Aktor yang berperan untuk memasukkan data produk yang masuk ke dalam gudang adalah seorang pengontrol persediaan. Pengontrol persediaan tidak dapat mengakses menu untuk aktor lainnya, begitu juga untuk perencana distribusi dan perencana transportasi. Pada Lampiran 2 dapat dilihat border ruang lingkup antar pengguna, hanya aktivitas dalam masing-masing border yang dapat dilakukan oleh aktor. Salah satu bagian penting dalam Triport 0.1 adalah pengelolaan database, setiap database yang terbentuk akan berhubungan dengan database lain dan distribusikan sesuai alur yang telah dirancang. 46 Triport 0.1 menggunakan MySQL sebagai database untuk menyimpan data tersebut diwakili oleh aktor DBMS . DBMS bukan merupakan pengguna sistem secara langsung melainkan sistem lain yang ikut berperan dalam sistem.

V.2 ACTIVITY DIAGRAM DIAGRAM AKTIVITAS