Topografi Kemiringan Lahan Aspek Fisik Biofisik

Berdasarkan data iklim pada Tabel 4 di atas menunjukan bahwa lokasi memiliki rata-rata curah hujan yang tergolong Bulan Basah BB di atas 200 mm per bulan. Kelembaban yang tergolong nyaman bagi pengunjung wiasata Agro, namun perlu diwaspadai rata-rata curah hujan yang tinggi setiap bulan menunjukkan keterbatasan waktu kunjungan. Perlu diantisipasi bentuk wisata yang dapat menjadi alternatif saat hujan berada di dalam indoor ataupun adanya naungan shelter yang memungkinkan untuk tempat berteduh baik untuk musim hujan maupun panas di obyek-obyek wisata yang direncanakan. Selain itu perlu dipertimbangkan pemilihan komoditi yang sesuai dengan keadaan iklim lokasi.

4.2.2 Topografi

Kawasan Gunung Leutik memiliki bentukan wilayah yang beragam mulai dari datar, bergelombang sampai berbukit, dengan ketinggian antara 156– 188 mdpl. Puncak Gunung Leutik merupakan titik tertinggi pada area perencanaan, sedang sungai Cinangneng dan Sungai Ciampea yang melintasi tapak merupakan area terendah. Peta topografi kawasan lebih ditail sebagaimana terlampir pada Gambar 14.

4.2.3 Kemiringan Lahan

Gambar 15 memperlihatkan peta kemiringan tapak. Dari peta ini diketahui bahwa area perencanaan didominasi lahan dengan kelas kemiringan 0 – 3 sebesar 22.56, kelas kemiringan 3-8 sebesar 24.89 dan kelas kemiringan 15 - 25 sebesar 16 dari luas tapak. Sisanya lahan dengan kemiringan 25-35 dan 35 masing-masing terdapat 9.51 dan 5.34 dari luas tapak. Lereng curam sampai curam. Dalam Tabel 10 dan Tabel 11 memperlihatkan prosentase kemiringan lahan dan diskripsi peruntukannya. Tabel 10. Persentase kemiringan lahan Persentasi Kemiringan Jenis Kemiringan Unit 1 Unit 2 Unit 3 Total m 2 m 2 m 2 m 2 0-3 Datar 63,050 3,018 27,485 93,553 22,6 3-8 Landai 5,065 12,329 72,404 89,798 21,66 8-15 Bergelombang 12,251 65,904 25,049 103,204 24,89 15-25 Agak Curam 11,425 35,418 19,479 66,349 16,00 25-35 Curam 9,263 29,286 889 39,438 9,51 35 Sangat Curam 17.173 4.946 43 22.162 5.34 Total 118.254 150.901 145.349 414.504 100 Sumber: Nasrullah 2010 Gambar 14: Peta Topografi JudulPenelitian PERENCANAANLANSKAPAGROWISATA BERKELANJUTANKAWASANWISATA GUNUNGLEUTIKBOGOR JudulGambar: PETATOPOGRAFI Pembimbing: Dr.Ir.NizarNasrullah,MAgr Dr.Ir.ArisMunandar,MS Oleh: BUDIARJONO 50 100 200m DEPARTEMENARSITEKTURLANSKAP FAKULTASPERTANIAN INSTITUTEPERTANIANBOGOR 2011 41 JudulPenelitian PERENCANAANLANSKAPAGROWISATA BERKELANJUTANKAWASANWISATA GUNUNGLEUTIKBOGOR Pembimbing: Dr.Ir.NizarNasrullah,MAgr Dr.Ir.ArisMunandar,MS JudulGambar: PETAKEMIRINGANLAHAN Oleh: BUDIARJONO 50 100 200m DEPARTEMENARSITEKTURLANSKAP FAKULTASPERTANIAN INSTITUTEPERTANIANBOGOR 2011 0Ͳ3 3Ͳ8 8Ͳ15 15Ͳ25 25Ͳ35 35 LEGENDA: Gambar 15: Peta Kemiringan Lahan 42 Tabel 11. Kelas kemiringan beserta deskripsi peruntukan lahan Kelas Kemiringan Deskripsi Lahan 0 - 3 Pertanian dan pemukiman 3 – 8 Pertanian, perkebunan, peternakan, dan pemukiman 8 – 15 Perkebunan, perikanan dan ladang 15 – 25 Perkebunan 25 – 35 Perkebunan 35 Perkebunan Sumber: Nasrullah 2010

4.2.4 Geologi dan Tanah