17 dapat memberikan klasifikasi pada data baru dengan menerapkan aturan-aturan yang diperoleh dari
data lama. Algoritma yang akan digunakan untuk mempermudah penentuan pengantar produk adalah pohon keputusan decision tree, yaitu teknik untuk mengubah data menjadi pohon keputusan dan
aturan-aturan rules. Pohon keputusan akan memperlihatkan faktor-faktor kemungkinan atau probabilitas yang akan mempengaruhi alternatif keputusan, disertai dengan estimasi hasil akhir yang
akan didapat jika alternatif keputusan diambil Sulianta dan Juju 2010. Penggunaan algoritma pohon keputusan akan mempermudah perusahaan untuk menentukan siapa pengantar barang yang harus
dipilih untuk mengirim produk ke tujuan tertentu sehingga produk akan sampai tepat waktu. Pemilihan pengantar produk yang tepat harus dibarengi dengan penentuan rute perjalanan,
karena pengantar akan mengunjungi lebih dari satu tujuan. Rute perjalanan sendiri ditentukan dengan teknik Minimum Spanning Tree MST. MST merupakan teknik untuk mencari rute dengan bobot
terendah dalam sebuah perjalanan, sehingga biaya transportasi dapat diminimumkan. Bobot dalam MST akan diambil dari jarak antar setiap kota tujuan. Diharapkan teknik-teknik ini akan membantu
proses perencanaan distribusi dan transportasi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen rantai pasok pada industri, sehingga perusahaan dapat memenangkan kompetisi bisnis di
industri sejenis.
I.2 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Membuat bill of distribution BOD serta menyusun distribution requirements planning
DRP. 2. Mendapatkan pola penentuan transportasi produk dalam perusahaan agroindustri dengan
menggunakan teknik kalsifikasi dengan algoritma pohon keputusan decision tree. 3. Menetapkan rute transportasi yang optimal dengan teknik minimum spanning tree MST.
4. Menyusun perencanaan distribusi dan transportasi dengan menerapkan ketiga teknik di atas. Diharapkan penelitian tentang perencanaan distribusi dan transportasi dengan teknik data
mining ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya industri yang berkaitan langsung dengan perencanaan distribusi fisik dalam jaringan rantai pasoknya.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penelitian ini meliputi penggalian data penggiriman produk akhir dari gudang pusat sampai ke distributor menggunakan teknik penggalian data klasifikasi dengan algoritma
decision tree. Data yang diambil meliputi jumlah dan jenis produk, daerah tujuan pengiriman, pengantar produk dan kendaraan yang digunakan. Data akan digunakan untuk menentukan rules
pengiriman produk agar sampai ke distributor pada waktu yang tepat. Data dikumpulkan dari sebuah perusahaan pengolah karet alam menjadi ban mobil, yaitu PT. Goodyear Indonesia, Tbk. Penulis
membatasi ruang lingkup distribusi dan transportasi produk hanya pada Pulau Jawa untuk jenis produk lokal.
Penelitian ini mencoba untuk menerapkan tiga teknik baru dalam pelaksanaan distribusi dan transportasi perusahaan, yaitu teknik Distribution Requirements Planning DRP dan Minimum
Spanning Tree MST yang didukung dengan teknik klasifikasi untuk mendapatkan aturan pemilihan pengantar produk. Dampak utama dari penerapan metode-metode tersebut adalah pengurangan biaya
distribusi dan transportasi.
18
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 MANAJEMEN RANTAI PASOK
Manajemen rantai pasok merupakan sebuah pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari pemasok, manufaktur, pengecer hingga pada konsumen akhir. Setiap komponen tersebut tersusun
dalam sebuah organisasi yang menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada pelanggan. Layaknya sebuah organisasi, setiap bagian di dalamnya akan saling berhubungan untuk mencapai satu tujuan
yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan penyaluran barang Indrajit dan Djokopranoto 2002.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dinyatakan bahwa rantai pasok adalah jaringan logistik. Pada hubungan ini, ada beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan dengan
kepentingan yang sama, yaitu pemasok, manufaktur, distributor, pengecer dan pelanggan. Rantai pasok pada hakikatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu upstream dan
hilir downstream, dalam proses dan kegiatan yang berbeda dan menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa di tangan pelanggan akhir Indrajit dan Djokopranoto 2002.
Prinsip utama dalam manajemen rantai pasok ialah mencipatakan sinkronisasi aktivitas- aktivitas yang beragam dan membutuhkan pendekatan holistik. Prinsip mengintegrasi aktivitas-
aktivitas dalam rantai pasok ialah untuk menciptakan sebuah resultan besar bukan hanya untuk tiap anggota sistem tetapi untuk keseluruhan sistem. Kunci kesuksesan dalam pelaksanaan manajemen
rantai pasok adalah adanya saling ketergantungan, kepercayaan, komunikasi yang terbuka, dan keuntungan bersama. Hal ini berkaitan dengan hubungan para pemain utama dengan pelaku lainnya
yang dapat saling terhubung dari pemasok hingga konsumen akhir Simchi et al. 2000. Persaingan pasar yang ketat dapat dimenangkan bila rantai pasok sebuah perusahaan dapat
menyediakan produk dengan harga murah, berkualitas, tepat waktu dan bervariasi. Hal ini berkaitan dalam upaya pemenuhan kepuasan konsumen. Konsumen akan loyal untuk menggunakan produk jika
produk tersebut dapat memuaskan mereka, terutama dari hal harga, variasi dan kualitasnya. Ketiga hal ini juga tidak akan berpengaruh jika tidak dapat sampai ke tangan konsumen pada waktu yang tepat.
Tujuan utama pelaksanaan manajemen rantai pasok adalah untuk mengantarkan produk dengan kualitas baik dan harga sesuai pada waktu yang tepat kepada konsumen. Manajemen rantai pasok juga
ditujukan untuk mengefisienkan perjalanan logistik dari raw material sampai produk jadi agar biaya produksi dapat diminimasi Pujawan 2005.
Prinsip dasar manajemen rantai pasok meliputi 5 hal, yaitu: 1. Prinsip integrasi; elemen yang terlibat dalam manajemen rantai pasok merupakan satu
kesatuan. 2. Prinsip jejaring; semua elemen berada dalam hubungan kerja yang selaras.
3. Prinsip ujung ke ujung; proses produksinya mencakup elemen dari hulu ke hilir. 4. Prinsip saling tergantung; diperlukan kerjasama yang saling menguntungkan pada setiap
elemen untuk mencapai manfaat. 5. Prinsip komunikasi; keakuratan data menjadi penting dalam jaringan untuk menjalin
ketepatan informasi dan material Manajemen rantai pasok yang terintegrasi harus memiliki semua prinsip di atas, sehingga
aliran informasi dari satu elemen ke elemen lain tetap terjaga. Informasi merupakan bagian paling penting dalam pelaksanaan manajemen rantai pasok, semakin akurat informasi yang diperoleh maka
semakin baik kinerja manajemen rantai pasok sebuah perusahaan. Informasi yang baik ini juga harus
19 didukung dengan ketergantungan antar elemen sehingga kerjasama terjalin baik Said dan Ilham
2005. Aliran informasi dalam manajemen rantai pasok terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu: 1 Aliran
produk dan jasa flow of products and service; 2 Aliran uang flow of money; dan 3 Aliran dokumen flow of document. Keseimbangan aliran ketiga informasi ini membuat rantai pasok
berjalan dengan baik dan dapat memenuhi tujuan Indrajit dan Djokopranoto 2002. Salah satu kegunaan dari adanya aliran informasi adalah untuk menentukan jumlah persediaan pada waktu
tertentu untuk memenuhi permintaan konsumen. Manajemen persediaan menjawab pertanyaan berapa banyak persediaan yang perlu dicadangkan untuk mengatasi fluktuasi permintaan pelanggan dan
pengiriman pemasok. Ruang lingkup manajemen rantai pasok sangat luas, sehingga terbagi ke dalam 3 bagian besar,
yaitu: 1 Supply Chain Upstream, mengatur manajemen pengadaan dari pemasok raw materials sampai ke manufaktur; 2 Manufacturing, aliran informasi di dalam industri. Mengatur semua
aktivitas produksi dari bahan baku sampai produk jadi; 3 Supply Chain Downstream, mengatur manajemen distribusi dan transportasi, mulai dari produk keluar dari manufaktur sampai pengguna
akhir, bagian ini mencakup manajemen pergudangan yang juga mengatur persediaan di dalam gudang Waters, 2003.
Salah satu sistem yang dipakai dalam perencanaan distribusi adalah konsep Distribution Requirements Planning DRP, sistem ini mendorong persediaan dari pabrik ke gudang. Keputusan
penambahan kembali persediaan dilakukan di pabrik. Keuntungan dari sistem ini adalah tercapainya skala ekonomis pada manajemen gudang utama. DRP menentukan kebutuhan dari setiap gudang yang
tersusun dalam struktur distribusi perusahaan, sehingga didapatkan total produk yang harus tersedia pada periode waktu tertentu di gudang utama. Penyusunan DRP harus dilengkapi dengan pembuatan
Bill of Distribution BOD, sebuah metode untuk menggambarkan struktur distribusi perusahaan. Disusun secara hirarkis, sehingga permintaan dari struktur terendah akan dipertimbangkan dalam
struktur di atasnya Waters 2003. Perencanaan transportasi berhubungan langsung dengan perencanaan distribusi. Penelitian ini
mencoba untuk menerapkan pola pengiriman satu truk menuju banyak tujuan dengan menggunakan metode Minimum Spanning Tree MST. MST adalah sebuah pohon yang dapat didefinisikan dengan
sebuah graf. Graf berarah dan graf tidak berarah adalah subgraf yang setiap node atau simpulnya terkoneksi satu sama lain. Sebuah graf, dapat memberikan pohon rentang yang berbeda. Pada setiap
ruas edge, akan diberikan bobot untuk menentukan nilai edge tersebut dibanding dengan yang lain. Setiap bobot edge dibandingkan dengan bobot edge yang lain untuk menentukan arah simpul
berikutnya. Pemilihan simpul ini didasarkan pada jenis algoritma yang akan digunakan Pettie dan Ramachandran 2001. Algoritma yang digunakan dalam penilitian ini adalah Prims Algorithm, salah
satu algoritma dalam MST dengan mengambil satu titik terlebih dahulu sebagai titik awal keberangkatan. Prims cocok digunakan dalam perencanaan transportasi karena pasti titik awalnya
adalah gudang pusat, dan kemudian menuju ke setiap gudang regional Anonim, 2011.
1I.2 DATA MINING