Konsep Objek Wisata Pertanian

4.9.4 Konsep Objek Wisata Pertanian

Konsep Wisata Kampung Gunung Leutik mengutamakan kepada keasrian dan keterjagaan budaya serta kearifan lokal masyarakat yang tercermin dari pola kehidupan dan aplikasi teknologi tradisional dalam pengupayaan budidaya pertanian kompleks. Pengembangan wisata desa adalah suatu upaya pengembangan objek dan atraksi wisata berbasis pertanian. Keberadaan desaperkampungan disekitar kawasan Gunung Leutik merupakan suatu potensi bagi pengembangan kawasan agrowisata berkelanjutan. Keberadaan perkampungan tersebut merupakan suatu potensi yang disebut sebagai agrosociety yang memiliki khasanah budaya lokal kuat sebagai pencerminan kawasan pertanian. Atraksi yang dapat dikembangkan adalah tracking desa untuk melihat karakter lanskap pertanian khas Jawa Barat. Objek kunjungan tidak semata pertanian tetapi juga industri dalam skala rumah tangga yang berbasis pada pengolahan hasil pertanian seperti penggilingan padi, pengolahan tahu, serta unit usaha kecil lainya seperti kerajinan tangan dari sumberdaya pertanian dan alam disekitar. Penataan trek wisata kampung perlu dilakukan untuk memberikan interpretasi tapak yang optimal dan memberikan pengalaman kepada pengunjung tentang suasana lingkungan alami perdesaan di Jawa Barat. Selain penataan trek, pengembangan objek wisata berbasis pertanian di sekitar Kawasan Gunung Leutik diarahkan kepada pengembangan pengalaman berbasis sensori panca indera. Seperti tersaji pada Gambar 28. Pengalaman berbasis sensori dapat dikembangkan melalui pembentukan suasana perdesaan dan pesantren yang memberikan pengalaman berbeda berupa sensori sentuhan, penciuman, suara dan penglihatan. Sensori sentuhan dapat dikembangkan melalui penglaman berjalan di pematang sawah dan pengalaman bersentuhan langsung dengan sungai serta kawasan alami lainya. Sensori penciuman dapat dibentuk oleh karakter kawasan perdesaan yang memiliki nuansa alami dengan sensasi bau alami yang berbeda dengan lingkungan perkotaan. Sensasi bau tersebut didominasi oleh sensasi bauan yang ditimbulkan oleh lingkungan sungai, dedaunan, tanah, sawah, perternakan, perikanan darat, permukiman dan alam. Sensori suara lingkungan perdesaan dan pertanian yang didominasi oleh suara lingkungan alam seperti suara gemuruh sungai, suara binatang kodok dan serangga yang khas alam perdesaan, suara khas dari kawasan pesantren merupakan suatu potensi untuk pengembangan sensasi pengalaman experience sensation. Lingkungan perdesaan dan pertanian yang dominan dengan hijauan dan vegetasi juga memberikan kesegaran pandangan yang berpengaruh terhadap relaksasi tubuh dan penglihatan. Sensasi pandangan yang berbeda merupakan suatu hal yang paling mudah namun efisien berkaitan dengan upaya relaksasi dan termasuk kepada rekreasi alam. Pada dasarnya, konsep pengembangan objek daerah tujuan wisata berbasis pertanian di kawasan Gunung Leutik Bogor ini dititikberatkan pada tiga parameter utama yaitu, kawasan pertanian budidaya pertanian,perikanan,peternakan dan perkebunan, lingkungan pendidkan pesantren, dan lingkungan agrosociety perkampungan. Konsep pengembangan objek daerah tujuan wisata berdasarkan tiga lingkungan berbeda diterjemahkan pada zonasi ruang menjadi dua ruang utama yaitu zona ecofarm dan techno farm. Zona eco farm terbagi atas budi daya tanaman tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan tanaman hortikultura, budi daya ternak dan budi daya perikanan. Zona techno farm terbagi atas area processing pengolahan hasil pertanian budidaya tanaman, ternak dan ikan. 84 Gambar 28. Konsep Objek Wisata

4.9.5 Konsep Aktivitas Wisata