.Zona Integratif Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan

4.8 .Zona Integratif Perencanaan Lanskap Agrowisata Berkelanjutan

Zona pengembangan perencanaan lanskap wisata di kawasan Guunung Leutik diperoleh dari hasil tumpang susun overlay dari peta kesesuaian lingkungan pertanian, peta potensi pengembangan wisata pertanian, dan peta akseptibilitas masyarakat. Tujuan zonasi adalah untuk menentukan pengembangan dan penataan kawasan wisata. Berdasarkan hasil analisis, area Gunung Leutik merupakan zona sangat potensial untuk dikembangkan sebagai wisata pertanian berkelanjutan. Selain memenuhi persyaratan ekologis, memiliki ketersediaan obyek dan atraksi wisata serta alam yang indah, masyarakat disekitar desa ini juga bersedia untuk menerima pengembangan wisata didaerahnya. Lahan unit I dan II serta perkampungan gunung Leutik merupakan daerah potensial sebagai penyangga dan pendukung wisata pertanian berkelanjutan. Konsep pengembangan perencanaan berupa zonasi yang dikembangkan berdasarkan hasil dari analisis kelayakan agrowisata. Zonasi terbagi atas tiga zona utama yaitu, zona sangat potensial, potensial dan kurang potensial Gambar 20. Zona Pengembangan Wisata Pertanian Berkelanjutan meliputi : 1. Zona Pengembangan Wisata Sangat Potensial. Zona ini kemudian dikembangkan menjadi kawasan untuk menampung semua aktifitas dan fasilitas wisata karena merupakan zona yang memenuhi persyaratan tertinggi sebagai kawasan wisata. 2. Zona Pengembangan Wisata Cukup Potensial.Zona ini kemudian dikembangkan menjadi kawasan untuk menampung aktifitas dan fasilitas wisata tertentu. 3. Zona Pengembangan Wisata Kurang Potensial. Zona ini kemudian dikembangkan menjadi zona tanpa ada aktifitas dan fasilitas didalamnya kecuali fasilitas pengelolaan khususnya untuk konservasi. Berdasarkan hasil kesesuaian kawasan pertanian diatas, maka pengembangan berikutnya akan dilakukan mulai dari zona sangat potensial. Pada zona pengembangan wisata sangat potensial ini, kondisi ekologisnya sesuai untuk wisata, ketersediaan obyek dan atraksi wisata juga mendukung, dengan adanya spot-spot tertentu sebagai point untuk melihat keindahan alam pertanian. 69 Gambar 20. Pengembangan Agrowisata

4.9 Konsep Perencanaan