Pengertian Degradasi Lingkungan Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Degradasi Lingkungan:

15 Secara umum pertumbuhan ekonomi memiliki arti peningkatan pada Gross Domestic Product GDP atau Produk Domestik Bruto PDB suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang dinyatakan dengan peningkatan output dan pendapatan riil perkapita memang bukanlah satu-satunya sasaran kebijakan terutama di negara-negara berkembang. Namun kebijakan ekonomi menaikkan tingkat pertumbuhan output memang perlu dilakukan. Hal ini berdasarkan alasan, karena pertumbuhan ekonomi dipandang sebagai suatu syarat yang sangat diperlukan untuk perbaikkan kesejahteraan masyarakat dan mencapai tujuan- tujuan pembangunan lainnya seperti peningkatan pendapatan dan kekayaan masyarakat, ataupun penyediaan fasilitas dan sarana-sarana sosial lainnya.

2.2. Pengertian Degradasi Lingkungan

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sumber daya lingkungan, seperti udara, air, lahan, dan biota, dapat menyediakan barang dan jasa yang secara langsung maupun tidak langsung mendapatkan manfaat ekonomis. Mengingat bahwa daya dukung alam sangat menentukan bagi kelangsungan hidup manusia, maka kemampuan daya dukung alam tersebut harus dijaga agar tidak terdegradasi. Menurut Wardhana 1995, Secara umum degradasi lingkungan disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor internal dimana degradasi lingkungan berasal dari dalam bumi atau alam itu sendiri, dan faktor eksternal dimana 16 degradasi lingkungan berasal dari ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan kenyamanan hidupnya. Pemanasan global memiliki dampak turunan terhadap kualitas lingkungan. Peningkatan suhu bumi dan perubahan iklim berdampak signifikan pada berkurangnya kualitas dan kenyamanan hidup. Luasnya definisi degradasi lingkungan menyebabkan perlu adanya pembatasan ruang lingkup akan apa yang dimaksud dengan degradasi lingkungan itu sendiri. Konteks degradasi lingkungan dalam penelitian ini dilihat melalui pencemaran udara yang menyebabkan efek Gas Rumah Kaca dan beberapa masalah turunan lainnya. Penelitian akan emisi gas rumah kaca yang dapat ditolelir bumi telah banyak dilakukan. Belum ada kesepakatan bersama yang menetapkan batas ambang dari emisi gas rumah kaca. Hansen 2010, seorang peneliti dari NASA, mengatakan bahwa jika manusia berharap melestarikan bumi maka manusia harus mengurangi emisi CO 2 menjadi 350 ppm www.iklimkarbon.com, 2010.

2.3 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Degradasi Lingkungan:

Teori Kuznets Orientasi pertumbuhan ekonomi telah memacu permintaan terhadap sumberdaya alam yang semakin besar. Metode produksi yang tidak memungkinkan adanya substitusi input tersebut berdampak terhadap eksploitasi sumberdaya tersebut sehingga ketersediaannya semakin menipis. Simon Kuznets, peraih penghargaan Nobel pada tahun 1955 membuat suatu hipotesis mengenai hubungan pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan yang dikenal dengan 17 hipotesis Environmental Kuznets Curve. Berdasarkan hipotesis Environmental Kuznets Curve , kerusakan lingkungan yang parah rawan terjadi di negara-negara berkembang yang mayoritas merupakan negara-negara yang berpenghasilan per kapita rendah. Hal ini terjadi karena pada fase awal pertumbuhan industrialisasi sangat besar fokusnya pada bagaimana ekonomi berkembang pesat dan banyak menyerap tenaga kerja. Isu lingkungan belum menjadi agenda utama dan pemerintah belum banyak terlibat dalam upaya perbaikan sistem pasar. Pada fase ini terjadi korelasi positif antara degradasi lingkungan karena banyak bahan polutan di udara dengan pertumbuhan ekonomi. Emisi Bahan Polutan EKC Konvensional Pendapatan per kapita Sumber: Kahutu, 2006 Gambar 2.1. Hipotesis Environmental Kuznets Curve Namun, pada tingkat pendapatan tertentu terdapat titik balik. Pada fase ini kesadaran pentingnya kualitas lingkungan sudah mulai berkembang. Public goods seperti kualitas lingkungan serta kesehatan telah menjadi bagian permintaan masyarakat. Tekanan atas kebutuhan tersebut baik terpaksa maupun tidak, industri melakukan kebijakan perubahan metode produksi. Pada fase ini terdapat income yang cukup untuk melakukan usaha-usaha perbaikan lingkungan. 18 Penjelasan lebih jelasnya mengenai terjadinya inverted U pada kurva Kuznets adalah sebagai berikut : 1. Terjadinya pergeseran transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri karena adanya dorongan investasi asing. Pada tingkat pendapatan rendah di negara berkembang, pendapatan industri masih rendah dan akan meningkat seiring peningkatan pendapatan. Peningkatan sektor indutri ini menyebabkan polusi di negara sedang berkembang juga akan mengalami peningkatan dan ketika terjadi transformasi dari sektor industri ke sektor jasa, polusi akan menurun seiring peningkatan pendapatan. 2. Permintaan akan kualitas lingkungan akan mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan pendapatan. Hal ini bermula ketika pendapatan masih rendah, sulit bagi pemerintah negara berkembang untuk melakukan proteksi terhadap lingkungan. Ketika pendapatan mulai meningkat, masyarakat mulai mampu untuk membayar kerugian lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi. Pada tahap ini masyarakat mau mengorbankan konsumsi barang demi terlindunginya lingkungan. Pertumbuhan pendapatan akan diiringi dengan kenaikan tingkat polusi, dan kemudian menurun lagi dengan kondisi pertumbuhan pendapatan tetap berjalan. Teori ini didasarkan pada permintaan terhadap kualitas lingkungan yang meningkatkan pengawasan sosial dan regulasi pemerintah sehingga masyarakat akan lebih sejahtera. 19

2.4 Hubungan Keterbukaan Ekonomi