37
BAB IV. ANALISIS SISTEM
IV.1 DESKRIPSI SISTEM
Perencanaan distribusi dan transportasi merupakan sebuah sistem kompleks yang diperlukan perusahaan untuk melengkapi manajemen rantai pasoknya. Distribusi dan transportasi berada pada
bagian paling akhir dalam rantai pasokan, mengatur manajemen aliran produk dari manufacture ke konsumen akhir. Setiap perusahaan menginginkan sistem distribusi dan transportasi dengan biaya
murah, kualitas produk terjaga, dan sampai di tujuan tepat waktu. Diperlukan sebuah sistem yang dapat mempermudah manajemen tersebut, agar kinerja rantai pasok semakin baik.
Triport 0.1 merupakan sistem untuk mengatur manajemen distribusi dan transportasi dengan menerapkan teknik penggalian data pada finished product delivery. Sistem ini akan membentuk rules
agar pengantaran produk selalu sampai tepat waktu di tujuan. Rules yang terbentuk akan terus diperbaharui sesuai jumlah data yang masuk ke dalam basis data sistem. Triport 0.1 mencakup
manajemen penggudangan industri, memperhitungkan jumlah produk yang masuk, stock in hand, dan produk keluar. Manajemen distribusi pada sistem ini menggunakan teknik Distribution Requirements
Planning DRP, sehingga industri dapat merencanakan berapa jumlah produk di gudang dalam periode waktu tertentu. Struktur distribusi industri yang bertingkat juga dapat diaplikasikan dalam
sistem menggunakan teknik Bill of Distribution BOD. Manajemen tranportasi yang dilakukan Triport 0.1 mencoba untuk menentukan rute paling optimal yang akan dilewati truk pengantar, dengan
teknik Minimum Spanning Tree MST dimana bobot yang dipakai adalah jarak antar kota tujuan. Informasi yang dibutuhkan dalam manajemen penggudangan adalah aliran produk yang masuk
dan keluar gudang. Manajemen distribusi memerlukan data permintaan produk setiap distributor yang harus dimasukkan sebulan sebelum pengiriman. Sistem tidak melakukan peramalan permintaan setiap
distributor, tetapi langsung memasukkan order dari distributor. Data setiap distributor juga akan dipertimbangkan mulai dari cakupan gudang regional sampai lead time. Manajemen transportasi
memerlukan data jarak antar gudang regional yang digunakan sebagai bobot untuk perhitungan MST. Sumber data diambil dari PT. Goodyear Indonesia, Tbk, pada bagian finished goods warehouse
yang manajemennya ditangani oleh PT. Kamadjaja Logistic, sedangkan data jarak antar gudang regional diambil menggunakan Google Maps dan sumber-sumber data lainnya.
IV.2 KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM